ZIO DAN MAGALI BERPACARAN
itu adalah kalimat yang pertama kulihat saat melewati mading sekolah, namun aku tidak menghiraukannya. aku tidak tahu setan apa yang membuatku menerimanya menjadi pacarku.
"hai, my Lily!" aku menoleh dan mendapati Zio yang sedang berlari ke arahku. dan sekarang, dia memanggilku dengan sebutan yang sama dengan Raka, membatku melamunkan kenanganku dengan Raka. eh, apa apaan kau,magali! kau ini sekarang sudah berpacaran dengan Zio, saudaranya Raka!
"Lily" kata Zio sambil melambai-lambaikan tangannya didepan wajahku, membuatku kembali sadar.
"ya? ada apa?" tanyaku
"tidak. ayo kita ke kelas" kata Zio sambil menggenggam tanganku
From : Kezio Aksara
Magali, kamu udah pulang belum?
To : Kezio Aksara
ya. bu Liana baru saja membolehkan kami pulang. ada apa?From : Kezio Aksara
kau tunggu disana. kelas sejarah kan?To : Kezio Aksara
iyaaku menunggu Zio dengan sabar, sebenarnya tadi Irena sudah mengajakku pulang, tapi yasudahlah...
"Gali!" teriak seseorang sambil melambai - lambaikan tangannya dan berlari kearahku. Zio.
"ada apa?" tanyaku
"tidak. pulang bareng yuk?"
"hanya itu? Irena tadi ingin mengajakku ke cafè dan mentraktirku karena ulangan sejarahnya mendapat 90"
"aku akan mentraktirmu apapun yang kau mau jika kau pulang bersamaku"
"dasar artis sombong"
"hahaha. yasudah, ayo temani aku makan siang, aku lapar"
"aku juga sih." kataku mengikuti langkahnya yang sudah bejalan di depanku. hey, aku ini pacarnya kan? mengapa aku jalan di belakang? uh, sudahlah.
"magali, kau mau pesan apa?" tanyanya saat seorang pelayan menghampiri meja kami dan dia sudah memesan makanannya duluan. what a gentle man.
"dagingnya Zio ada gak? sama minumnya darah Zio" kataku, membuat. Zio bergedik ngeri
"seriuslah, magali" kata Zio
"hahaha... steak sama jus jeruk aja" kataku menatap pelayan itu, dia cantik juga ya. tapi aku bukan lesbian loh.
"ada lagi, tuan? nyonya?" tanyanya ramah
"tidak. makasih ya" kataku ramah pula
"Gal, boleh pinjam hp gak?" tanya Zio saat pelayan itu sudah pergi
"buat apa?" tanyaku menyelidik. bukankah hpnya lebih bagus dari punyaku?
"mau lihat - lihat saja. siapa tahu kau selingkuh dariku" katanya. oh tidak, aku masih menyimpan foto-fotoku dengan Raka
"tidak mau" tolakku
"oh ayolah, aku tidak akan menertawai foto-fotomu. aku tahu kau jelek" katanya sambil tertawa
"lalu mengapa kau mau menjadi pacarku? hah?" tanyaku, membuatnya diam berpikir. pasti kehabisan kata-kata! hahaha
"itu.. itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Blizz
Fiksi RemajaMagali tidak percaya dengan yang namanya 'Cinta'. Ia selalu menganggap hal itu hanya ada di ftv atau di film - film yang suka ditonton sahabatnya. Namun bagaimana kalau ada makhluk tampan seperti Zio yang tiba - tiba...