Hari ini aku akan latihan teather yang menceritakan tentang Romeo and Juliet. Entahlah aku rasa cerita itu terlalu asing. Mengapa tidak mengambil cerita drama musikal saja? Apa cerita ini di arasemen lagi? Entahlah. Kulihat dari kejauhan Zio datang sembari membawa gitarnya dan duduk disebelahku.
“ kok muka kamu pucet banget sih Ly. Kamu sakit? Kamu udah makan belom? “ tanya Zio dengan nada yang khawatir.
“ hah? Masa sih? Padahal aku udah sarapan kok tadi pagi malahan pas istirahat aku menghabiskan bekal Irena,” ucapku polos. Memang benar aku menghabiskan bekal Irena sampai – sampai Irena membeli nasi goreng di kantin sekolah.
“ hah? Kamu serius ngabisin bekal Irena? Dasar perut karung. Pantas saja kamu tidak kurus – kurus,” ejek Zio.
“ enak saja. Jadi ceritanya kamu ngatain aku gendut? “ tanyaku kepada Zio.
“ aku tidak bilang kau sendiri yang berkata,” ucap Zio sambil menjulurkan lidahnya.
“ Zio jahat banget sih sama Magali yaudah nih kita musuhan, “ ucapku sambil meniup jari kelingkingku seperti anak kecil.
“ Magali jangan musuhan dong. Nanti Zio pacaran sama siapa? “ ucapnya dengan muka yang amat sangat lucu.
“ enggak ah. Magali enggak mau baikan ama Zio abis Zio nakal,” kataku dengan nada seperti anak kecil.
“ Magali jangan kayak gitu dong, nanti Zio enggak beliin chocolate blizz loh,” ucap Zio yang sedang menggoda dan meluluhkan hatiku.
“ enggak ah Zio belinya Cuma satu aja sih jadi Magali enggak tertarik,” ujar dengan muka yang ingin meminta lebih.
“ iya nanti Zio beliin berapapun. Asalkan Magali maafin Zio,” Zio memberikan syarat kepadaku.
“ Zio serius? Yaudah Magali mau balikan ama Zio,” kataku sambil menjulurkan jari kelingking ku.
“ iya serius,” Ziopun menyatukan jari kelingking ku dengan jari kelingking dia.
***
“ jadi cerita Romeo & Julietnya bapak ubah alurnya. Kan biasanya cerita ini orang tuanya yang menentang tentang hubungan mereka karena akibat permusuhan sekarang kita akan ubah itu dengan versi kita. Jadi yang akan menentang hubungan mereka ini adalah sahabat mereka karena sahabat mereka ini bermusuhan,” jelas Pak Sam kepada anak – anak kelasku.
“ Pak, kenapa harus cerita Romeo & Juliet? Kan cerita ini terlalu mainstream Pak. Kenapa enggak yang lain aja gitu misalkan putri salju tapi di campur dengan action sedikit. Kan pasti seru tuh pak,” komentar Irena yang sedari tadi ingin menyampaikan pendapatnya.
“ yeh nenek lampir lo komentar mulu kayak facebook aja,” ketus Gio yang sangat blak – blakan.
“ dari pada elo Beo kerjaannya cuma ngikut – ngikut orang ngomong aja,” cibir Irena yang tak kalah pedasnya.
“ kalian ini mau tetap berantem? Oke silahkan keluar dari ruangan ini,” tegas Pak Sam.
“ enggak pak,” ucap Irena yang amat pasrah.
“ jadi gini ya Irena, Bapak mengangkat cerita Romeo & Juliet ini untuk kita ubah lagi. Nah bapak ingin kalian bisa diajak kerja sama nah untuk pemeran utamanya bapak udah mempesiapkan siapa aja yang akan dijadikan pemeran utama. Untuk yang nanti akan menjadi pemeran utama itu sudah keputusan bapak dan tidak dapat di ganggu gugat lagi. Kalian mengerti? ” jelas Pak Sam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Blizz
Fiksi RemajaMagali tidak percaya dengan yang namanya 'Cinta'. Ia selalu menganggap hal itu hanya ada di ftv atau di film - film yang suka ditonton sahabatnya. Namun bagaimana kalau ada makhluk tampan seperti Zio yang tiba - tiba...