Hatiku perih saat mengingat tentangmu, berharap kau pergi menjauh dariku. Karena kita tak sama seperti yang dulu, karena semuanya telah menjadi masa lalu.
***
"Bang" panggil Edi pada Adi"Apaan?" Sahut Adi
"Gua khawatir sama Ismi" ucap Edi
Sedangkan Adi hanya membalasnya dengan dehaman saja. Tapi dalam hati kecilnya dia juga mengkhawatirkan Ismi.
"Lu nggak khawatir ke dia? Kan dia katanya kecelakaan"
"Nggak" jawab Adi cepat
"Tapi gua khawatir, apa kecelakaannya parah? Terus sekarang kondisinya gimana?" Ucap Edi parau
"Ed, dengerin gua! Ismi itu cuma orang yang hidup di masa lalu kita! Nggak lebih! Jadi nggak usah berlebihan kayak gini"
"Tapi kita keterlaluan sama dia, Bang"
"Teruusss"
"Bang, gimana pun dulu kita pernah masuk dalam bagian hidup dia! Lu nggak inget? Gimana sayangnya kedua orang tua Ismi ke kita waktu kecil? Siapa yang ngurus kita dulu? Waktu orang tua kita sibuk kerja, keluarga Ismi yang ngasih kita perhatian, kasih sayang, iya kan Bang? Lu nggak bakal lupa itu kan?" Tanya Edi berapi-api
"Mereka cuma orang di masa lalu kita, mereka nggak ngangap kita keluarga" jawab Adi marah
"Apa harus kita ngejauhin orang-orang yang berasal dari masa lalu kita?"
"Harus! Dek, lu harus inget semua kejadian di masa kecil kita! Inget. semuanya! Gimana dulu kita hidup hah? Hidup dengan belas kasihan orang lain, apa lu nggak inget? Mereka semua itu kasihan ke kita, cuma kasihan! Nggak lebih dari itu! Kita yang terlalu bodoh, menganggap itu sebagai cinta dan sayang, tapi apa nyatanya? Semuanya bullshit" jawab Adi setengah berteriak
Untung saja keadaan taman sekolah sedang sepi, dan hanya ada beberapa siswi saja, dan itu pun bisa dihitung pake jari, dan juga mereka berada jauh dari tempat duduk dua saudara yang sedang bersitegang itu.
Berteriaklah Adi... sesuka hatimu!
"Tap-"
"Ed, inget kejadian waktu itu!"
Memori ingatan Edi berputar lagi pada saat dia kecil
"Abang ayokkk main! Mobil-mobilan Edi di mana?"
"Nggak tau"
"Mobil-mobilan Edi nggak adaaaa"
"Ketinggalan waktu main sama Ismi kali"
"Emang iya Bang?"
"Mana Abang tau"
"Abang ayok main sama Ismi" rengek Edi
"Yaudah ayok" ajak Adi dengan menggenggam lengan Edi
Kedua lelaki kecil itupun berjalan ke rumah yang berada di sebrang rumahnya.
"Abang kok ada dua mobil yah disini?"
"Nggak tau abang juga"
Kedua anak kecil itu berjalan mengendap-ngendap seperti maling, dan mengintip di
pintu yang sedikit terbuka. Dari dalam rumah terdengar teriakan seorang gadis
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Aku Jatuh Cinta
ДуховныеBagaimana rasanya jika cinta kita ditolak? Cinta yang bertepuk sebelah tangan, rasa sayang yang tak terbalaskan, cinta yang hanya satu hati. Rasa perih dan sakit menjalari seluruh hati hingga tak tersisa ruang untuk bahagia. Begitulah kata orang yan...