Butuh Ketenangan

1.4K 64 2
                                    

Bisakah kamu pergi sejenak? Biarkan aku bermain dengan ketenangan sebentar saja. Walau ku tahu ketenangan tak selalu disisiku, melainkan kamu yang setia mengisi hariku.

***

Detak jantung bernyanyi berirama dalam sunyinya hati, bisu dalam sepi inilah yang terjadi. Walau jua telah menangis sejadi-jadi tak akan merubah sedikitpun takdir yang telah Tuhan gariskan. Kedua lelaki ini termenung dalam malam, hanya suara jangkrik yang menemani mereka dalam sepi.

"Kita putusin siapa yang nerima ini?" Tanya Adi dengan suara serak khas seseorang yang sehabis menangis

"Gua belum siap buat semua ini" sambungnya lagi dengan air mata yang mengalir dari pipi kanannya

"Gua yang nerima" ucap Edi dengan tatapan kosong

"Dek, lu serius?" Tanya Adi tak yakin

"Gua serius Bang"

"Gimana dengan hati lu? Apa lu nerima konsekuensinya nanti? Kita nggak tau kedepannya bakal kayak gimana?"

"Urusan hati biar gua yang tanganin sendiri, gua yang bakal ngelaksanain pesan dari ayah" putus Edi dan dengan langkah pelan dia meninggalkan Adi yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tapi sebagai Abang harusnya gua yang nerima ini

Jadi maunya gimana?

Gua nggak muungkin ngorbanin lu Dek

Tapi Bang-

Seenggaknya kalau gua nggak bahagia lu harus janji sama gua buat hidup bahagia

Bang

Ssssttt

***

Kicauan burung tengah menari di angkasa, mewarnai bumi dengan suara riangnya, matahari nampak mengeluarkan warna jingganya, hiruk pikuk kendaraan telah meramaikan paginya ibukota. Sebagian pelajar ada yang masih bergulat dengan kemacetan khas kota metropolitan, berjuang melawan polusi, dan menerobos ribuan bahkan jutaan kendaraan. Sedangkan sebagian lagi telah stay di sekolah, ada yang masih mengantuk, muka kucel, rambut berantakan khas orang yang belum mandi, ada juga wajah yang selalu berseri-seri.

"Asalamu'alaikum" sapa gadis manis dengan lesung pipi itu yang baru saja memasuki kelasnya.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" senyumnya mengiringi jawaban salamnya.

"Barakallah, kamu akhirnya sembuh juga" ucapnya antusias dengan memberikan pelukan hangat pada teman sebangkunya itu.

Halimah duduk di samping Ismi dengan senyum yang terukir di bibir manisnya.

"Alhamdulillah atas izin Allah aku sekarang udah sehat" jawab Ismi dengan senyum yang tak pernah pudar.

"Halimah nilai try out aku jelek nggak?" Sambungnya lagi

"Aku nggak tau, kan hasilnya belum di bagiin"

"Aku kira udah dikasih tau"

"Emang menurut kamu soal try out kemarin susah yah?" Tanya Halimah penasaran

"Soal try out menurut aku biasa-biasa aja, tapi akunya yang nggak biasa" jawabnya dengan mengerucutkan bibirnya.

"Pasti nggak enak ngerjain try out di rumah sakit"

"Nggak enaaaakkkk banget" adu Ismi

Perlu kalian ketahui bahwa Halimah dan Ismi ini tengah duduk di kelas 12 pada semester genap, dan baru saja selesai menjalani try out, dan detik-detik menghadapi ujian nasional. Ismi menjalani try outnya di rumah sakit, dikarenakan kondisinya yang belum pulih total. Dan setelah try out akan ada UAS semester 6, ini waktu sibuknya anak SMA kelas 12, dan setelah UAS mereka akan menghadapi ujian nasional guys.

Salahkah Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang