Menuju Lelaki Shaleh

2K 84 24
                                    

Lelaki sholeh itu adalah dia yang berani mencintai pujaan hati dan tidak menomor duakan Tuhannya sendiri

***

"Lu nusuk gua dari belakang! Gua yang lebih dulu suka Halimah" teriak Edi marah, hingga pengunjung cafe menoleh serempak pada mereka berdua, termasuk si pemilik cafe yang baru saja datang dan akan naik ke lantai 3 untuk menunaikan shalat Isha.

"Ed, tenang dulu!" Ucap Furqon pelan berusaha menenangkan Edi

"Itu suara Edi sama Furqon " Halimah menghentikan langkah kakinya "Apa cuma salah denger?" Bingungnya

***

Untuk kaum lelaki yang akan menjadi imam nanti.

Untuk kaum lelaki yang sedang mencari tulang rusuknya sendiri.

Untuk kaum lelaki yang katanya bisa membahagiakan pujaan hati.

Untuk kaum lelaki yang sering menggembor-gemborkan janji palsu dan hanya dusta belaka.

Untuk kaum lelaki yang pernah membuat perempuan menangis.

Untuk kaum lelaki yang terkadang lalai akan ibadah dan mementingkan dunia yang fana ini.

Untuk kaum lelaki sering datang ke masjid di subuh hari.

Untuk kaum lelaki yang fasih dalam membaca kitab suci Alquran.

Untuk kaum lelaki yang baru menjejaki dunia islam.

Untuk kaum lelaki yang baru saja diberikan hidayah oleh-Nya.

Mari kita telusuri dunia Islam dengan menyadari akan kebesaran-Nya, melihat dan menelisik setiap inci dari apa yang diberikan-Nya. Sudahkah kita bersyukur dengan apa yang diperoleh hari ini? Jarus jam berputar tiada henti, lalu kapan kita mati? Sedangkan waktu terus habis tergerus hari. Melamun tiada guna, inilah yang sedang Edi lakukan saat ini. Duduk di tepi kasur king sizenya dengan meratapi nasib yang menurutnya amat menyedihkan dan menyesakkan hati.

Terdiam dalam malam, dan hanya memikirkan kehidupan duniawi. Tentang urusan cinta dan hati, apakah cinta sangat menguras tenaga dan emosi? Padahal Allah belum dia sambangi.

Bahaya terbesar yang dialami seorang hamba, adalah adanya waktu nganggur dan waktu luang. Karena jiwa tidak akan pernah diam. Ketika dia tidak disibukkan dengan yang manfaat, pasti dia akan sibuk dengan hal yang membahayakannya. (Thariq al-Hijratain, hlm. 413)

'Apa ini saatnya gua harus berubah?' Tanya Edi dalam hati

'Gua juga pengen jadi lelaki yang punya pegangan hidup' Edi membatin

Edi memperhatikan wajah Abangnya yang tengah tertidur pulas

"Apa kita bakal kayak gini terus?" Tanyanya

"Kapan ayah kita pulang?"

"Kapan kita berubah?" Tanya Edi dengan memandangi wajah Abangnya, yang pasti tak bisa mendengar apa yang dia katakan

Sayup-sayup Adi mendengar suara orang yang sedang bicara "Euuhhhh" Adi melenguh dan mengucek-ngucek matanya

"Ed, lu belum tidur?"

"Belum" jawab Edi lesu

"Kenapa?" Tanya Adi dengan mengambil guling milik Edi dan memeluknya dengan begitu nyaman

"Kayaknya kita perlu berubah?"

"Jam berapa sekarang?" Tanya Adi dengan berusaha membuka matanya yang terasa lengket akibat kantuknya

Salahkah Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang