Dia

3.3K 106 0
                                    

Tak ada sebuah kebetulan karena kita bertemu itu adalah sebuah takdir, takdir pertemuan kita yang masih menyimpan tanda tanya
***

Waktu menunjukkan pukul 20.30, udara dingin menusuk tulang, rintik-tintik hujan mengguyur Ibukota. Kendaraan berlalu-lalang tak ada hentinya, seorang lelaki berperawakan jangkung dengan memakai seragam sekolah yang tampak kumel berdiri di pinggir jalan raya, rambutnya berantakan dan raut wajahnya menunjukkan kesedihan yang mendalam. Pikirannya tak karuan, hatinya sakit. Dia berdiri di pinggir jalan menatap kendaraan yang terus berlalu-lalang.

"Gua cinta sama lu Ismi, sangat cinta, tapi kenapa lu nolak gua? Hati gua sakit" ucapnya lirih

"Kalo gua mati lu pasti bahagia, kematian gua bukti cinta gua ke lu" ucapnya lagi dengan setetes air mata yang meluncur membasahi pipinya yang mulus.

***

"Teh Halimah," rengeknya manja

"Apa adikku sayang?," tanya Halimah tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.

"Ih teh Halimah mah," cibir remaja laki-laki itu.

"Apa adikku sayang?," tanyanya lagi yang masih tetap menatap layar laptopnya.

"Teh Halimah liat wajah adikmu yang ganteng ini," pintanya kesal

"Kacang itu rasanya nggak enak," cibirnya

"Teh," rengeknya lagi

Kini Halimah menaruh laptopnya di atas meja dan menatap adiknya lembut "kenapa sayang?," tanya Halimah dengan memperlihatkan senyum manisnya.

"Beli bakso yuk!, yang di pinggir jalan itu Teh, kata temen-temenku bakso di sana enak. Baru buka seminggu yang lalu," ajaknya antusias.

"Loh tadikan udah makan masakan Teh Halimah, emang belum kenyang?."

"Belum Teh, yuk beli bakso," pintanya manja.

"Apa sih yang nggak buat adik Teteh tercinta ini, yaudah ayok," ajak Halimah seraya bangkit dari sofa dan mematikan televisi.

"Yeesss," serunya antusias

"Tapi kita jalan kaki"

"Teh kan jauh tempatnya dari rumah kita, lagian juga udah jam segini, kalo ada apa-apa gimana?."

"Kalo ada apa-apa, ya ada kamu yang jago taekwondo, jadi kamu jaga Teteh. Lagian juga sehatan jalan kaki dari pada naik motor."

"Teeehhh," rengeknya lagi

"Yaudah nggak jadi beli bakso."

"Aishhh yaudah jalan kaki," jawabnya kesal

Halimah yang melihat tingkah adiknya yang kesal merasa sangat puas, Halimah memang sengaja membuat Arif kesal.

***

"Bang bakso spesial 2 dibungkus yah," pinta Arif antusias pada penjual bakso.

Wangi harum bakso masuk ke Indra penciuman siapa pun yang melintasi kedai ini. Memang hanya kedai kecil, tapi kata yang sudah pernah beli bakso di sini, rasanya nampol dan enak abis. Jadilah Arif tergiur untuk membeli bakso di kedai ini. Dan butuh waktu sepuluh menit
menunggu bakso spesial pesanan Arif datang.

Salahkah Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang