Kesepakatan 2

1.6K 65 3
                                    

Aku mencintaimu, walaupun kau tak menganggap kehadiranku
-Edi-
***


"Aku seorang CEO" jawab Halimah pasrah

Adi dan Edi terdiam sesaat dan saling tatap, kemudian "bwahahahahahahha" tawa mereka pecah.

'Apa mereka nggak percaya?' Batin Halimah bertanya-tanya

"CEO?" Tanya Adi meremehkan "hellooo emang berapa umur lu? punya perusahaan aja kagak, ngaku-ngaku CEO segala" tawanya menggema

"Terserah kalian" jawab Halimah kesal

"Menurut gua itu nggak masuk akal" ucap Adi menyeringai

"Apanya yang enggak masuk akal?" Tanya Halimah bingung

"Lu kan masih SMA, mana mungkin jadi CEO, lagian susah ngebagi waktu antara sekolah dan kerja, apalagi lu itu perempuan. Yang seharusnya meneruskan perusahaan kan anak laki-laki, bukannya lu punya adik laki-laki? Kenapa nggak dia aja?" Ucap Adi panjang lebar

Edi hanya mengangguk mengiyakan ucapan Abangnya itu

Halimah menutup kedua matanya sejenak, rasanya lelah dan teramat lelah. Ingin rasanya dia berteriak atas cobaan berat yang Allah berikan untuknya, menangis sejadi-jadinya dan bersimpuh di hadapanNya sekarang juga, dan mengatakan Ya Allah kenapa cobaan yang menimpaku seberat ini. Tapi Halimah tak bisa menyalahkan takdir, semua ini sudah Dia atur sedemikian rupa. Allah tak akan memberikan cobaan kepada hambanya melebihi batas kemampuan hambanya. Halimah selalu berdoa disepertiga malam untuk kebaikan hidupnya dan keluarganya.

Halimah menghela nafas lelah sebelum membuka suaranya "Adik aku belum cukup umur, dan aku yang menggantikannya selama dia belum mencapai usia 17 tahun. Perusahaanku akan dialihkan ketangannya jika dia sudah berumur 17 tahun, jadi selain sekolah aku juga kerja. Hanya pemegang saham dan orang dalam perusahaan yang tau aku itu siapa, media massa juga nggak ada yang tau. Semuanya ditutup rapat-rapat." jelas Halimah

"Emang Ayah lu kemana?" Tanya Adi prihatin

"Beliau sudah meninggal" ucap Halimah lirih

"Tapi gua nggak pernah denger berita kalo pemilik Firdaus Corp itu udah meninggal, kok gua nggak tau?"

"Aku juga bingung, kenapa media massa nggak ada yang memberitakan kematian ayahku. Semuanya ditutup rapat-rapat. Tentang perusahaan semuanya itu privasi khusus"

"Termasuk kematian ayah lu?"

"Aku juga nggak tau, masalah yang seperti itu aku nggak pernah dilibatkan. Karena aku masih kecil, begitu katanya"

"Ib-"

"Waktu aku sekolah menengah pertama  Ibu dan ayahku bercerai" jawab Halimah mendahului pertanyaan yang akan diajukan Adi padanya

Adi dan Edi terdiam, mereka bisa merasakan apa yang dirasakan Halimah. Keluarga broken home Adi dan Edi juga merasakannya, bahkan umur mereka masih kecil waktu itu. Rasanya sakit, dan tidak bisa terima dengan kenyataan yang ada di depan mata. Kasih sayang yang tak bisa didapatkan seutuhnya, semua himpitan rasa sakit yang menempeli hati tanpa henti.

"Beneran lu CEO? Sebenernya gua kurang percaya" ucap Adi dengan hati-hati

"Aku CEO Firdaus Corp, dan aku anak dari Alm. Retno Firdaus, generasi ke-2 Firdaus Corp. Aku harap kalian bisa jaga rahasia, di sekolah nggak ada yang tau kalo aku itu CEO!"

'Retno Firdaus itu kan pemimpin Firadus Corp, ahhh goblok gue lupa kalo nama dia Halimah Ramadhani Firdaus' batin Edi mencerca dirinya.

"Firdaus Corp itu kan perusahaan besar, iya nggak sih? Punya banyak cabang, beroperasi dalam pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti terpadu yang meliputi apartemen, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya. Firdaus Corp atau yang lebih dikenal dengan FDCR memiliki proyek seperti FDCR City, Firdaus Family City, Central Park Mall, Central Park Residences, Kantor Central Park, Central Park Hotel, Taman Shopping Arcade, Royal Indonesian Garden dan Indonesian Garden Residences II yang merupakan bagian dari FDCR City. Sumpah demi apa?" Ucap Adi tak percaya

Salahkah Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang