9

3.7K 302 10
                                    

Happy reading
Hati-hati typo bertebarann wkwk

[Author]

pagi ini mereka bersiap pulang ke vila untuk prepare barang-barang mereka yang ada disana,
Hari ini debby sudah bisa pulang dari rumah sakit.Sesuai janji brandon,ia akan membawa teman-temanya untuk pulang ke jakarta siang ini.
Mobil brandon sudah memasuki halaman vila tersebut,ada sedikit rasa takut saat mereka datang lagi ketempat itu.
Brandon menarik rem tangannya lalu menatap serius teman-temanya.

"Okay listen!,kita harus secepat mungkin buat ngeberesin semua barang-barang kita yang ada di dalam,debby lo di dalem mobil aja sama adrian dan kaila.inget! Kita gaboleh ada yang sendirian, dimanapun itu.urusan barang-barang kalian yang ada di dalam semua kita yang beresin.adrian,lo pegang stir.nanti pas semua udah masuk ke bagasi,gue,fanya sama tasya langsung masuk ke mobil terus lo tancap gas! Ngerti?"
Semua teman-teman brandon mengangguk pasti mendengar arahan dari brandon.

Fanya,tasya dan brandon dengan sigap berlarian kedalam villa dan mulai masuk ke kamar perempuan terlebih dahulu untuk mebereskan barang-barang para wanita itu.saat masuk kamar mereka terkejut melihat semuanya berantakan seperti habis di terpa angin topan.
Tapi mereka mengabaikan itu dan melanjutkan membereskan semua perlekngkapan mereka.saat semua sudah masuk kedalam tas brandon langsung membawanya keluar,saat brandon dan tasya keluar tiba-tiba saja pintu tertutup kencang membuat mereka terkejut.tapi masalahnya buka itu.
Fanya masih di dalam!.
Brandon mencoba mendobrak pintu itu tapi sangat sulit.padahal kemarin saat ia mendobrak pintu untuk menyelamatkan debby,itu sangat mudah.
Brandon tersadar,ini bukan pintu tua yang kemarin ia dobrak,ini sudah di ganti dengan kayu jati yang sangat kokoh.

Brandon memanggil adrian untuk membantunya mendobrak pintu sialan itu,tapi karna kaila dan debby takut di tinggal jadi ia ikut bersama brandon memasuki villa itu,sekuat tenaga mereka mendobrak pintu itu tapi tetap saja tidak ada hasil.saat mereka sedang fokus pada pintu itu.
Tiba-tiba kaila seperti ada yang menarik tubuhnya masuk ke ruangan yang ada di belakangnya.dan.

BLAM..

Pintu tertutup rapat.dan terkunci.

Adrian dan brandon langsung beralih medobrak pintu kaila,keringat mereka sudah membasahi baju yang mereka kenakan.

"Tolongggg!!!! Bukainnnnn...."teriak kaila dari dalam.

"Iyaa ini lagi aku coba kai"kata adrian cemas.

Tiba-tiba terdengar teriakan fanya dari dalam,membuat mereka balik lagi untuk medobrak pintu fanya,teriakan itu semakin kencang membuat siapa saja ngilu mendengarnya.

"Fan,lo kenapa fannn??"teriak brandon dari luar.

"Tolooooooonginnn gueee Aaaaaaaa...."
Teriakan fanya melengking.

Brandon dan adrian masih mencoba mendobrak pintu itu tapi tiba-tiba saja teriakan fanya berhenti.

"Fann??fanyaaaa!!!!"teriak adrian frustasi.
Adrian kembali mendobrak pintu dimana kaila terkunci di dalamnya.
Dan.
Cklekkk...

Pintu kaila dan pintu kamar fanya terbuka dengan sendirinya bersamaan.
Adrian langsung menghampiri kaila.
Terlihat kaila sedang meringkuk sambil ketakutan di ujung sana,sambil menangis.
Satu hal yang membuat adrian lega,kaila tidak terluka.itu saja.
Saat kaila tau adrian mendekat,kaila langsung menghambur kepelukan adrian.

"Kamu gapapa?" Tanya adrian sambil mengusap kepala kaila cemas.

"Aku gapapa,tapi aku takut.tadi kaya ada yang narik aku"kata kaila.

"Yaudah yang penting kamu gak kenapa-kenapa"adrian mengeratkan pelukanya pada kaila agara manita itu merasa aman dan nyaman.

Tiba-tiba terdengar teriakan tasya dari luar,membuat adrian dan kaila berlari keluar.saat adrian dan kaila masuk ke kamar fanya dan betapa syoknya mereka melihat fanya yang sudah tewas.
Kaila langsung menangis sejadi-jadinya dan memeluk adrian.
Adrian hanya menutup matanya frustasi.
Terlihat tasya yang tergeletak di lantai sedang menangis di samping mayat fanya.
Fanya tewas sama tragisnya dengan debby,hanya saja ia lebih tragis.
Mulutnya seperti di sobek hingga terlihat semua gerahamnya,telinganya tertusuk obeng runcing.sedangkan perutnya
Tertancap pisau pemotong daging yang besar.semua jari-jarinya putus berserakan.dan lidahnya.
Lidahnya juga putus.
Debby yang tidak bisa melihat kedaan fanya hanya bisa menangis,yang ia tau fanya sudah tiada.

Brandon merengkuh tasya untuk menjauh dari jasad itu dan membawanya keluar keruang tamj.bagaimana mereka menceritakan kejadian ini pada orang tua fanya?

"Siapa? Siapa lagi abis ini hah? Keluar lo orang sinting! Gue tau lo masih ada dirumah ini!" Teriak tasya dengan penuh amarah tak terkendali.

"Udah sya,udah"brandon mencoba menenangkan tasya.

"Aku gak bisa buat ngehadirin pemakaman lagi ndon"ucap tasya terisak.

"Aku tau,aku juga sya"brandon merengkuh tasya dalam pelukanya dan mencium puncak kepala tasya,agar tasya lebih tenang.

"Lagian mang dadang kemana sih? Dari kemaren gak ada!,katanya anaknya mau kesini? Tapi mana?"tanya adrian kesal.

Kaila sudah tak bisa menangis lagi,air matanya sudah kering.penampilan mereka sudah hancur.
Sebentar lagi ambulan datang dan akan membawa jasad fanya pulang kejakarta.
Mereka sengaja tidak memanggil polisi karna jawabanya akan tetap sama.
"Kami akan berusaha untuk kasus ini"
Jawaban itu tidak memuaskan hati mereka.jadi percuma saja.

Sampai di jakarta semua orang berdatangan untuk melayat kerumah fanya,orang tua fanya juga baru datang dari norwegia.
Mereka menceritakan semua kejadian itu pada orang tua fanya,dan mereka juga menceritakan kejadian yang menimpa helena.orang tua fanya terkejut mendengarnya dan ini sama sekali tidak masuk logika,ini sama saja pembunuhan berencana.remaja itu sudah memberi tahu agar tidak perlu lapor polisi karna kasus yg menimpa helena saja belum ada ujungnya apalagi tragedi di vila tadi.
Orang tua fanya setuju dan yang hanya bisa memanjatkan dia untuk putrinya semata wayangnya itu.

•••

Pagi ini hujan deras mengguyur deras kota jakarta.
Cuaca saat ini seperti mengerti suasana orang-orang yang berada di pemakaman itu,kacau.
Brandon memegang payung untuk melindungi dirinya dan tasya dari derasnya hujan begitupun dengan adrian dan kaila,sedangkan debby?
Ia tak sanggup lagi untuk menghadiri pemakaman itu,ia hanya mendekam dirumahnya sendirian.

"Ayok sya pulang,kita kerumah debby.kasian dia sendirian disana"kata brandon sambil memegang bahu tasya.

Tasya menghela nafas berat,sepatunya sudah kotor akibat tanah basah di pemakaman itu.
Mereka memasuki mobil dan mulai menuju rumah debby,

"Debb??"

Tak ada jawaban

"Debby?"suara kaila meninggi.

"Debb!!"
Panggilan-panggilan itu menggema dirumah besar milik debby.
Mereka semua cemas,seharusnya mereka tak boleh membuat debby sendirian,ditambah matanya yang tak berfungsi.

Pintu kamar debby terkuci,tasya mengambil kunci cadangan yang terletak di nakas dekat perpustakaan kecil keluarganya.saat mereka masuk tak ada siapapun disini.kosong.
Tapi terdengar jelas suara air mengalir di dalam kamar mandi itu merekapun masuk kedalam dan terkejut melihat denby yang sudah tergeletak tak sadarkan diri dibawah aliran shower,dan ia memegang karter kecil.
Sepertinya ia mencoba bunuh diri.
Tapi kenapa malah keningnya yang sepertinya habis terbentur?.

Adrian mengangkat tubuh debby ke atas kasur dan membiarkan para wanita itu mengganti baju debby yang sudah lusuh.
Tasya mengerti mengapa debby bertindak bodoh seperti ini,hanya ada 2 kemungkinan.
Pertama,debby memang sudah lelah akan semua ini.
Kedua,debby ingin mati dengan ke adaan utuh,atau paling tidak ia mati tidak dengan cara tragis seperti fanya dan helena.

Yooo,cerita absturd aku datang lagi yuhuuuuu.
Akhirnya fanya mati,
Ada yang bisa nebak? Abis fanya siapa lagi yang bakal aku buat meregang nyawa?
Next???
Vote and comment yaaaaww😉😉

Shouts Of Death [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang