Aku berjalan sembari melihat kartu nama itu lagi. Aneh sekali bahkan orang itu memintaku untuk memainkan film untuk tugas kuliahnya. Memangnya aku mempunyai bakat untuk bermain film? Oh tentu tidak. Orang aku juga jarang nonton film , apalagi bermain film? Mustahil sekali. Aku berjalan kearah kedai es krim yang berada di taman rumahku itu dan membeli es krim itu.
“ Es krimnya satu ya mas rasa vanilla ,” Ucapku pada penjual es krim itu.
“ Oke, tunggu sebentar ,” Ujar penjual es krim itu.
Sembari menunggu es krim mata ku pun tak luput mengelilingi taman ini. Aku jadi ingat waktu aku masih kecil, berantem dengan kak Kenny hanya gara – gara rebutan boneka, itu lucu sekali jika itu dilakukan saat aku sudah besar seperti ini.
Aku tersentak karena penjual es krim ini memanggilku. Aku mengeluarkan uang dan membayarnya. Tiba – tiba ada orang yang sudah mengeluarkan uangnya terlebih dahulu.
“ Nih mas saya bayar es krim dia ,” Ucap orang itu mengasih uang kepada mas – mas penjual es krim.
“ Ini kembaliannya den,” Kata mas – mas itu.
Aku menoleh kearahnya, Zio satu nama itu yang kutemukan pada orang itu
“ Makasih ya Zio ,” Ucapku kepadanya sembari tersenyum semanis mungkin.
“ Ya sama – sama. Lagian aku seneng kok kalo ngetraktir calon pacar aku, “ Katanya dengan penuh percaya diri yang tinggi. Aku hanya bisa tersenyum kikuk.
“ Nyanyi yuk. Tadi suara kamu bagus banget Gali, kenapa kamu nggak jadi penyanyi saja sih?” Tanya Zio kepadaku.
“ Sebenarnya gue sih mau, cuma gue masih ingin menjadi psikologi. Boleh – boleh memangnya lo bawa gitar? ” Ucapku dengan tampang polos. Pasti muka ku akan menjadi tablo.
“ Bawa kok, “. Zio mengeluarkan gitarnya dan memulai memainkan nada awalnya.
All I knew this morning when I woke
Is I know something now, know something now I didn't before.
And all I've seen since eighteen hours ago
Is green eyes and freckles and your smile
In the back of my mind making me feel likeI just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you better, know you better, know you better nowI just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you, know you, know you'Cause all I know is we said, "Hello."
And your eyes look like coming home
All I know is a simple name
Everything has changed
All I know is you held the door
You'll be mine and I'll be yours
All I know since yesterday is everything has changedYa memang semuanya telah berubah tetapi setidaknyanya rasaku kepadanya masih tersisa dan mulai membuka hati ini untuk yang lain. Untuknya.
And all my walls stood tall painted blue
And I'll take them down, take them down and open up the door for youAnd all I feel in my stomach is butterflies
The beautiful kind, making up for lost time,
Taking flight, making me feel rightI just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you better, know you better, know you better now
I just wanna know you, know you, know you
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Blizz
Teen FictionMagali tidak percaya dengan yang namanya 'Cinta'. Ia selalu menganggap hal itu hanya ada di ftv atau di film - film yang suka ditonton sahabatnya. Namun bagaimana kalau ada makhluk tampan seperti Zio yang tiba - tiba...