10

3.3K 276 16
                                    


Warninggg typo receh berserakan wkwk
Happy reading.

[Author]

Debby sudah sadar setengah jam yang lalu,teman-temanya sudah berulang kali menanyakan mengapa debby bisa tergeletak di bawah shower yang menyala sambil memegang karter,tasya pun yang hilang akal langsung menembak dengan pertanyaan "Lo gak mau bunuh dirikan debb?".awalanya tubuh debby menegang karna perkataan tasya,tapi setelahnya debby berdecak sebal.

"Debb,lo gak boleh kaya gini.bunuh diri itu gak guna tau ga"kata adrian.

Air mata debby mulai menetes,lalu tersenyum miring.

"Apa lo semua gak capek kaya gini terus?" Tanya debby perau.

Terdengar helaan nafas lega dari teman-temannya,karna akhirnya debby mau bicara.

"Gue capek debb,gue sendiri gak tau kesalahan gue sebesar apa sama orang itu sampe dia berbuat se kejam ini sama gue" tasya menyenderkan punggungnya diranjang debby yang besar.

"Kalo kita lalai dan terus-terusan ngebiarin orang itu menjalankan rencanya,kita bakal mati satu persatu!"
Perkataan kaila membuat semua orang diruangan itu terkesiap.

"Terus kita mau apa?"tanya tasya yang mulai tak sabar.

"Untuk sekarang kita jalanin hidup normal dulu aja seperti biasa,dan sedikit demi sedikit kita cari tau dan ngebongkar siapa pelaku sebenarnya"brandon angkat suara.

"Yaudah kalo gitu kita pulang dulu ya debb,udah malem gue juga capek banget
Dan lo mendingan istirahat juga,gue udah suruh pembantu lo buat jagain lo."
Kata tasya.

"Yaudah makasi ya udah mau nemenin gue,soal tadi-"debby menggantungkan kalimatnya.

Teman-temanya menatapnya,menunggu debby melanjutkan perkataanya.

"Gue tadi emang berniat buat bunuh diri"
Sambung debby.

Mereka tidak terkejut,karna apa lagi yang seseorang lakukan didalam toilet sambil memegang karter kalau bukan untuk menamatkan hidupnya?
Mereka menghela nafas sambil menatap iba pada debby,untung saja debby tidak dapat melihat tatapan itu dari teman-temanya karna kalau ia melihatnya
Debby akan merasa seperti manusia bodoh yang sangat butuh dikasihani.dan debby benci itu.

"Gue sadar sama apa yang gue lakuin,dan gue sempet mengurungkan niat itu tapi pas gue jalan keluar pintu lantainya licin,terus kepala gue kepentok wastafel jadi gue pingsan"
Debby menundukan kepalanya.

"Yaudah lo lupain kejadian hari ini,semoga ga terulang lagi"kata kaila sembari memeluk debby.

"Gue tadi gak dateng ke makam fanya,besok lo semua mau gak anterin gue ke makam fanya?"tanya debby

"Iya,besok kita kemakam fanya"kata tasya sambil tersenyum.

"Yaudah,Sekarang lo istirahat
besok kita udah masuk sekolah,dan mending lo jangan sekolah dulu debb.pulang sekolah baru kita bakal kesini lagi buat bawa lo kemakam fanya"ujar brandon yang mengambil kunci mobil di atas nakas.

"Yaudah,sekali lagi makasih yaa guys"kata debby.

"Selo sih,udah kaya siapa aja lo elah"balas kaila mencairkan suasana haru sedari tadi.

Mereka keluar dari kamar debby dan menegaskan para pembantu rumah itu untuk menjaga debby lebih ketat,dan kalau ada apa-apa agar para pembantu itu segera menghubungi salah satu dari mereka.
Mobil brandon sudah menghilang dari perkarangan rumah debby dan mulai mengantarkan teman-temanya satu persatu kerumahnya masing-masing.
Tapi Brandon menurunkan kaila dirumah adrian,agar adrian bisa mengantarkanya pulang karna rumah kaila tidak searah dengan brandon dan tasya.sebenarnya rumah tasya pun jauh melampaui rumah brandon,tetapi brandon merasa bertanggung jawab terhadap kekasihnya itu.

Mobil brandon berhenti di gerbang besar rumah tasya,
"Kalo ada apa-apa langsung kabarin aku ya" ingat brandon.

"Iyaa"kata tasya sambil tersenyum.
Brandon mengecup kening tasya sebelum tasya keluar dari mobil brandon.
Mereka memang pasangan yang manis bisa membuat siapa saja yang melihatnya iri,tapi siapa sangka kalau pasangan manis itu sedang berada di ujung maut?.

•••

[Tasya pov]

Aku masuk ke dalam rumah dan langsung naik ke atas kekamarku lalu berendam dalam bathup,sudah lama rasanya aku tidak merasakan tenang seperti ini,karna semenjak surat teror itu hidupku seperiti di porak porandakan.
Oh iya! Surat itu! Apakah aku masih menyimpannya?
Karna penasaran aku mengambil kimonoku yang tergantung lalu memakainya dan keluar dari kamar mandi.
Aku mencari di semua laci tapi tidak kutemukan,ah ya! Laci meja belajar!
Akhirnya Aku menemukan surat sialan itu.Aku sangat penasaran,siapa sebenarnya orang ini?aku kembali membaca isi surat itu,karna surat itu aku dapat sial!
Aku membolak-balikan surat itu
Agar mendapatkan petunjuk tapi nihil!karna membaca surat itu aku jadi merinding.

Surat dengan tinta darah stuffy yang mengering itu membuatku ingin memusnahkanya tapi tunggu!
Aku menemukan terdapat tulisan di pojok kanan bawah aku tidak mengetahui bahasa itu,apa mungkin itu lable merk dari kertas ini?
Aku berniat untuk memberitahu anak-anak besok pagi di sekolah dan membahas bagaimana kelanjutan dari ini semua.


Yeaayyyy i'm back with new chapter readers tercintahhhh😚😚😚
*Geliii ewhh wkkw
Dikit yaak?? Iaa emg sengaja,karna menurut aku lebih enak kalo chapternya pendek-pendek gini biar chapternya banyak 😆😆😆
Ada yang nungguin cerita absturd ini ga sih?
Nextt?? Comment and vote yaaa.

Shouts Of Death [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang