[BintangPov]
FlashBack.
Hari ini Berthoud International School,sekolahku.
Mengadakan pentas seni setiap tahunnya atau sering di sebut dengan pensi.semua murid antusias dengan acara ini.tapi aku tidak.
Dan memilih untuk tetap di kelas dengan beberapa anak lain yang sama tidak tertariknya denganku.
Aku masih memikirkan rencanaku tadi malam untuk tasya dan gengnya yang tidak tahu diri itu.dan juga brandon yang selalu mendukung mereka.aku memikirkan untuk menyudahi semua ini.aku tidak tahan terus-terusan di bully oleh mereka jadi aku akan membunuh mereka semua.Pagi ini sebelum tasya berangkat ke sekolah aku menyelinap kerumahnya untuk melakukan langkah pertamaku.karna tasya akan mengisi acara dan juga brandon yang anggota osis jadi mereka harus datang pagi-pagi sekali untuk menyiapkan acara sekolah.
Aku masuk dengan memanjat tembok belakang rumahnya yang cukup besar itu pagi-pagi buta.
Lalu aku melihat pembantunya yang membuka pintu dapur belakang untuk membuang sampah.akupun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.aku lalu masuk lewat pintu yang di buka oleh pembantu tasya tadi.Aku mulai menelusuri rumah ini.
Aku sering melihat di instagram tasya kalau ia sangat menyayangi kucing kesayanganya dan seringkali ia mengunggah pose lucu dari kucingnya tersebut.
Saat sedang melihat pintu kamar dengan ukiran kayu membentuk nama 'Tasya Albert Gibson' aku yakin itu kamar tasya.
Lalu di sebelah kamar tasya ada sebuah ruangan mungil dengan ukiran kayu membentuk nama 'Elizabeth Stuffy'
Ya itu pasti ruangan kucing tasya.Aku kemudian berjalan kekamar tersebut dan menetap sampai tasya pergi kesekolah.kemungkinan aku menunggu 30 menit lagi.tasya pergi sekitar pukul 5 dan ini masih pukul 4 lewat 30 menit.
Aku lalu mendengar suara pintu kamar sebelh terbuka.ku yakin itu tasya. Benar saja aku mengintip lewat celah pintu ruangan kucing ini dan melihat tasya yang setengah sadar masih memakai baju tidur."Mbaaaa...."teriak tasya lalu menguap sambil menutup mulutnya.
"Iya..kenapa non"sahut wanita tergopoh-gopoh menaiki tangga.
"Siapin sarapan,aku berangkat bentar lagi.
Aku mau mandi dulu"tasya lalu berlalu dan maduk lagi ke kamarnya.Wanita itu lalu turun kebawah dan 15 menit kemudian aku mencium aroma yang sangat harum dari dapur bawah,membuatku lapar dan mengingat kalau aku belum sarapan saat perjalanan kesini.
Aku menguap lebar-lebar,aku sebenarnya masih mengantuk aku tidak tidur semalaman memikirkan rencana yang ku buat.
Dan hampir saja aku tertidur jika saja tasya tidak membuka pintu kamarnya.Aku mengintip dan melihat tasya turun kebawah sudah rapi dan aroma parfumnya tercium sampai sini.sebenarnya parfum apa yang ia pakai?Ah sudahlah aku tidak ada waktu memikirkannya.
Saat ia sudah turun aku beringsut keluar ruangan ini dan membawa stuffy yang masih tertidur lalu masuk kedalam kamar tassya dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara,aku meletakan stuffy yang tertidur di karpet lalu beralih ke meja belajar tasya.
Aku mengambil secarik kertas dan pulpen untuk menulis sesuatu.
Setelah selsai aku menempelkannya di depan pintu kamar tasya.
Aku menulis "jangan ada yang masuk kamar ini sampe aku pulang sekolah".Aku sengaja menulis itu agar tidak ada yang masuk kekamar ini,biar tasya lebih syok saat melihat stuffy mati.
Aku membius stuffy yang tertidur lalu aku mengambil jarum suntik yang ku beli di apotek.
Lalu aku menancapkan suntikan itu dengan asal dan mengambil darah stuffy.Setelah selesai lalu aku mengambil lampu hias LED yang panjang sekitar 10 meter dekat ranjang itu lalu,aku mengikatnya di atas lampu hias besar yang menggantung.
Aku kemudian menggorok leher stuffy tapi tidak sampai putus aku sengaja,lalu aku memakai lakban agar darahnya tidak langsung tumpah dan merekatkan kembali leher stuffy.Aku lalu mengikat ekor stuffy dengan lampu LED itu,dan Sisa lampu LED yang panjang itu lalu aku ikatkan ke leher stuffy dan ku kaitkan ke gagang pintu.sehingga jika pintu ini di buka oleh tasya nanti.otomatis akan menarik leher sufft hingga lepas dan darah stuffy akan tumpah semua ke lantai.
Setelah rencana yang ku yakini akan berhasil,aku lalu turun lewat jendela dan merangkak turun ke lantai satu. Dengan menggunakan tali yang kubawa di tas.
Aku mendarat dengan aman lalu aku menarik turun agar tidak meninggalkan jejak.Aku keluar dari komplek itu lalu memesan taksi dan berhenti sebentar di area SPBU untuk ketoilet sebentar agar aku bisa nengganti seragamku yang ku bawa di dalam tas.
Setelah selesai aku melanjutkan perjalananku kesekolah,untuk melanjutkan langkah ke 2 ku.Sampai di sekolah aku pergi kelokerku untuk mengambil buku diari ku yang masih baru ku beli minggu lalu,karna yang lama sudah penuh dengan tulisanku yang sebagian besar isinya adalah curahan penderitaanku dan masa kelamku.
Aku kembali kekelas untuk menulis surat kematianku untuk tasya,untung masih sepi.
Dan saat tasya membaca surat itu berati rencanaku yang sebenar-benarnya sudah bisa dimulai saat itu.Aku mengambil sample darah stuffy yang ku ambil tadi,lalu menuangkanya ke dalam mangkuk kecil yang ku pinjam dari kantin.
Dan aku mulai menuliskan surat kematianku untuk mereka.
Setelah selesai menulis surat itu,sebenarnya aku masih bingung,aku ingin mengiring mereka pada kematian mereka tapi jika tidak ada petunjuk,bagaimana mereka akan menuju kematian mereka?
Jadi aku menulis di bagian akhir dengan bahasa asalku Rusia.karna kemarin aku di hukum Mr.El jadi aku memberi clue kalau aku tidak akan dihum olehnya lagi.dan aku yakin tasya menyadari itu nantinya.Aku mendengar suara debby dan brandon yang sedang menjadi MC di acara ini,
Aku kemudian mengendap-endap untuk memasuki backstage dan berniat meletakan surat dariku ini di meja riasnya tasya.
Dan sial,tasya malah sedang bertengger di depan kaca meja riasnya itu dan terus berceloteh mengagumi kecantikannya."Ya ampun syaa,lo kenapa bisa cantik banget si?"
Ujar tasya di depan meja riasnya.Atau.
"Gue gak nyangka kalau gue secantik ini"
Dan masih banyak lagi yang membuatku muntah mendengarnya.
Aku menunggunya di balik tirai hitam agar tidak ketahuan,tapi ia tetap saja tidak beranjak dari meja hias itu dan menggumam tidak jelas seperti tadi.
Tapi tiba'tiba ia bangkit dan langsungsung lari ketoilet.Mampus deh,gitu jadinya kalau hati sama otak tidak sependapat dengan perkataanya sendiri. sedari tadi berceloteh menganggumi dirinya sendiri tapi hatinya tidak sependapat karna yang hatinya tau adalah ia sangat buruk akhlaknya,jadi karna perseteruan otak dan hati yang berlawanan membuat tubuh tidak bisa menerima perlawanan sehingga tubuh ingin mengeluarkan bom sesegera mungkin.
Haha itu sebenarnya hanya pemikiran bodohku karna tidak tahan dengan celotehan najisnya tadi,aku tersenyum geli mengingat pemikiranku tadi.
Aku kemudian melangkah ke meja rias tasta lalu meletakan surat itu di atas meja riasnya dan dengan gerakan cepat aku keluar dari backstage.lalu kembali kekelas bergabung dengan anak-anak lain yang sama tidak tertariknya denganku.Dan seperti perkataanku tadi,aku masih memikirkan rencanaku semalam.
Akan berhasil atau tidak.
Jadi sekarang aku hanya akan menunggu hasilnya saja di dalam kelas dan mencoba untuk memikirkan hal lain.***
Yeayyy,tamatnya kira-kira 2 atau 3 part lagi deh kayanya,tapi masih gak tega mau namatin cerita inii soalnya ini cerita pertama aku dan aku sempet berhasil masuk urutan 11 dalam mystery/thiller
Walau sekarang turun lagi sih😔
Oiyaa baca cerita ke 2 aku juga yaa judulnya
"SECRET"
Dibacaya ayolahhh wkwkwk*maksa
Oiya yang mau nanya-nanya gitu follow ask.fm aku yaa @helia_jenner21
Kocakya usernamenya,iya aku bikin itu pas lagi gila-gilanya suka sama kendal jenner😁
Follow juga akun IG aku @heyhael.
Yaudah itu aja,see u my beloved readers😗

KAMU SEDANG MEMBACA
Shouts Of Death [Complete]
Misterio / SuspensoHighest Rank: #6 dalam Mystery/Thiller 👉 05 Februari 2017 pernahkah kalian sampai pada titik dimana kalian sudah tidak dapat memendam rasa sakit yang ada pada hati kalian? dan berpikir untuk mengakhiri ini semua? saat ini aku berada pada titik itu...