Bulan April telah datang. El Nino pun sudah berakhir. Astrid dan Fadhlan telah kembali ke Indonesia bersamaan dengan orang tua Fadhlan. Sabtu sore itu, mereka berdua bersama dengan Kesha dan Levi, menyambangi rumah Hanum untuk melakukan final check untuk acara minggu depan. Minggu pagi besok, mereka akan terbang ke Jogjakarta dan akan menyebarkan undangan untuk kerabat Hanum di sana.
Di depan rumah Hanum, sebuah mobil dan sebuah motor sudah terparkir. Menandakan bahwa Kesha dan Levi, serta Iki sudah berada di sana.
"Assalamualaikum," ujar Astrid ketika memasuki rumah Hanum sambil menggamit tangan Fadhlan. Levi sudah mengenal Fadhlan lebih dulu karena beberapa kali bertemu sebelumnya.
Saat Astrid sampai, Hanum tengah membungkus undangan yang mereka pesan dan menuliskan tujuan. Dibantu dengan Iki dan Kesha. Sedangkan Levi, yang berperan sebagai event organizer dari acara nikahan Hanum sedang sibuk dengan buku kecilnya dan melakukan final check. Mulai dari menelpon Rara untuk memastikan catering, menelpon fotografer dan kameramen film, toko souvenir tempat Hanum memesan, band yang disewa untuk menghibur mereka di acara resepsi nanti, pengurus mesjid tempat Hanum akan melangsungkan akad nikah, salon yang sudah dipilih Hanum, tempat yang menyewakan pelaminan, salon yang menyewakan jas-jas untuk dipakai oleh para pria nantinya, dan toko kue tempat Hanum memesan makanan penutup.
"Hai, doi udah dateng, nih!" kata Astrid menanggapi tatapan sengit Kesha dan Hanum yang mendapati Fadhlan.
"Ha—hai Fadhlan!" ucap Kesha terbata-bata. Mengingat beberapa waktu yang lalu ia kesal bukan main dengan pria tersebut.
"It must be a long story, no?" kata Hanum.
"Hai, kenalin, nama gue Iki," Iki akhirnya menyapa Fadhlan. Mengindahkan respon Kesha dan Hanum. Pria tersebut dengan ramahnya menyalami Fadhlan. Sambutan yang disambut manis juga oleh Fadhlan.
Astrid duduk di antara Hanum dan Kesha. Meninggalkan Fadhlan yang kini bergabung dengan Iki dan Levi. Astrid tersenyum penuh arti di antara kedua sahabatnya yang belum mengetahui tentang apa yang tengah terjadi antara dirinya dan Fadhlan.
"Lo buruan cerita gak!" todong Kesha sembari mendekatkan pulpen ke wajah Astrid.
Astrid hanya tertawa geli melihatnya.
"Gue baru balik dari Abu Dhabi," ucap Astrid santai. Membuat kedua sahabatnya menjatuhkan rahangnya karena terkejut dengan pernyataan Astrid barusan.
"Lo becanda!" ucap Hanum akhir.
"Nggak, serius gue. Gue baru balik tiga hari yang lalu, sabtu lalu Fadhlan wisuda. Hari rabu sebelumnya doi datang ke rumah gue minta izin mau bawa gue ke Abu Dhabi. Terus di Abu Dhabi gue dikenalin ke keluarga besarnya di Arab sana," kata Astrid sembari mengambil sepucuk undangan untuk ia bungkus dan merebut pulpen dari tangan Kesha yang masih tertegun mendengar cerita singkatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bridesmaid
ChickLitSudah dua tahun terakhir Hanum, Kesha, Ajeng, Astrid, Rara, Vero, dan Alya yang bersahabat sejak SMA tidak pernah bertemu lagi. Hal ini disebabkan oleh kesibukan di puncak karir mereka. Cita-cita yang mereka idamkan telah berhasil mereka raih. Namun...