part 6- My Luck Disappears

8.8K 513 3
                                        


Setelah kejadianku dengan pria jelek Diego, aku tak pernah melihatnya lagi.

Entah dia kemana aku tak peduli. Coren dan teman-temannya mulai khawatir setelah 2 hari Diego jelek tak kunjung kembali, tapi kuulangi sekali lagi, aku tak peduli.

Hari ini, kelompok Coren memutuskan untuk melakukan pencarian. Dan ya, kami sekelompok jadi sendirian disini.

"Kami sudah memasang beberapa perangkap, jadi kalian akan aman disini," kata Coren sebelum berangkat tadi, yang bodohnya kami percayai begitu saja.

Untuk tugas kami, kami sudah mendata 4 hewan yang berhasil ditangkap oleh para pemburu itu.

Pastinya setelah kami mendatanya kami melepaskan mereka kembali ke habitat aslinya.

Ah~ kenapa Coren lama sekali. Mereka sudah pergi dari tadi pagi, dan sekarang akan gelap.

Aku bukannya khawatir pada mereka, tapi keselamatan kami juga dipertaruhkan disini.

Katanya, kalau malam tiba, akan banyak binatang buas yang bangun untuk mencari makan, makanya aku takut.

Rutinitas kami ketika langit akan gelap yaitu mengumpulkan kayu-kayu dan dedauan kering untuk api unggun.

Saat aku mengambil kayu-kayu kecil, tiba-tiba ada kaki seseorang, bersepatu jelas.

Aku mendongak untuk melihat wajahnya. Ternyata pria tampan itu. Akupun berdiri.

"Kita berjumpa lagi nona," katanya sambil tersenyum.

"Yah, terima kasih sudah membantuku saat itu," kataku sambil tersenyum malu-malu.

"Sudahlah, kejadian itu tak usah diingat lagi. Ohya, namaku Mark Beaufort," (baca: Mark Bufort) katanya sambil mengulurkan tangannya.

"Aku, Debby Camaguey," kataku menyambut uluran tangannya.

Ada perasaan hangat dan nyaman saat kami bersentuhan. Dan aku menyukai perasaan ini.

"Ekhm!"

Aku terkejut, dan sadar bahwa tanganku dan Mark masih bertaut. Aku segera melepasnya kemudian melihat siapa yang mengganggu acara perkenalanku dengan Mark.

"Baiklah, dia siapa Dee?"

"Um.. Kayla, ini Mark. Mark ini Kayla sahabatku," kataku pada Kayla.

"Hai." sapa Mark.

"Um.. kalian kenal dari mana?" tanya Kayla setelah membalas sapaan Mark dengan senyuman.

Tumben cuma senyum, biasanya langsung nyerocos, batinku.

"Itu, dia yang membantuku saat itu," jelasku padanya.

"Hah? Itu yang mana?" tanyanya.

"Iya itu," kataku mulai tidak nyaman.

"Yang mana ya?" tanyanya lagi dengan muka yang polos tapi tak berhasil.

"Ish. Nanti saja deh. Eh! Itutuh kamu dicari Nelson," kataku sambil melihat ke belakangnya.

Saat Kayla menoleh kebelakang untuk mencari keberadaan Nelson, aku menarik tangan Mark agar pergi menjauhi Kayla.

Ketika Kayla sadar bahwa dirinya telah kena tipu, dia berteriak padaku dengan keras.

"Debby jahat!!"

"Haha.. hosh.. hahaha.." aku tertawa sambil ngos-ngos-an.

Aku tahu Kayla pasti sangat kesal padaku.

"Temanmu itu lucu juga ya. Hahaha.." kata Mark.

"Ralat. Bukan teman, tapi sahabat, kami bertemu saat aku masuk kuliah," kataku.

He's MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang