Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi. Dan itu membuat Seulgi gila. Kenapa alaramnya berdering pukul 6? Seulgi selalu mengaturnya pukul setengah 5.
"Bangke ini siapa yang ngeganti sih"
Seulgi mengacak-acak rambutnya saat ia tersadar siapa yang mengubah alaramnya kalau bukan sodara gatau diri itu.
"JUNEDIII!!! LO MAU MATI YA?!"
Teriak Seulgi. Ia mendengar tawa seseorang yang begitu puas. Cepat-cepat Seulgi masuk ke kamar mandi.
Setelah rapi Seulgi turun ke lantai satu untuk sarapan. Ia menyipitkan matanya yang tajam ke arah laki-laki yang memakai seragam SMA.
"Loh baru turun? Kirain udah berangkat"
Suara Mama terdengar begitu lembut. Mama yang sedang minum teh kaget melihat Seulgi jam setengah 7 baru turun dari kamarnya.
"Kalo bukan gara-gara si kampret mah ga bakal Seulgi telat gini mah"
Sindir Seulgi sambil menarik kursi di ruang makan dengam kasar.
"Hehehe"
"Gausah cengar cengir lo! Gatau diri emang udah numpang pake iseng lagi"
Gerutu Seulgi sambil mengoleskan roti dengan selai coklat kacang kesukaannya.
"Seulgi ga boleh ngomong gitu"
"Lah abis dia nyebelin mah" Rengek Seulgi.
"Udah udah sana berangkat. Nanti telat" Perintah Mamanya. Seulgi langsung meminum segelas susu yang sudah disediakan untuknya. Sementara June bangun dan berpamitan pada Mama Seulgi.
"Buru lah lama lo nanti gue telat ih" Omel June sambil memanaskan motor Ninja miliknya di depam rumah. Seulgi malas-malasan berjalan mendekati June.
"Salah lo sendiri ganti-ganti alarm gue ya makannya telat"
"Bacot. Buru naik. Mana pake harus nganterin lo lagi. Naik bis sono" Kata June sambil memberikan helm pada Seulgi.
"Eh lo tuh ya emang adek sepupu ga tau diri ya! Disini tuh lo numpang nyet. Sadar diri dong! Harusnya lo sopan sama gue berhubung gue lebih tua dari lo"
"Lah ogahan gue hormat sama lo. Selisih umur cuma setaun aja gaya banget. seneng lo tua? Bangga?" Ejek June. Seulgi yang semakin kesal menoyor kepala June lalu naik ke motor merah kesayangan June itu.
Brummm brummm brummmmm
Motor berwarna hitam yang sejenis dengan milik June melewati June dan Seulgi dengan kecepatan standar.
Entah kenapa mereka berdua malah cengo. Bukannya cepat berangkat malah justru bengong.
"Perasaan gue doang ya yang punya motor begini di daerah sini"
Gumam June. Seulgi menepuk nepuk pundak June.
"Saingan balapan menanti Jun"
"Jelas gue yang menang lah" Ujar June sombong.
"Lah gi.. Dia pake seragam kaya lo.. Kalian satu sekolah?"
Seulgi melongo. Emang iya gitu gue punya tetangga satu sekolah?
"Ngarang lo" Kata Seulgi sambil menepuk punggung June.
"Yeh ga percaya lo nyet"
"Serah lo ae. Buru berangkat"
"Iya nyai bawel"
June langsung menancapkan gasnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Mengingat ia pasti akan telat karena sudah hampir bel masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Neighbour! [✔️]
Fanfic[COMPLETED] "Dia kan tetangga lo, sekali-sekali sapa kek 'Hello My Neighbour!' gitu" "Lah ogah, turun harga diri gue" - Kang Seulgi