Bab 9 - Senyum dan Cuek

1.6K 148 12
                                    

"Tahu, gak? Kemarin ada kecelakaan bus di persimpangan pusat kota. Di depan Starnex," kata Nata sambil menyebutkan sebuah nama pusat perbelanjaan dan hiburan paling terkenal di kota itu.

"Oya. Terus gimana?" balas Inda sambil berdiri dengan rapi di belakang Nata.

"Gak ada yang luka serius sih, tapi ngeri. Aku lihat busnya waktu pulang les. Itu waktu kecelakaannya udah lewat," jelas Nata.

Kean lalu berjalan melewati dua gadis yang sedang asik bicara itu.

"Cerita apa?" tanya Kean sambil menyelinap di antara dua orang gadis itu dengan wajah khasnya yang mulai usil.

Kean memasang topi abu-abunya sambil menatap Nata yang menatapnya sambil ingin mengungkapkan sederet cerita yang tadi diceritakannya pada Inda ke Kean dengan semangat.

"Udah tahu," balas Kean saat Nata menarik napas ingin mengucapkan sepatah kata.

"Eeeeh, jahil!" kata Nata sambil memukul Kean yang pergi dengan tangan kurusnya.

Kean berjalan ke belakang barisan sambil menertawakan Nata.

"Kamu tahu, gak? Aku bintang utamanya kemaren!" kata Kean dari barisan belakang pada Nata dan Inda.

"Apaan?" tanya Jojo yang berdiri di samping Kean.

"Kecelakaan bus itu, ya?" tanya Dena yang berdiri di barisan belakang juga karena badannya paling tinggi di antara semua teman perempuan di kelasnya.

"Iya," balas Kean.

"Ohh itu," kata Jojo.

"Aku sama Evel ada di dalam bus itu kemaren," kata Kean disambut wajah kaget Dena dan wajah antusias Jojo.

"Mukamu kenapa langsung bersemangat begitu habis tahu aku kena musibah, Jo?!" balas Kean disambut senyum tipis Dena dan tawa Jojo.

"Jadi kamu di dalam bus itu? Terus gimana? Perasaanmu waktu itu? Kamu gak luka-luka?" tanya Dena cemas pada kejadian yang sudah berlalu itu.

"Mengingatnya lebih mengerikan dibanding mengalaminya," balas Kean dengan kalimat baku. "Aku gak mau ingat-ingat lagipula aku gak kenapa-kenapa, kok."

"Iya, gak usah diceritain, asal kamu sama semua yang ada di situ selamat," kata Dena.

"Yah, gak seru. Ceritain dong," pinta Jojo sambil memasang wajah ingin tahu sekali.

"Kamu kayak anak cewek tukang gosip itu aja," kata Kean pada Jojo tak habis pikir sambil menunjuk Nata yang sedang asik bicara dengan teman-temannya.

Dena lalu memukul pundak Kean

"Upacara bendera...."

Terdengar suara yang tak asing di telinga Kean.

"Sst, nanti aja dibahas, dengerin suara cewek favoritku dulu," kata Kean pada Jojo yang lagi-lagi ingin bertanya padanya.

Mereka lalu berdiri dengan tertib dan berhenti bicara saat tahu bahwa upacara telah dimulai.

"Mukanya cuek banget, hu... gak ada senyum-senyumnya," ucap Jojo pelan saat upacara berlangsung sambil melihat wajah sang pembawa acara yaitu Evel. "Kenapa kamu naksir dia? Jauh banget dari mukamu yang kata anak perempuan sih manis, huekekek ... mau mati aku bilangnya," sambungnya pelan.

"Aku tendang juga bokong kamu, Jo," ucap Kean pelan. "Ngomong aja dari tadi, yang hikmat coba," ucapnya pelan pada Jojo yang berdiri di depannya.

Jojo lalu tertawa tanpa suara.

Dua jam sepuluh menit kemudian, saat jam istirahat hampir selesai.

Kean turun dari tangga sambil memegang bola basket. Bola basket itu dipegangnya dengan kedua tangannya seperti sedang memeluknya.

Too Late To Regret [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang