Semua yang terjadi di muka bumi ini adalah atas kuasa-Nya. Termasuk awal pertemuan kita dengan skenario yang tidak terduga
***Seorang gadis terbaring dengan berbagai selang yang menempel di tubuhnya. Sudah tiga hari dia terbaring koma, wajahnya pucat dan matanya masih tetap terpejam.
"Teh bangun Teh kapan Teteh bangun, Teteh nggak sayang sama Arif yah?"
Arif menangis sesegukan di samping Halimah dan masih setia mengenggam tangannya dengan erat, rasa takut kehilangan terus menggentayangi pikirannya. Selama tiga hari ini Arif tak
mau makan dan melakukan berbagai aktivitas seperti biasanya selain shalat dan mengaji. Dia ingin selalu berada di samping Halimah, menunggu Halimah sadar dari komanya.Disetiap sujudnya Arif tak henti-hentinya memohon kepada Allah untuk kesembuhan Tetehnya, mengharap rahmat-Nya, memohon pertolonganan Allah. Hanya kepada-Nyalah dia bersimpuh dan mencurahkan kerisauan hatinya.
"Ya Allah Dzat yang Maha Agung
Tuhan semesta Alam yang Maha Perkasa terima kasih untuk
semua kebahagiaan dan kepedihan yang Engkau berikan, disetiap
cobaan pasti Engkau indahkan dengan kebahagiaan, setiap deru
nafasku hanya untuk-Mu, setiap langkahku hanya untuk menuju
rahmat-Mu, Ya Allah hanya kepada-Mulah hamba memohon,
hanya kepada-Mu hamba meminta,
Engkaulah Tuhanku tak ada sekutu bagi-Mu, Ya Allah
berikanlah kesembuhan untuk teh Halimah, ampunilah
dosanya,bangunkanlah dia dari komanya. Engkaulah tempatku
meminta,berikanlah kesembuhan untuknya***
Sementara ditempat lain seorang pria termenung. Matanya menatap lurus kearah monitor, entah berapa lama ia mencoba fokus mengerjakan tugas kuliahnya. Namun hasilnya nihil, siang
ini otaknya benar-benar kosong. Bayangan gadis yang ditabraknya kembali berkelebat. Dia masih dalam keadaan koma, berdoalah terus semoga dia tidak meninggal, ayah akan mengurus
semuanya. Ucapan Ayahnya kembali terngiang di kepalanya.Koma?
Malam itu benar-benar malam yang buruk, dia mabuk berat. Tidak ada niatan sedikit pun untuk mencelakainya. Dia benar-benar kacau karena mengetahui perceraian kedua orang tuanya, orang tuanya yang harmonis, ternyata sudah berpisah, orang tuanya yang rukun dan penuh cinta ternyata Ibunya sudah menikah lagi. Pikirannya kalut menetahui fakta mengejutkan yang didengarnya, jadi dia melampiaskan semuanya pada alkohol.
Minum membuatnya lupa pada
masalah, setiap malam lelaki itu menghabiskan waktunya di club dengan minum hingga tak sadarkan diri, tapi malam itu entah berapa gelas lelaki yang di ketahui bernama Arli itu meneguk
alkohol. Percakapan kedua orang tuanya malam itu terus memenuhi otaknya. Dia benci dengan kondisinya saat itu, percakapan orang tuanya selalu terngiang-ngiang di kepalanya."Besok ulang tahun Arli maaf aku nggak bisa datang buat nemenin Arli Mas, Irwan lagi sakit. Sebagai seorang istri tentu aku harus menjaga suamiku lagi pula Arli masih punya kamu. Sampaikan maafku untuknya, aku pulang dulu ini sudah malam" Ucap Riana yang statusnya adalah Ibu kandung Arli pada Ibnu Ayah Arli.
"Rin, sampai kapan kita merahasiakan perceraian kita ini, aku rasa Arli sudah cukup dewasa untuk mengetahui semuanya. Kapan kita memberitahukannya?" Tanya Ibnu
"Mas tahu sendiri keperibadian dan sifatnya, Arli adalah anak yang baik dan aku bersyukur bisa menjadi ibunya. Dan aku kenal betul sifatnya, dia tidak akan mudah menerima semua kenyataan ini. Kita yang sudah bercerai dan aku yang sudah memiliki suami lagi. Kenyataan bahwa kita sudah tidak bisa bersama lagi, Arli pasti akan terpukul jika mengetahuinya secara mendadak perceraian kita apalagi di bulan kelahirannya, itu akan menjadi kado terburuk di hidupnya. Bulan depan saja kita memberitahunya dan menjelaskan semuanya secara baik-baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Salahkah Aku Jatuh Cinta
SpiritualBagaimana rasanya jika cinta kita ditolak? Cinta yang bertepuk sebelah tangan, rasa sayang yang tak terbalaskan, cinta yang hanya satu hati. Rasa perih dan sakit menjalari seluruh hati hingga tak tersisa ruang untuk bahagia. Begitulah kata orang yan...