Bel pulang sekolah pun berbunyi. akhirnya pelajaran yang sangat amat membosankan hari ini telak berakhir. aku bebas aku bebas! well sepertinya hari ini akan turun hujan lebih baik aku berkunjung ke cafe. daripada dirumah nggak jelas mau ngapain lebih baik aku berkunjung ke cafe itung-itung hari ini aku belum meminum chocolate blizz yang sangat enak itu.
dong ding dong ding
-whatsapp: 2 conversasion 54 chat
-bbm: irena, lo di mana magali?, ping!!! ping!!!
-line : irena, magali !!!!! lo dimana???? gue nebeng !!!
kenapa notif isinya irena semua? kenapa? kenapa ngga Madeon aja gitu yang menuh-menuhin notif? kenapa harus irena? ok ini lebay.
Aku pun membalas pesan irena dan menungguinya di parkiran. sudah 5 menit aku menunggu Irena tetapi dia tidak juga datang? irene memang selalu lama.ketika aku hendak masuk kedalam mobil Irena pun datang.
"lo kemana aja sih Ren ? lama nih gue nungguin lo tau!! " dengan amarah yang sudah di ubun-ubun akhirnya ku keluarkan juga.
"sorry deh Gal, tadi gue abis ngebantuin Zio nyari buku di perpus,". Irena memasang muka puppy facenya kepadaku. huh dikira aku mempan apa dengan muka puppy facenya itu.
"Emang zio, zio itu siapa sih keanya buming bange? Etapi sebagai gantinya lo harus traktirin gue chocolate blizz. gimana? ". yah seperti ini lah aku mencari kesalahan Irene demi chocolate blizz ya itung-itung ngirit. hehehe
"Masa lo kudet si gal? Makanya jan nontonin artis luar mulu lo. Ummm..... Gal gue lagi nggak punya duit. makanya gue nebeng ama lo karena gue nggak punya duit buat ongkos pulang, " ucap Irena tanpa dosa. hei hei hei aku melupakan yang satu ini kalo Irene tidak punya uang pasti selalu nebeng.
"yaudah sana, lo pulang sendiri aja kalo nggak lo nebeng noh sama Zio Zio itu tuh. kan tadi lo udah ngembantuin dia. yah itung-itung upah lo ngebantuin si Zio," cetusku memberi ide kepada Irena.
"bener juga ya Gal. yaudah gue mau nebeng ama zio aja kalo ama lo gue dimintain chocolate blizz mulu. yaudah bye ayanq magali nanti malem dirikuh kerumah mu untuk menonton film," ucap Irena lebay binti jijik. aku heran kenapa bisa aku temenan dengan Irena? dia itu lebay binti aneh binti jijik dan kawan-kawannya. tetapi Irena adalah teman ku paling pengertian.
Ku lajukan mobil ku menuju cafe. bosan. ya aku merasakan bosan saat di mobil lebih baik aku menyetel lagu-lagu saja. ku ambil album yang ada di dashboard mobilku. speaker yang berada di mobilku pun langsung terdengar suaranya. aku pun ikut menyanyikan lagunya.
There is a place in the distance
A place that i've been dreaming of ,no no time in space
don't exist there
we can dance like there's no tomorrow
There is a place, no time in space
( Madeon - the city)
***
Aku pun berhenti di parkiran cafe . aku memasuki cafe dengan membawa gitar, ipod, dan ipad ku. yang mencari tempat yang masih masih kosong. tetapi sepertinya tidak ada yang kosong semuanya penuh terkecuali tempat VIP. yang berada di atas seperti taman yang di kelilingi pemandangan indah. memang biasanya aku memakai tempat yang VIP tetapi itu jika aku sedang libur menghabiskan waktu seharian disini lagian juga pemilik cafe ini adalah teman papa, jadi aku sudah akrab dengan pemilik cafe ini.
"mba Magali kok mau mampir nggak bilang-bilang sama tya sih? kan Tya bisa nyari tempat buat mba magali, " ucap Tya dengan nada sopan. tya sering sekali menemaniku jika aku sedang berada di cafe ini. ya sepertinya orang-orang di cafe ini cukup mengenaliku. karena memang aku sering kesini. tetapi hanya tya yang akrab dengan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Blizz
Teen FictionMagali tidak percaya dengan yang namanya 'Cinta'. Ia selalu menganggap hal itu hanya ada di ftv atau di film - film yang suka ditonton sahabatnya. Namun bagaimana kalau ada makhluk tampan seperti Zio yang tiba - tiba...