Chapter XII : Make Her Fall In Love With Me Song

364 2 0
                                    

"Hi,my Lily" sapa Raka

"Hi,Raka. flower crownnya bagus banget" kataku saat melihat Raka sedang membuat flower crown berwarna putih

"kamu suka? ini untuk kamu" tanyanya sambil memasangkan flower crown itu dikepalaku

"suka! suka banget. makasih ya,ka" kataku sambil memeluk Raka

"sama-sama, my Lily" kata Raka sambil balas memelukku

Aku tebangun dari tidurku, mimpi itu mengingatkanku tentang kenangan masa laluku dengan Raka. aku yakin, aku telah membuat sungai di pipiku. tapi tunggu, aku sedang dimana? banyak bau obat-obatan. oh, aku tahu! kenapa aku bisa ada di rumah sakit?

"Hai, Magali. bagaimana kepalamu?" tanya Zio dari balik pintu kamar ini

"Zio? kenapa gue bisa ada di sini?" tanyaku saat Zio berjalan menghampiri kasurku. eh, maksudnya kasur rumah sakit ini

"Kamu tadi pingsan" kata Zio sambil mengukir senyuman dibibirnya. dia sangat tampan. eh, apa-apaan kau,Magali?

tiba-tiba, aku teringat sesuatu, apa Raka memberi tahu hubunganku dengannya pada Zio?

"zio" kataku

"ya? ada apa,Gal?" tanyanya. dia mengelus rambutku, tapi aku kekurangan tenaga untuk melawannya, jadi aku biarkan saja.

"apa Raka sering menceritakan hubungan kami ke lo?" tanyaku

"tidak. aku tidak mengenalmu sedikitpun saat kalian berpacaran" katanya datar

"lalu, dari mana kau bisa tahu 'my little lily'?" tanyaku penasaran

"umm,, felling mungkin?" katanya, lebih mirip seperti petanyaan daripada jawaban.

"sudahlah, kau mau pulang tidak?" tanya Zio

"oh iya, kenapa gue dibawa ke rumah sakit? gue kan cuma pingsan" tanyaku

"tapi, gue khawatir sama lo, Magali" jawabnya

"dasar lebay" kataku sambil meninju lengannya pelan

"biarin" katanya sambil menjulurkan lidah. dia cute. eh, apa-apaan sih,Magali? kenapa kau selalu berpikiran seperti itu?

"jadi, mau pulang gak? atau mau gue jagain disini?" kata Zio sambil mengedipkan sebelah matanya

"enak saja. ayo kita pulang" kataku sambil menggenggam lengannya. dia kaget, mukanya lucu banget hahaha

"eh, sorry" kataku sambil melepas genggamanku

"lo udah mulai genit ya. ayo kita pergi" katanya sambil mengedipkan sebelah matanya dan menggandengku -lebih tepatnya menarikku- keluar dari ruangan penuh bau obat ini.

"Gal, mau ke cafè gak?" tanya Zio saat kami baru keluar dari rumah sakit

"iya" kataku bersemangat

" TYA!!!" kataku saat kami sudah sampai di cafè langgananku

"eh, mba Magali, mas Zio. mau pesan apa? chocolate blizz?" tanyanya ramah. sesekali, dia melihat genggaman tanganku dengan Zio dan tersenyum. apa maksudnya?

Chocolate  BlizzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang