Chapter VIII : The Truth

397 6 0
                                    

" lo utang penjelasan ke gue !!! " ucap Irena lagi. mau di jelasin kayak apapun aku juga ga tahu mau jelasin dari mana. Lagian Zio itu ...... Argggghhhhhh........ bisa gila aku memikirkannya.

" Magali gue butuh penjelasan!!! bukan lamunan dari lo !!! ". Arghhh ini si Irena bikin aku tambah pusing saja.

" Magaliii!!!! " teriak Irena

" Iya - iya gue jelasin tapi nggak sekarang ! Gue butuh ketenangan ! " jawab ku to the point kepada Irena. Muka Irena langsung takut yah mungkin karena aku berteriak tadi.

" Gal ada yang nyariin lo tuh di depan kelas, " ucap Ardi . Tumben amat sih ada yang nyarii  pas istirahat gini.

Akupun keluar kelas dan melihat siapa yang mencari ku. huh... dia lagi nggak puas apa aku menjadi bahan sindiran fans - fansnya di twitter.

" Mau apa lo kesini? Apa lo kurang puas melihat penderitaan gue sekarang yang di serbu sama wartawan dan fans - fans konyol lo itu?! " cetusku to the point. Aku ingin penderitaan ini berakhir.

" Bukan gitu Princess tapi aku kesini mau minta maaf sama kamu, ". Permintaan maaf di tolak!! emang dia pikir segampang itu apa meminta maaf.

" Apa ? Minta maaf ? lo mau nyari sensasi lagi ? biar pamor lo itu naik? setelah lo meminta maaf di speaker radio sekolah? sekarang, lo malah minta maaf secara langsung agar pamor lo naik? sorry ya, untuk yang ini gue nggak bisa bantuin lo !! karena apa? karena gue nggak mau harga diri gue ke injek - injek sama fans - fans idiot lo !!! " Amarah ku sudah di puncak dan mata ku hampir memerah. Mungkin bukan hampir tapi emang memerah menahan amarah.

" Bukan begitu princess, " kata Zio melemah.

" Stop panggil gue princess karena nama gue ga pernah ada embel - embel princess atau yang lain !! " bentak ku kepada Zio. Aku segera kembali kedalam kelas menahan air mata. Irena yang melihat ku pun terbingung - bingung karena aku mengeluarkan air mata. Irena bangkit dari tempat duduknya sekarang dan menuju keluar kelas dan ternyata Zio masih berdiri mematung disana.

" Mending lo ngenjauhin Magali deh . daripada lo bikin keadaan tambah runyem !!! Gue tau lo itu ARTIS. tapi jangan mentang - mentang lo artis lo bisa seenaknya sama Magali !!! " teriak Irena samar - samar dari sini. tetapi penekanan kata artis terdengar jelas oleh ku.

Irena aku tau kamu mau membela ku tetapi jni bukan saatnya. bell masuk pun berbunyi. Irena kembali ketempat duduknya yang berada disebelah ku. Sebenarnya sekolahan ku ini seperti luar negeri kita moving class dan mempunyai loker masing. tetapi sepertinya jam terakhir aku akan bolos kelas. mengingat pelajarn teeakhir itu adalah Sejarah . tentunya sejarah itu memusingkan.

***

Ini adalah jam terakhir dan aku enak - enakan duduk dikantin . tadi sih aku janya izin untuk ke uks tetapi malahan aku bolos pelajaran. biarkan saja yang penting aku bisa menenangkan pikiran disini. sedari tadi aku melihat anak - anak yang berbicara berbisik - bisik kepada temannya. apa mereka iri kepada ku karena bolos pelajara? oh tentu bukan itu yang pastinya mereka sedang bergosip tentangku dan Freak boy. bukannya aku pede . tetapi pandangan mereka aneh.

" Non Mau pesen apa?" tanya ibu - ibu kantin.

" Pesen makanan yang bisa bunuh orang dalam sekejap ada nggak bu? " tanyaku ngawur kepada ibu - ibu kantin.

" wah kalo yang itu sih ibu nggak punya non," jawab ibu - ibu kantin ini polos. " emangnya nona mau bunuh siapa sih? " tanyanya lanjut.

" saya Magali dengan amarah yang terpendam dari ufuk timur ke ufuk barat ingin membunuh orang yang bernama Kezio Aksara dengan sangat amat kejam ! " ujar ku spontan.

Chocolate  BlizzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang