Chapter 27 : Magali - Irena time

191 6 0
                                    

"Gal!" Irena melambaikan tangannya di depan wajahku, membuyarkan lamunanku.

"ada apa,ren?"

"nanti pulang sekolah gue ke rumah lo ya?"

"hm.. yaudah.. mau ngapain?"

"belajar buat UN" Irena tersenyum lebar, membuat aku menjitak kepalanya pelan sembari tertawa kecil.

"anak-anak buka halaman 293" ujar Mrs.Audrey yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas. mengambil buku paket salah seorang anak yang duduk di depan dan membuka isinya.

"kerjakan bagian PG dan essay ya. ibu mau pergi sebentar" lanjurnya, membuat teman-temanku ber 'yes' kecil.

"baik bu" jawab kami kompak

***

"Gal, lo gak pulang bareng sama Zio kan?" tanya Irena setelah bel tanda pulang sekolah berbunyi

"nggak kok. gue udah bilang gue mau pulang bareng lo aja"

"udah lama ya,Gal"

"lama kenapa,Ren?" tanyaku sembari menaikkan sebelah alisku

"kita gak berdua kayak gini. lo sama Zio terus sih" Irena memukul lenganku pelan semari tertawa kecil, membuatku mengingat saat kami dulu sering pulang pergi bersama, kemudian ikut tertawa besama Irena

"iya juga ya"

"yaudahlah, daripada flashback, mending kita langsung ke rumah lo aja!" Irena menarik tanganku ke arah parkiran. karena aku biasa pulang pergi bareng Zio, sekarang aku jadi nggak bawa mobil lagi

"tapi,Ren. beli chocolate blizz dulu ya?" aku memasang puppy faceku, siapa tahu irena tebujuk

"ayo! udah lama juga lo nggak nraktir gue chocolate blizz" Ujarnya sembari tertawa

"yaudah deh gue traktir. ayo"

"Gal, itu Zio kan?" tanya Irena sembai menunjuk Zio yang sedang duduk sendirian di bangku VIP

"iya. yaudahlah, it's Irena and Magali time!" seruku sembari mengepalkan tangan kananku ke udara

"hahaha.. yaudahlah, terserah lo,gal"

"mba tya, chocolate blzznya dua ya" ujarku saat mba tya sudah berada di meja kami

"tunggu sebentar ya, mba magali dan mba irena" Mba Tya tersenyum kemudian meninggalkan meja kami

"eh, gue bukannya bawa buku malah bawa gitar" aku menepuk dahiku, menyadari bahwa diantara kami tidak ada yang mmbawa buku pelajaran satupun

Chocolate  BlizzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang