Typo bertebaran
Malas ngedit
Mohon dimengerti semuahh[BintangPov]
[Flashback]
Drtttt..
Drtttt..Muncul notif pesan ini dari disya.
"Debby sadar!"
Aku memasukan ponselku dan berlari ke parkiran.
Aku tidak memikirkan apa yang ada dalam pikiran mereka saat ini,yang terpenting adalah aku harus membawa debby sesegera mungkin,
Aku harus mempercepat jalan nya rencanaku.Debby sadar tidak selama yang ku kira,
ini akan mempermudahku untuk membuat tasya dan teman-temanya terpancing untuk datang kerumah besar yang ku bicarakan tadi.Aku mondar-mandir terus-terusan di depan ruang rawat debby,
aku melihat salah seorang pembantunya sedang memberinya makan di dalam sana.
Ugh!lama sekali pembantu itu didalam,
Bagaimana caranya membuat pembantu itu keluar dari sana.
Saat otakku berpikir jauh tiba-tiba pembantu itu berjalan ke arah pintu dan membukanya.Aku reflek berjongkok dan berpura-pura membenarkan ikatan tali sepatu ku.
Aku harap ia tak menyadarinya,
Dan tak menunggu lama aku memanggil mang dadang yang sedang duduk membaca koran diruang tunggu bersama disya yang sedang memainkan ponselnya.Aku menyuruh mang dadang mengamankan di pintu sedangkan disya membawa kursi roda kedalam bersamaku.
"Selamat siang nona debby" ujar disya.
"Selamat siang,siapa itu?"tanya debby.
"Saya perawat,saya di tugaskan untuk memindahkan anda ke ruang rawat VVIP nona"
Ujar disya lagi.Aku berusaha menahan tawaku saat si buta ini memasang raut wajah sangat percaya akan ucapan disya barusan.
"Oh oke"ucap debby.
"Suster tolong bantu saya"ucap disya padaku.
Aku tersenyum sambil geleng-geleng pada disya,kau seharusnya menjadi artis terkenal wahai disya.
Aku kemudian mengangkat tubuh debby ke kursi roda dan perlahan mendorongnya keluar ruangan,
Aku lalu berjalan santai keparkiran."Ini outdoor" ujar debby.
"Iya kenapa?" Tanyaku.
"Katanya saya mau dipindah ruangannya"debby mengerutkan keningnya.
"Gue mau ajak lo jalan-jalan jadi diem aja".kataku.
Aku lalu mengambil tali dan lakban dari dashboard mobilku.
"Mang dadang yang nyetir yaa"ujarku pada mang dadang.
"Bintang?"tanya debby.
"Eh,kok tau"tanyaku balik.
"Mau bawa gue kemana lo kampung!,jangan macem-macem lo yah!"teriaknya padaku.
"Banyak bacot!,udah buta masih beranian aja buat ngancem orang"
Aku kemudian mengikat kedua tangannya dibantu oleh disya,kemudian aku melakban mulutnya agar ia berhenti meracau tidak jelas.
Lalu aku menaikan paksa debby kedalam mobil,aku akui walapun dia sedang sakit tapi tenaganya cukup kuat saat memberontak."Lo tunggu disini,gue sama bokap lo duluan oke?.inget apa yang gue suruh tadi,selesai lo jalanin tugas lo,lo harus kabarin gue dan secepatnya nyusul gue ke bandung oke?".ujarku pada disya.
"Oke kak!".jawabnya semangat.
"Good girl".aku mengacak-acak rambutnya dan langsung naik ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shouts Of Death [Complete]
Mystery / ThrillerHighest Rank: #6 dalam Mystery/Thiller 👉 05 Februari 2017 pernahkah kalian sampai pada titik dimana kalian sudah tidak dapat memendam rasa sakit yang ada pada hati kalian? dan berpikir untuk mengakhiri ini semua? saat ini aku berada pada titik itu...