Rasa

2.2K 78 0
                                    

Ada satu hal yang harus diingat bahwa yang kita impikan belum tentu jadi kenyataan, bahwa cinta yang kita harapkan belum tentu terbalaskan.
***

Gelapnya malam telah menggantikan sinarnya sang mentari dengan sang rembulan, suara sunyi di malam yang begitu menyedihkan. Seorang gadis belum memejamkan matanya padahal
jam sudah menunjukan pukul 23:15 WIB. Matanya bengkak dan hatinya begitu sesak.

"Edi suka Halimah" gumamnya dengan suara yang serak

Gadis itu menangis sesegukan mengingat kejadian tadi siang di kantin, bahwa Edi suka Halimah. Ada sebagian hatinya yang sakit dan tak terima dengan apa yang didengarnya tadi siang. Dia tak menyangka bahwa Edi menyukai Halimah, Edi adalah sahabatnya waktu kecil.

Edi dan Adi adalah sahabat semasa kecil yang sangat ia sayangi. Sewaktu kecil Edi dan Adi adalah tetangganya, mereka selalu bermain bersama, pergi mengaji bersama, kadang-kadang Adi dan Edi shalat berjamaah di rumahnya dengan keluarganya.

Adi kecil dan Edi kecil adalah seseorang yang sangat baik, sopan, dan lucu. Mereka adalah lelaki kecil yang penuh dengan imajinasi dan selalu mengundang canda tawa orang sekitar. Ismi, Edi, dan Adi adalah sahabat. Mereka sangat dekat, hingga rasa itu muncul di hati Ismi kepada lelaki kecil yang selalu membuatnya tertawa, yaitu Edi.

Ismi memang lebih dekat dengan Edi dibandingkan dengan Adi. Sejak usia 4 tahun Ismi sudah menyukai Edi, gadis kecil yang penuh dengan kepolosan itu mulai menyukai lawan jenis pada usia 4 tahun, awalnya dia kira itu biasa saja. Tapi lambat laun rasa itu makin dalam hingga sekarang sulit sekali ia hilangakan. Hingga kepergian kedua orang tersayangnya itu menghancurkan dunianya pada usia 5 tahun.

"Edi sama Adi mau kemana bawa koper?" Tanya gadis itu dengan polos dan sangat lucu dengan memeluk boneka tedy bear dan dengan memakai kerudung berwarna merah muda

"Mata kalian kenapa?" Tanyanya lagi
Adi dan Edi hanya diam Ismi kecil mengamati setiap lekuk wajah sahabatnya itu. Mata kedua bocah itu terlihat bengkak.

"Matanya digigit nyamuk yah?"

"Ismi bunda punya lelaki lain, bunda selingkuh dari ayah" jawab Adi pada akhirnya

"Selingkuh itu apa?" Tanya Ismi dengan polosnya

"Nggak tau" jawab keduanya berbarengan

"Kata ayah bunda selingkuhin ayah, ayah bilang bunda punya lelaki lain" jelas Edi

"Bunda nggak sayang kita" balas Adi dengan air mata yang mengalir menelusuri lekuk pipinya

"Terus?" Tanya Ismi tak mengerti

"Kita bakal pindah ke luar kota sama ayah, bunda sama ayah mau pisah. Terus bunda
nyuruh kita buat ikut ayah, katanya bunda nggak mau ngurus kita" Ismi kecil bisa melihat kesedihan dikedua mata mereka

"Mau kemana? Nanti Ismi sama siapa?" Rengeknya

"Nggak tau, kata ayah bakal tinggal di luar kota"

"Kita mau pamit"

"Hikss... hikss... nanti Ismi nggak punya temen"

Salahkah Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang