Aku berada di sebuah rumah yang megah dan nyaman.
Aku menoleh ketika ada yang memanggilku.
“Mom..” lirihku.
Aku melihatnya berdiri di dekatku. Aku berjalan mendekat ke arahnya. Aku langsung memeluknya ketika berada di hadapannya.
“Mom, aku sangat merindukanmu.. aku tau kau berada disini mom..” kataku sambil memeluknya erat.
Aku memejamkan mata dan merasakan tangan lembut mom yang mengelus puncak kepalaku.
Aku merasa sangat nyaman ketika ia melakukannya.“Mom?” panggilku ketika tidak merasakan elusan tangan mom di puncak kepalaku. Aku membuka kedua mataku.
“Mom? Kau dimana?” panggilku.
Mataku meneliti sekelilingku, mencari keberadaan mom.
Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah, menuju ke rumah menuju ke ruang baca, mom sangat menyukai buku.
“Mom?” panggilku ketika memasuki ruang favorit mom.
Aku tidak mendapatkan balasan dari panggilanku. Sebenarnya di mana mom?
Kemudian aku mendengar suara-suara dari luar. Aku mencoba melihat dari jendela yang berada di ruang baca.
“Dad?”
Aku melihat dad berada di halaman depan bersama mom.
Aku berlari meninggalkan ruang baca menuju ke tempat mom dan dad berada.
“Lho? Mom? Dad? Kalian dimana?” panggilku.
“Kumohon, keluarlah.. jangan main hide and seek sekarang,” pintaku.
Tiba-tiba api muncul begitu saja.
Aku melihat ketika api mulai melahap rumah orang tuaku.
“Tidak!” teriakku. Air mataku sudah mengalir deras keluar dari tempatnya.
Aku menatap ke sekelilingku, mencari sesuatu yang mungkin bisa memadamkan api besar yang mulai menghancurkan rumah megah ini. Aku tak mendapatkan apapun untuk memadamkan apinya.
“TOLONG!!” teriakku.
“Kumohon! Tolong padamkan api ini!” teriakku putus asa.
Aku menatap nanar rumah yang tengah terbakar ini.
Sesuatu menarik perhatianku dari sudut mataku. Aku menyeka air mata yang sudah berhamburan dengan punggung tanganku agar aku bisa melihat dengan lebih jelas.
“MOM! Keluarlah dari sana!” teriakku ketika menyadari bahwa itu mom.
Mom tidak mendengar kata-kataku.
“Mom! Kumohon keluarlah dari rumah!” teriakku pada mom yang masih terdiam di jendela ruang baca.
“Mom! Kumohon!” teriakku.
“Tidak! Tidak!” Aku melihat tubuh mom yang menghilang setelah sesuatu terjatuh dan menimpanya.
“Tidak! Tidak! Mom!”
~~~
“Bee.. bangun.. itu hanya mimpi.”
“Tidak.. tidak.. mom..” gumamku.
Aku merasakan tubuhku diguncang.
“Hah??”
“Akhirnya kau bangun juga. Aku merindukanmu Bee,” bisiknya kemudian memelukku.
![](https://img.wattpad.com/cover/88475258-288-k769971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Mine
Werewolf"Kau akan apa? Melindunginya? Kau tidak akan bisa melakukan itu bodoh! Untuk saat ini dia akan menjadi pionnya, setelah penyihir itu berhasil mendapatkan kekuatanmu.. Dia.. akan menjadi milikku. Dan kau.. mati!" "T-Tidak.. dia.. tidak a-akan pernah...