13

3.4K 281 38
                                    


[Author]

Bunyi alat pendeteksi detak jantung memenuhi seisi ruangan.
Debby terselamatkan,tapi dia belum menunjukan tanda-tanda akan sadar.
Dokter mengatakan kalau keadaanya sangat kritis.
Brandon yang dari tadi terus-terusan membentak supir truk itu akhirnya diam karna ia sadar itu tidak akan mengubah apapun,brandon juga tetap kekeuh untuk melanjutkan permasalahan ini ke jalur hukum.
Sedangkan Kaila dan tasya belum bisa meredakan tangisanya,air mata mereka seakan seperti keran air yang rusak.tidak bisa berhenti.
Mereka takut debby pergi menyusul fanya dan helena,
Mereka masih belum siap kehilangan salah satu dari mereka lagi.

"Yan,gue mau minta maaf"ujar brandon yang duduk di pojokan ruang tunggu.tidak terlalu jauh.

Adrian menatap brandon tak percaya.
Ini kejadian langka.
Adrian menaikan sebelah alisnya.

"Lo mau kan? Ikut kita ngungkapin siapa pembunuh itu?"lanjut brandon.

Adrian tak bergeming.

"Adrian."kaila menatap adrian penuh arti.

"Oke gue mau" kata adrian tanpa menatap brandon.

Kaila dan tasya tersenyum lega mendengar pernyataan dari adrian.

"Tapi siapa yang jagain debby?,pembantu rumah tasya pada pulang kampung,untuk sekarang cuma tinggal mba andin yg bisa jagain debby.mba andin juga besok mau pulang kerumah suaminya "tanya tasya.

"Itu besok aja kita pikirin,sekarang kita pulang aja dulu"kata adrian.

Mereka berempat sepakat untuk memulai penyelidikan ini besok,saat sedang mengobrol di lorong rumah sakit adrian tidak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis.

Brughh..

Keduanya terjatuh di lantai,kaila,brandon,dan tasya membantu adrian berdiri
Sedangkan gadis itu masih di lantai mengusap-usap bokongnya yang nyeri akibat mencium lantai.

"Bintang?"tebak adrian saat ia sudah berdiri dengan sempurna.

"Ngapain lo disini? Ayo bangun.."adrian mengulurkan tanganya pada bintang.

"Ngapain sih bantuin dia"kata kaila.

"Kaiii..."kata adrian memperingati.

"Gapapa gue bisa bangun sendiri kok"kata bintang lalu berdiri.

"Lo ngapain disini?"tasya mengangkat alisnya.

"Gg..gue..guee lagi,ya terserah gue dong emang lo doang yang boleh kerumah sakit? Ini kan tempat umum".
ujar bintang berlalu begitu saja meninggalkan mereka yang syok.

Tentu saja,mereka terkejut mengapa bintang bisa berkata seperti itu dengan berani,biasanya ia hanya seorang loser yang kalau bicara saja ia tak berani menatap si pembicara tersebut.
Tak mau ambil pusing memikirkannya mereka terus berjalan sampai keparkiran.

"See u tommorow"ucap tasya,lalu masuk kedalam mobil brandon.

Mereka pun melajukan mobil mereka menuju tujuan masing-masing.

"Makasi ya udah mau ikut nyelidikin ini" kata kaila di hiasi dengan senyuman manisnya.

"Anything for u" ujar adrian membalas senyuman kaila.

•••

Pagi ini Berthoud International School
Sedang mengadakan bazar di lapang luasnya,semua murid antusias untuk mendatangi stand-stand yang ada,
Ini bagus,karena mereka bisa memakai semua ruangan semau mereka untuk mendiskusikan tentang tulisan pada surat itu,karena hampir semua murid berada di lapangan.

Shouts Of Death [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang