Perang itu terus berlanjut sampai berjam-jam.
Jumlah para prajurit itu sangat banyak, seakan-akan prajurit itu berdatangan terus.
Kawanan itu mulai kewalahan.
Vona terus saja menembakkan api dari tangannya, itu membuatnya semakin melemah karena kekuatannya terkuras banyak.
Vona dikelilingi oleh prajurit-prajurit itu. Mereka menodongkan pedang mereka.
Bajunya sudah basah karena keringatnya, di tubuhnya sudah ada banyak luka goresan.Vona mengangkat tangannya, “Fine!”
Pedang mereka semakin mendekati leher Vona.
Grrr..
Para prajurit yang mengelilingi Vona itupun menoleh ke sumber suara.
Disana berdiri seekor serigala besar yang berwarna hitam dan coklat dengan mata kuning.
Para prajurit itu menarik pedangnya yang hampir menyentuh leher Vona. Mereka bersiap melawan serigala besar itu a.k.a. Mark.
Dan Mark, dengan senang hati melawan mereka.
Vona terlalu memperhatikan pertarungan antara Mark dengan para prajurit itu, dia tidakn menyadari ada yang, mengintainya dari belakang, bersiap menusuknya tepat di jantung.
Vona POV.
Dasar prajurit bodoh! Kalian seharusnya lari ketika melihat Mark-ku. Dialah pencabut nyawa kalian.
Tiba-tiba saja Mark melihat ke arahku, dan seketika itu dia langsung berlari ke arahku dengan cepat.
Aku memandangnya dengan tatapan bingung.
Ketika Mark sudah tinggal beberapa meter dariku, dia melompat.
Lompatannya itu sangat tinggi, dia melompatiku.
Ketika dia mendarat di belakangku, aku berbalik dan aku berharap bahwa yang kulihat ini hanyalah sebuah khayalan.
Author POV.
Mark melompati Vona untuk melindunginya, tapi, dia tidak memikirkan akibatnya.
Pedang dari prajurit itu menusuk perut Mark ketika ia baru saja memijak tanah.
“MARK!” teriak Vona.
Mark langsung limbung ketika menerima tusukkan itu.
Tak lama kemudian, dia terjatuh.
“Mark!!” teriak Vona langsung berjongkok disamping tubuh Mark.
“Tidak, tidak, ini tidak boleh terjadi!” teriak Vona sambil menangis.
“Kau! Harus bertahan untukku!” perintah Vona untuk Mark yang sudah terbaring lemah di tanah.
Vona bangkit berdiri. Tubuhnya mulai gemetar.
Sebuah cahaya yang menyilaukan mata muncul dari tubuh Vona.
Perlahan tubuhnya berubah menjadi seekor serigala dengan warna coklat muda dan abu-abu.
Perubahan terakhirnya membuat semua yang berada disana berdecak kagum.
Sepasang sayap dengan warna emas muncul di punggung serigala itu.
Serigala itu menengadahkan kepalanya kemudian dia melolong dengan keras.
Semua serigala disana mengikuti lolongan itu.
Vona memandang musuhnya dengan tatapan marah.
Dia mengepakkan sayapnya dan terbang tinggi. Semua mata mengikuti gerakannya yang anggun itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine
Loup-garou"Kau akan apa? Melindunginya? Kau tidak akan bisa melakukan itu bodoh! Untuk saat ini dia akan menjadi pionnya, setelah penyihir itu berhasil mendapatkan kekuatanmu.. Dia.. akan menjadi milikku. Dan kau.. mati!" "T-Tidak.. dia.. tidak a-akan pernah...