Hatiku sakit saat tahu jika kamu tak bisa menjadi kekasih halalku, hatiku hancur saat tahu jika kamu bukan jodohku. Inilah salahku, karena terlalu mengharapkanmu.
***
Hari ini adalah hari yang paling dan paling bersejarah bagi Halimah. Karena kenapa? Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun sekolahnya. Dan hari dimana mahkota Student Of The Year berpindah kepala. Hingar-bingar kemeriahan terus menggema, panggung besar, koridior yang penuh dengan pernak-pernik serta balon, dan juga warna hitam putih menjadi seragam hari ini. Kerudung putih, baju putih, dan rok hitam.
Kenapa memakai hitam putih?
Karena nanti acara puncaknya adalah Fun Color, saling melempar bubuk warna dan bersenang-senang. Maka dari itu, baju dan kerudung yang digunakannya mesti berwarna putih. Sedangkan untuk bawahan harus warna yang gelap. Acaranya berlangsung meriah, semuanya terlihat antusias dan tertawa lepas. Namun berbeda dengan gadis berjilbab lebar yang sedang duduk di atas rerumputan ini. Angin sepoi-sepoi menerbangkan ujung jilbabnya, jika yang lain sedang menikmati kemeriahan pesta ulang tahun sekolah. Maka dia memilih menyendiri dalam sunyi.
"Kenapa di sini?" Tanya suara berat yang mengagetkan Halimah.
"Yang lain pada kumpul di lapangan, bentar lagi acara fun color. Nggak mau ikut gabung? Di sini itu sepi"
Halimah hanya menggelengkan kepalanya tanpa melihat si pemilik suara, dan terus fokus menatap ke depan. Merasa diacuhkan Furqon pun tak tinggal diam. Furqon duduk di atas rerumputan namun dengan jarak yang sedikit jauh dari Halimah.
"Punya masalah?" Tanya Furqon hati-hati
"Lebih baik pergi, dari pada setan menghampiri. Ketika akhwat dan ikhwan berduaan, maka yang ketiganya adalah setan" jelas Halimah
"Halimah, aku cuma mau kamu berbagi kesedihan kamu. Aku bisa menampung sedih yang hati kamu rasakan" ucap Furqon
"Kamu bukan Allah, jadi aku tak wajib memberikan keluh kesahku padamu" jawab Halimah ketus
Furqon menyadarinya
Ada aura yang berbeda pada Halimah
Mungkin amarah yang dipendamnya
Mungkin rasa sedih yang sedang menimpanya
'Jika saja kau halal bagiku, maka akan ku rengkuh engkau ke dalam pelukanku. Ku paksa engkau untuk membagi rasa yang menghimpit hatimu, agar kau merasa nyaman berada di dekatku' batin puitis Furqon berbicara
"Bukan maksudku untuk mengganggu, tapi maaf jika memang kamu terganggu dengan kehadiran ku"
Furqon berdiri, dan beranjak pergi meninggalkan gadis itu dalam sepinya taman sekolah. Bagaimana tidak sepi, taman sekolah itu terletak di belakang bagunan sekolah dan dekat dengan gedung perpustakaan.
Furqon berjalan menjauh dari Halimah
"Aku akan menikah" ucap Halimah dengan lirih dan masih bisa didengar oleh Furqon.
Lutut Furqon seakan kaku untuk digerakkan, hatinya menjerit untuk mengatakan tidak, tapi lidahnya kelu dan kaku. Hatinya seperti tertusuk pecahan gelas kaca yang sangat tajam, yang ketajamannya mampu membuat robek hatinya, yang ketajamannya mampu membuat luka di dalam hatinya, yang ketajamannya bahkan mampu membuat hancur hatinya.
Inikah yang namanya patah hati?
Furqon tersenyum kecut. Saat hatinya telah yakin pada siapa dia berlabuh, saat hatinya mulai menyadari siapa yang berhasil merebut perhatiannya, saat hatinya mulai menghangat karena cinta diamnya, saat hatinya selalu berdoa pada-Nya tentang dia, tapi takdir berkata lain. Lalu apakah salah jika mencintanya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Aku Jatuh Cinta
SpiritualBagaimana rasanya jika cinta kita ditolak? Cinta yang bertepuk sebelah tangan, rasa sayang yang tak terbalaskan, cinta yang hanya satu hati. Rasa perih dan sakit menjalari seluruh hati hingga tak tersisa ruang untuk bahagia. Begitulah kata orang yan...