Akhirnya, hari pembalasan tiba.
Mark sudah mempersiapkanku selama dua hari terakhir, dia mengajariku bela diri.Sesekali aku juga mengembangkan kekuatan Vona agar bisa menyerang tanpa menggunakan terlalu banyak kekuatan.
Mark menjadi sangat geram ketika dia mengetahui kalau George ditahan oleh penyihir itu. Karena itulah George tidak mendatangi kami ketika di Ausie.
“Apa semua sudah siap?” tanya Mark pada seorang pria yang sementara ini menggantikan posisi George.
“Semua sudah siap Alpha.”
“Mark! Kami harus ikut menyelamatkan George!” teriak Karen diikuti anggukan Mike dan Jason.
“Tidak, aku membutuhkan kalian untuk mengurus perusahaan, aku tidak bisa mempercayai siapapun selain kalian untuk mengurus perusahaan. Dan kalian juga harus mengawasi Nathan.”
Mereka akhirnya mau tak mau menuruti perintah Mark.
Nathan itu adalah saudara Mark yang masuk ke kamar kami.“Baiklah, tetap hidup,” canda mereka.
“Tentu saja aku.. salah.. kami akan tetap hidup. Perjalanan kami masih panjang,” timpal Mark.
“Baiklah, kami harus segera berangkat agar sampai disana sesuai rencana. Ingat jangan mengacaukan perusahaan!”
“Tentu saja. Cepat kembali.”
Dan rombongan kami segera berangkat menuju ke markas penyihir itu berada, setidaknya begitulah pemikiran kami.
Untuk mempersingkat waktu, Mark memutuskan agar sebagian pasukannya berubah menjadi wolf dan mengangkut sisanya yang berwujud manusia. Saat dia mengatakan itu aku bertanya kenapa tidak semuanya menjadi wolf saja, tapi dia mengatakan kalau itu tidak efektif, bagaimana kalau di perjalanan kita tiba-tiba perlu sosok manusia.
Mark tidak ikut berubah menjadi wolf, begitupun aku. Aku di paksa oleh Mark agar naik di salah satu punggung wolf berwarna coklat terang, yang katanya dia adalah perempuan sama sepertiku.
Sebelumnya aku sempat menolak dengan keras karena aku merasa tidak enak dengannya yang harus membawaku, bagaimanapun dia perempuan.
Tapi semua itu tidak dihiraukan oleh Mark dan malah menggendongku dan meletakkanku di punggung wolf itu.
Kami segera berangkat, para wolf berlari dengan kecepatan sedang. Mark memimpin di depan kemudian aku, dan sisanya berada di samping dan belakang kami.
Setelah berlari selama kurang lebih tiga jam tanpa henti, Mark memberi kode agar memperlambat kecepatan.
Aku mengamati hutan sekelilingku. Berusaha bersikap waspada dan siap jika sesuatu yangtak terduga menyerang.
Mark berhenti di depan dan turun dari punggung wolf yang dinaikinya, membuat kami yang dibelakangnya ikut berhenti dan melakukan hal yang sama.
“Ada apa?” tanyaku pelan.
“Kita hampir sampai. Kita akan mengikuti rencana awal dan berpindah ke rencana cadangan jika gagal,” kata Mark dengan nada memimpin.
“Tepat setengah kilometer di depan sana, ada beberapa penjaga, dan aku yakin penjagaan mereka akan berlapis.
Aku ingin kelompok satu memecah diri menjadi dua. Yang satu, kalian alihkan perhatian dan habisi mereka, dan sisanya akan masuk bersama kelompok ini. Dan akan begitu seterusnya selama ada penjagaan berlapis. Aku menduga kalau mereka akan memberi tiga lapisan di luar markas mereka.”Anggota kelompok satu mulai memecahkan diri. Begitupun kelompok lainnya agar bisa langsung mengalihkan perhatian penjaga itu agar kelompok lain bisa masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine
Lobisomem"Kau akan apa? Melindunginya? Kau tidak akan bisa melakukan itu bodoh! Untuk saat ini dia akan menjadi pionnya, setelah penyihir itu berhasil mendapatkan kekuatanmu.. Dia.. akan menjadi milikku. Dan kau.. mati!" "T-Tidak.. dia.. tidak a-akan pernah...