Kesha tengah tersenyum gemas ke arah bayi laki-laki yang baru enam jam lalu lahir di sebuah rumah sakit di Bogor. Ibunya masih terbaring lemah ditemani oleh sang ayah yang masih terus tersenyum bahagia karena kelahiran jagoannya.
"Astrid udah jenguk?" tanya Kesha kepada sang ibu.
"Belum," jawab Hanum lemah dengan senyuman bahagia. Bayi laki-laki itu masih terlelap dengan tenang di gendongan Kesha.
"Kemarin Fadhlan nelpon gue katanya Astrid udah berapa hari ini nggak praktek soalnya tiba-tiba mau muntah tiap masuk rumah sakit, jadi kayaknya dia bakal jengukin pas kita udah balik ke rumah," jawab Iki.
"Lah? Hamil tuh bocah?" tanya Kesha.
"Mungkin," jawab Hanum.
"Yah, keduluan gue," ujar Kesha kemudian memajukan bibirnya. Membuat Hanum tertawa lemah.
"Nggak papa, pacaran aja dulu sama gue lama-lama," sahut Levi.
"Dengerin tuh kata laki lo," timpal Iki.
"Kan gue juga pengen punya mainan kayak gini lucu banget, masa anak orang mulu yang gue rawat tiap hari," ucap Kesha. Membuat Levi menjadi gemas dan mengecup puncak kepalanya yang kini sudah tertutup hijab.
"Jadi dia lahirnya 31 Desember atau 1 Januari nih?" tanya Levi lebih kepada Iki.
"1 Januari, brojolnya jam dua subuh," jawab Iki.
"Hey you, the new year's gift," ucap Levi kemudian mengelus pipi bayi laki-laki tersebut.
"Jangan pegang-pegang sembarangan! Tanganmu kotor, ini bayi masih rentan," ucap Kesha seraya menepuk tangan Levi.
"Namanya udah tau siapa?" tanya Kesha kepada Hanum.
"Udah, namanya Arjuna Airlangga. Panggilannya Arjuna," jawab Hanum.
"Halo, Mas Arjuna. Harus hebat kayak mama papa kamu ya?" ujar Levi masih gemas dengan bayi yang ada di dalaman pelukan Kesha.
"Boleh difoto nggak sih dia?" tanya Levi lagi.
"Boleh, cuman jangan berisik nanti dia bangun," ucap Kesha.
"Aku mau kirim ke grup, biar Ajeng liat. Udah berapa banyak acara kita yang dia lewatin coba?" ujar Levi.
"Tumben amat lo bawel Lev," ujar Hanum.
Levi hanya terkekeh. Melihat Kesha yang sibuk memeluk bayi laki-laki Hanum dengan sayang membuatnya gemas. Ia tak sabar ingin melihat Kesha melakukannya untuk buah hatinya sendiri.
"Happy New Year from Times Square," Levi membacakan pesan balasan dari Ajeng sambil menirukan gaya bicara Ajeng.
"Well, Selamat tahun baru dari Jekardah!" ucap Levi lagi sambil mengetik balasan.
Semuanya tertawa kecil.
-
Reza tengah memeluk Kirana yang pagi itu meringkuk malas dalam dekapannya. Tangan kanan Reza yang bebas melihat sebuah foto yang pagi itu dikirimkan oleh Levi di grup mereka. Bayi laki-laki yang tengah tertidur lelap di dalam dekapan Kesha. Foto Hanum yang terbaring lemas di atas kasur rumah sakit dan Iki yang tersenyum ceria di sampingnya.
Reza tengah mengetik balasan saat tiba-tiba seseorang yang berada dalam dekapannya bergerak pelan. Reza mengelus rambut pendek wanita tersebut dan mengecup puncak kepalanya.
"Selamat pagi," ucap Kirana pelan masih dengan suara bangun tidurnya.
"Pagi sayang," ucap Reza kemudian mengecup dahi Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bridesmaid
ChickLitSudah dua tahun terakhir Hanum, Kesha, Ajeng, Astrid, Rara, Vero, dan Alya yang bersahabat sejak SMA tidak pernah bertemu lagi. Hal ini disebabkan oleh kesibukan di puncak karir mereka. Cita-cita yang mereka idamkan telah berhasil mereka raih. Namun...