15

3.1K 273 55
                                    

[BintangPov]

"Gue dimana?! Kenapa gue di iket?!"
Suara gaduh itu berasal dari brandon di ujung sana.tampaknya ia baru saja sadar dari pingsannya.
Kalau adrian sih sudah sadar dari 15 menit yang lalu.
Aku sengaja menunggu lelaki songong itu bangun dulu baru aku akan memulai menyiksa mereka.

"Heh,bacot lo!" Tegurku pada brandon.
Brandon mencari asal suaraku lalu ia menatapku dengan penuh amarah.

"Mata lo banyak gaya!"aku menusuk mata brandon dengan karter kecil yang sedari tadi aku mainkan sambil menunggu ia sadar.
Brandon berteriak kesakitan,membuat semua yang berada di dalam ruangan itu ngilu mendengarnya.

"Ihh! Berisik banget lo ya! " aku langsung mengambil gunting panjang yang runcing dan menusukanya kelidah brandon lalu kutarik keluar lidahnya dan ku potong-potong menjadi beberapa bagian.

Brandon masih bersuara kesakitan,karna ulahku.ah dia sungguh menyebalkan
Teriakanya membuat telingaku sakit.
Tasya dan kaila yang melihat kejadian itu sudah menangis dari tadi sedangkan adrian hanya menatap miris pada brandon.

"Bisa diem gak sih lo anjing!"
bentaku pada brandon.brandon mungkin tidak ingin aku marah jadi dia mulai memelankan ringisannya.

"Good boy!"aku melipat tanganku.

"Mau lo apa si bangsat!"ujar adrian tajam.

"Gue cuma mau main-main sebentar kok" kataku santai.

"Yang lo lakuin ini udah tindakan kriminal!"kata kaila.

"Yang gue lakuin ini cuma buat seneng-seneng kaila sayang!"kataku lalu menjambak rambut kaila kencang sehingga dia meringis kecil.

"Lepasin tangan lo dari dia!"bentak adrian padaku.
Aku lalu melepaskan tanganku dari kaila.

"Oh iya,gue mau ngasih hadiah buat lo kai
Lo mau kan?" Kataku dengan senyuman.

"Enggak sudi gue!" Kata kaila.

"Ah!,gue gak nerima penolakan,ntar ya gue bikin dulu" kataku. Lalu aku berlahi pada adrian dan berjongkok melepas sepatu adrian.

"Lo ngapain!" Adrian meregang-regangkan kakinya.

"Diem sih kaki lo!! Gue mau ngasih hadiah buat cewe lo,gue yakin dia pasti suka!" Kataku sembari menahan kaki adrian yang tak bisa diam dari tadi.

"Ihh.. gak bisa diam!!"

Aku mengambil bangku kayu lalu mengangkat kaki adrian ke atas bangku itu.
Dan.

Takkk...
Takkk...

Aku menacapkan pisau dapur kekaki adrian yang tertancap sekalian dengan bangku kayu itu.ia berteriak kesakitan
Kaila yang melihat itu juga ikut berteriak.

"Nah sekarang kaki lo udah gue tancepin pake pisau ke bangku itu,jadi kaki lo gak brutal kaya tadi.lagian nurut aja apa susahnya sih?"aku bertolak pinggang.

Dengan perlahan aku memotong-motong jari kaki adrian satu persatu dan berjatuhan ke bawah.
Aku dengan lihai memotong-motong jari-jarinya di iringi musik indah dari mulut adrian dan yang lainya.sampai semua jari kakinya hilang.
aku tertawa geli melihat kaki adrian yang bentuknya lucu karna sudah tidak ada jari lagi.

Tapi lama-kelamaan telingaku sakit mendengar teriakan mereka belum lagi kaila yang meronta-ronta di tempat duduknya.kalau brandon mungkin dia pingsan.tunggu dia bangun lagi baru aku akan menggencarkan aksiku padanya.

"Disyaa,kumpulin jari-jarinya.gue mau ambil sesuatu dulu" kataku pada disya yang sedang memainkan ponselnya di ujung sana.

"Oke kak"disya lalu meletakan ponselnya dan mulai memilah hasil potongan jari-jari adrian yang tadi aku potong.

Shouts Of Death [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang