CHAPTER - 14

8.3K 490 8
                                    

Saat makan siang datang, seperti biasa Alexander akan membeli makanan untuk dirinya dan Arabelle dan makan siang bersama di apartemen Kaneysa. Hari minggu kemarin, Kaneysa dan Arabelle memilih untuk pindah ke apartemen karena apartemen yang sekarang mereka tempati lumayan dekat dengan kantor Kaneysa.

Dan Kaneysa masih menjauhinya, wanita itu mau menemuinya karena ia datang hanya untuk menemui Arabelle. Dan menurutnya, Kaneysa sangat aneh semenjak bertemu dengan Roseline.

"Arabelle, sudah makan siang?" Tanya Alexander saat ia berada di kamar Arabelle. Arabelle sedang duduk di meja makan minimalis bersama bonekanya. "Lilo, ini minum untuk kamu," Arabelle memberikan gelas mini berwarna pink kepada Lilo—bonekanya. "Papa mau minum juga kayak Lilo?"

"Papa beli makan siang untuk kamu. Kamu mau?" Arabelle menggelengkan kepalanya, "Aku mau, Pa. Tapi kita tunggu Mana dulu, ya. Mama akan datang untuk makan siang bersamaku,"

Alexander mengangguk, "Ayo, kamu berhenti bermain dulu. Bantu Papa menyiapkan makan siang untuk Papa, Mama, dan kamu. Laura kemana?"

Arabelle menggandeng tangan Alexander dan berjalan menuju meja makan, "Laura sedang membereskan kamar Mama, Pa."

Setelah selesai menyiapkan makan siang, Kaneysa datang membawa makanan penutup yang Arabelle pesan padanya. Ia kaget saat melihat Alexander duduk di meja makan bersama Arabelle, "Arabelle, panggil Laura untuk makan siang." Arabelle mengangguk dan menyusul Laura yang berada di kamar Mamanya, "Apa yang kamu lalukan disini?" Kaneysa duduk berhadapan dengan Alexander dan mengapa pria itu.

"Makan siang,"

"Kenapa kamu selalu datang sebelum aku dan Arabelle selesai makan siang?" Kaneysa terus menatap Alexander, ia merasa kesal hanya dengan menatapnya.

"Aku tidak bisa makan siang bersama anakku kalau kamu sudah makan siang dengannya lebih dulu, Kaneysa. Lebih baik seperti ini,"

"Bukankah kamu sendiri yang tidak mau melihat aku? Aku sudah menjauhi kamu, kenapa kamu terus membuat kita bertemu, Alex."

"Aku tidak pernah peduli dengan keberadaan kamu. Aku tidak pernah menganggap kamu ada, aku datang untuk bertemu Arabelle." Ujar Alexander.

Arabelle datang bersama Laura, ia memilih untuk duduk di sebelah Kaneysa. "Laura, aku mau makan Sushi yang di bawa Papa!" Arabelle menatap semua makanan yang dibeli oleh orangtuanya,

"Makanannya sangat banyak. Mama, aku mau makan semuanya boleh?" Kaneysa mengangguk dan mengelus rambut Arabelle, "Tentu saja. Kamu boleh makan semua yang kamu suka, Bunny-Yummy."

Interaksi antara Kaneysa dan Arabelle tidak lepas dari penglihatan Alexander. Ia sangat menyukai saat Kaneysa bersikap keibuan dibanding menjadi wanita keras kepala dan tidak masuk akal.

Arabelle menerima suapan dari Laura, "Mama, Papa. Aku mau tidur siang dengan kalian. Aku bosan tidur siang dengan Laura," ucap Arabelle, setelah ia menelan makanannya. "Aku mau tidur dengan Mama dan Papa, dan aku juga mau saat bangun tidur nanti Mama dan Papa masih menemani aku,"

Alexander tidak akan pernah menolak permintaan Arabelle. Ia akan melakukan semua ia putrinya inginkan, bahkan membeli seisi dunia mampu Alexander berikan untuk Arabelle. "Arabelle, Papa kamu sangat sibuk. Dia tidak bisa menemani kamu hari ini, maybe next time. Untuk hari ini, kamu tidur dengan Mama,"

"Papa bisa menemani kamu tidur siang. Tapi Papa tidak janji akan ada di samping kamu saat bangun tidur nanti," Alexander menatap Arabelle yang terlihat sedih, "It's oke, Papa akan datang lagi saat makan malam."

"Tidak, aku dan Arabelle akan makan malam di rumah orangtuaku."

Alexander menghela nafasnya, "I'll give my number to your Mom and Laura, just asking them to call me when you wanna see me, oke?" Arabelle mengangguk. "Good girl,"

Setelah makan siang selesai, Alexander bergegas untuk mengantar Arabelle ke kamarnya. Ia membuka jas dan sepatunya, ia memutuskan untuk berada disini sampai Arabelle tertidur.

"Pa, aku boleh memiliki kucing?" Tanya Arabelle, ia dan Alexander baru sampai di kamarnya yang terdapat banyak boneka. "Of course, why not?"

Arabelle tersenyum, "Aku ingin kucing yang lucu, karena aku bosan bersama Laura. Mama sudah mulai bekerja jadi jarang di rumah,"

Alexander menggendong Arabelle dan menidurkannya di tempat tidur, "Kamu ingin berapa kucing?"

"Mm, aku mau satu kucing saja, Pa. Kalau banyak, nanti Mama marah." Kata Arabelle. Ia melihat kearah pintu kamar yang terbuka oleh Kaneysa. Arabelle menepuk space kosong di sebelah kanan untuk Kaneysa, "Ayo, Ma. Aku mau tidur siang dengan Mama dan Papa."

Kaneysa melirik Alexander, pria itu terlihat sangat tenang. Sedangkan Kaneysa, merasa sangat canggung untuk berdekatan dengannya lagi. Dan sekarang, Kaneysa dan Alex hanya dipisahkan oleh Arabelle yang berada di tengah-tengah mereka.

"Kaneysa, Arabelle harus segera tidur siang." Ucap Alexander. Wanita itu bergerak sangat lambat membuat Alex sedikit terganggu. "Aku tahu," jawab Kaneysa datar.

...

Setelah Arabelle tertidur, Kaneysa langsung keluar dan pergi ke kamarnya, tidak mempedulikan Alexander yang masih berbaring di sebelah Arabelle. Pria itu memperhatikan Kaneysa yang sangat pendiam dan terlihat awkward saat berada di kamar Arabelle tadi.

Pria itu keluar dari anaknya, ia memanggil Laura dan Tony untuk membahas keinginan Arabelle sebelum tidur tadi. "Arabelle menginginkan kitten," Alexander mengeluarkan American Express card dan memberikannya kepada Tony, "Tolong beli sekarang,"

Tony mengambil Black card Alexander dan berkata, "Pak jika hanya membeli kucing, tidak memerlukan American Express. Uang yang ada pada saya, masih bisa untuk membeli kitten, Pak." Tony memberikan kembali American Express milik Alexander.

"Bu Kaneysa melarang Nona Arabelle untuk mempunyai peliharaan," sahut Laura. Perkataannya membuat Alexander menyipitkan matanya.

Alexander menatap Laura tajam, "Peliharaan adalah hal yang umum untuk semua orang. Aku ingin kalian membelinya sekarang, sebelum Arabelle bangun,"

"Tapi Pak—"

"Sekarang, Laura."

...

Reach Everything Possible | #GHERALDSERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang