“ Hey Magali.....” sapa Irena senang.
“ Hey juga Irena keira swalavka. Tumben amat lo Ren ceria amat dah masih pagi, ada apa sih? ” tanyaku keheranan kepada Irena.
“ AAAHHHHHH GUE SENENG BANGET MAGALIIII AAAAHHHHH GUE SENENG BANGET LO HARUS TAU HARI INI GUE SENENG SENENG BANGETTTTT!!!!!” heboh Irena yang belum berhenti.
“ Emang ada apaan sih? Gara – gara pensi? “ tanyaku hati – hati takutnya Irena semakin heboh.
“ Ini lebih dari pensi. Intinya ini lebih keren dari apapun yang ada di sekolah ini,” ucapnya Irena dengan nafas tersenggal – senggal.
“ ya terus apa dong? Lo jadian ama Gio? Atau sehabis pulang piknik lo ditembak sama Gio? ” tanyaku bertubi-tubi.
“ kalo gue jadian ama si Gio yang ada musibah bukan kesenangan. Aduh gila aaaa ini lebih dari pada apapun yang gue bayangin,” girang Irena yang membuatku semakin penasaran.
“ Apaan sih Ren? Lo dapet Range Rover dari papa lo? Atau lo baru dapet undian mendapatkan jet pribadi? “ tanyaku semakin penasaran.
“ yakin nih lo mau tau?” tanya Irena membuatku semakin penasaran.
“ yakin banget lah asli gue penasaran banget,” geramku kepada Irena.
“ AAAHHHH MAGALIIII GUE DAPET TIKET LIBURAN DONG KE RUSIA !!! AAHHHHH MAGALI GUE SENENG BANGETT AAAAAHHHHH ENGGAK NYANGKA GUE JADI KERUSIA AAAAHHHHH GUE ENGGAK SABAR BUAT KE RUSIA!!!” ucap Irena yang membuatku morning shock.
“ SERIUS REN? WAAHHHH PASTI ASIK BANGETTT. Coba aja gue bisa ngikut,” kesanku kepada Irena.
“ Tenang aja Gal lo pasti ngikut kok karena gue punya 5 tiket buat ke Rusia. Karena gue mau ngajak lo dan kak Kenny. Pasti seru banget,” ucap Iren dengan memasang muka yang sedang berangan – angan.
“ serius nih Ren? Emang kita ke Rusia kapan? ” tanyaku memastikan takut – takut salah.
“ sesudah ujian dan sesudah camping sekolah,” jawab Irena penuh semangat.
“ jadi ceritanya lo enggak ngajak gue nih Ren,” tanya Zio yang tiba – tiba datang bersama Gio.
“ enggak! Gue enggak mau ngajak lo! Inikan liburan gue sama Magali jadi lo enggak boleh ngikut. Karena kalau lo ngikut yang ada bukangue yang liburan lo yang pacaran sama Magali,” jawab Irena tegas.
“ yah Ren kok lo gitu sih sama gue,” sedih Zio dengan muka yang di buat – buat.
“ biarin,” acuh Irena.
“ yuk Gal kita pergi aja yuk. Males disini banyak pengganggu,” ajak Irena kepadaku.
Irena pun menarik tanganku. Lalu Zio pun mmemberi isyarat kepadaku seperti ingin mengatakan ~ nanti aku telefon kamu ~ kepadaku. Akupun hanya mengangguk dan mengiyakan permintaan Zio. Aku dan Irena berjalan menuju ruang musik yang masih memegang pergelangan tanganku. Yang harus kalian ketahui tentang Irena, bahwa Irena moody.
“ Ren, kok kita keruang musik? Mau ngapain? “ tanyaku kepada Irena.
“ enggak ngapa – ngapain kok. Gue Cuma mau latihan aja buat pensi nanti. Oh iya kata Pak Sam lo disuruh drama sama acoustic band,” ujar Irena memberi tahuku.
Pak Sam itu wali kelasku dia guru theater dan vocal disekolah ini. Dia masih sangat muda dan bisa ku perkirakan umur dia tidak jauh berbeda dengan kak Kenny. Atau mungkin dibawah kak Kenny.
“ eh Gal menurut lo gue bawain lagu A Daydream Away atau Like We Used To? Sumpah gue bingung,” tanya Irena frustasi.
“ emang lo disuruh pentas apa sama Pak Sam Ren? “ tanyaku balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Blizz
Ficção AdolescenteMagali tidak percaya dengan yang namanya 'Cinta'. Ia selalu menganggap hal itu hanya ada di ftv atau di film - film yang suka ditonton sahabatnya. Namun bagaimana kalau ada makhluk tampan seperti Zio yang tiba - tiba...