11

3.6K 289 21
                                    

Happy reading.
Hati-hati typo bertebaran.


[Author]

Pagi ini mereka berkumpul di ruang osis yang sepi,tentu saja tanpa kehadiran debby.tasya mengeluarkan selebaran kertas,itu adalah surat teror yang ia terima,Teman-temanya hanya menatap tasya bingung.Untuk apa tasya membawa surat itu.

"Kenapa sya?" Tanya kaila.

Tasya menghela nafas sebentar,lalu mulai bicara.
"Ini..."
Tasya menunjuk tulisan di pojok kanan bawah yang ia temui kemarin malam.

"Ini apa?"tanya kaila lagi.

"Gue rasa ini bisa kita jadiin buat penyelidikan kita,gue rasa peneror ini ngasih petunjuk buat ngungkap identitas dia" lanjut tasya.

"Lo gila? Gamungkin dia mau kita ngungkap identitas dia,dia punya otak kali.mana mau dia masuk penjara" kata adrian sarkatis.

"Tapi bisa jadi kan yan?,kalo engga buat apa dia nulis ini"jawab kaila.

"gak ada salahnya juga kita cari tau ini kan?"tanya brandon.

"Gimana kita mau cari tau ini,sedangkan tulisan ini aja kita gak tau tulisan apa"
Ujar adrian.

"Udah deh,gue gamau berurusan sama orang ini! Kalo lo semua masih kekeuh pengen cari tau.cari tau aja gue gak ikut campur!" Lanjut adrian.

Mereka terkejut akan ucapan yang baru saja adrian lontarkan begitu saja,mengapa adrian tiba-tiba seperti ini disaat ada petunjuk yang bisa mereka selidiki.

"Dan kamu!..."adrian menatap kaila.

"Sekarang terserah kamu!,kamu mau ikut mereka atau tetap aman sama aku!"lanjut adrian.

Kaila tambah syok sejadi-jadinya,mengapa semuanya jadi seperti ini.
Ini bukan pilihan dan ia tidak mau memilih.Untuk hal ini kaila juga ingin mengungkap siapa pelaku sebenarnya tapi di lain hal kaila tidak ingin mengkhianati adrian.

"Lo yakin kaila aman sama lo?,lo tau?
Fanya dan helena bisa mati padahal kita lagi bareng-bareng!,apa lagi lo yang sok-sok an mau jagain kaila sendirian!"
Ujar tasya pada adrian kesal.

"Itu beda konteks! Sekarang kita lagi gak di teror sama orang itu,berati kita dalam posisi yang aman untuk sekarang. tapi lo?Lo malah mau ngungkap identitas dia!,dan seandainya peneror itu tau sama apa yang pengen lo rencanain sekarang,bukan gak mungkin salah satu dari kita bakal ada yang mati lagi dengan tragis!"balas adrian.

"Cukup yan!,lo udah kelewatan!"
Bentak brandon.

"Well!! Sekarang malah lo lebih milih cewe dari pada sahabat!"kata adrian sambil menaikan sebelah alisnya dan melipat tangannya ke dada.

"Tapi lo udah keterlaluan sama tasya!" Jawab brandon.

"Terserah!"adrian pergi meninggalkan ruang osis itu dan membiarkan 3 orang itu memakinya dari dalam.

"Yannn!! Tungguuu!!!" Kaila menyusul adrian keluar dan meninggalkan tasya dan brandon di dalam.

Kaila berlarian mengejar langkah panjang adrian menyusuri koridor yang sepi.

Shouts Of Death [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang