"Kau akan apa? Melindunginya? Kau tidak akan bisa melakukan itu bodoh! Untuk saat ini dia akan menjadi pionnya, setelah penyihir itu berhasil mendapatkan kekuatanmu.. Dia.. akan menjadi milikku. Dan kau.. mati!"
"T-Tidak.. dia.. tidak a-akan pernah...
Kuletakkan jari telunjukku dibibir, tanda diam. Kayla dan Aylin mengangguk kaku.
Kuberi mereka tanda untuk mundur perlahan. Aku menduga hewan buas itu berada didepan.
Tapi..
Aku..
Salah...
Besar...
Karena..
Hewan buas itu ada disamping kami.
Mengapa aku bisa tahu?
Karena Aylin, yang paling belakang tiba-tiba berhenti membuat Kayla menabraknya dan aku menabrak Kayla.
Saat aku dan Kayla menoleh untuk melihat apa yang terjadi, Aylin menunjuk ke samping.
Disana ada seekor beruang coklat yang sangat besar! Apa kami harus pura-pura mati? Tidak, ide buruk. Lalu kami harus apa?!
Batinku berteriak-teriak menintaku untuk berlari, tapi aku tahu, jika kami lari, beruang itu akan semakin mengejar kami.
Dor!
Bunyi tembakan itu membuat beruang itu takut kmudian pergi begitu saja. Kulihat siapa pahlawan kami.
Ternyata..
Bianca
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Te..terima kasih," kataku tergagap karena ketakutan.
"Hm.. lain kali jika kalian mau pergi, beritahu kami agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Masih ada yang lebih buruk daripada beruang grizzly," katanya dingin.
"Maafkan kami," kata Aylin.
"Sudahlah, ayo kembali, kelompokmu pasti khawatir karena suara tembakan tadi," katanya acuh dan dingin.
Ketika sampai di tempat berkemah, kulihat kelompokku memandang kami khawatir.
"Ada apa?" tanya Nelson.
"Tadi kami jalan-jalan ke air terjun, tapi kami hampir saja diserang beruang. Untunglah Bianca datang tepat waktu," kata Aylin.
"Kalian lain kali kalau mau keluar dari area ini beritahu kami -pemburu- agar kami bisa menjaga keselamatan kalian," kata Coren.
"Baik," jawab semua anggota kelompokku.
"Karena sebentar lagi gelap, kami mau memasang beberapa perangkap untuk menangkap beberapa hewan disini untuk kalian periksa. Diego akan menjaga kalian selama kami pergi. Tenang saja, dia sangat terlatih," jelas Coren.
Huh? Terlatih? Maksudnya apa coba? Ah~ never mind.
Setelah Coren menjelaskan itu, Bianca dan Mario datang dengan membawa sebuah kandang besar dan tali tambang yang sangat pamjang.