CHAPTER - 02

14.6K 812 15
                                    

Sesuai dengan perkataannya kemarin, Kaneysa sudah memegang kontrak kerja sama Gherald Groups dan Marc & Company pagi ini. Ia akan menyerahkan kontrak ini pada Carter dan meminta keringanan dengan proyek ini.

"Pa," Kaneysa memasuki ruangan kerja Carter yang sangat besar dan berada di lantai limapuluh lima. Dari ruangan Carter, pemandangan yang berada dibawahnya terlihat sangat kecil. Ia duduk di hadapan Carter dan menyerahkan kontrak kerjanya, "Alex menyetujui kontraknya. Pembangunan pusat perbelanjaan bisa kita mulai lusa,"

"Bagus. Kamu bisa melanjutkannya, Kaneysa."

"Pa, aku meminta keringanan. Aku tidak mau proyek ini. Aku akan menyerahkannya ke orang lain dan aku akan mengerjakan proyek kita yang lain."

"Apa ada masalah dengan proyek ini, Kaneysa? Kamu meminta untuk mundur beberapa kali. Ada apa?" Ia menatap Kaneysa serius, karena ia merasa ada yang janggal dengan putrinya.

"Aku hanya tidak mau terlibat apapun dengan Alexander Dè Marco, Pa. Aku hanya ingin hidup tenang."

"Apa yang kamu bicarakan? Alexander dan kamu tidak akan memiliki hubungan apapun kecuali kerja sama ini. Kaneysa c'mon, this is your first project."

Kaneysa menatap Carter kesal, "Excuse me Sir. My first project? This is my third project!"

"Kedua proyek kamu sebelumnya hanya proyek kecil biasa dan kamu tidak terlibat kerja sama apapun dengan siapapun. Proyek ini pertama kalinya kamu bekerja sama dengan perusahaan lain, Kaneysa. Be smart, sweetheart."

"Pa, aku lebih memilih untuk kerjasama dengan Patrick Dè Marco, dibanding Alexander. He's evil."

"Papa sangat yakin, kamu dan Alexander terlibat suatu hubungan kemarin, bukan?"

"Ew, No. Pa, everybody knows Alex's not a gentleman. Dan dia selalu berganti pasangan seperti pakaian, setiap malam selalu berganti pasangan, setiap acara di datang dengan wanita yang berbeda. And he's have a affair with his future sister in law."

"Dari mana kamu tahu tentang Alexander dan Julianne?"

"I don't know. Aku hanya menebak saja, karena Alex memiliki reputasi yang jelek menurutku. What is Playboy and Badboy? Hell, no. He's a bastard,"

"Kaneysa, apa aku mengajari kamu untuk mengumpati seseorang? Tidak baik kamu menilai Alexander seperti itu, kamu bahkan tidak mengenalnya." Carter menatap Kaneysa serius. Ia tidak suka mendengar Kaneysa mengumpati seseorang yang baru satu hari ia temui. "Papa tidak akan mengganti kamu dengan siapapun, lakukan proyek ini bersama Alexander, Kaneysa."

"One thing, sweetheart. Kamu tidak bisa menilai seseorang dalam pekerjaan dengan menilai kehidupan pribadinya. Alexander mungkin memiliki banyak wanita, but he's competent with his job and he's on the list Rich Man on Forbes Magazine. Syukurnya dia masih lajang. Aku akan menjodohkan kamu dengan Alex, tadinya."

"Jangan coba-coba, Pa. Aku tidak akan menikah karena perjodohan, stupid marriage. Aku hanya akan menikahi pria yang aku cintai. End of this conversation. Aku akan menemui Alexander Dè Marco sekarang, see you at home." Sebelum pergi dari kantor Carter, ia menyempatkan untuk mengecup pipinya.

...

"Waaait!" Teriak Kaneysa saat melihat lift itu akan tertutup. Ia tidak akan menunggu lift selanjutnya, hanya memakan waktu dan waktunya terbuang sia-sia.

Seseorang di dalam lift menahan pintunya agar tidak tertutup saat mendengar teriakan Kaneysa, "Ms. Are you oke?" Tanya pria itu begitu melihat wanita yang berteriak tadi kelelahan.

Kaneysa mengatur nafasnya sebelum menjawab pria yang bertanya padanya, "Ya, i'm fine. Mr. Dè Marco."

"Ah, you know me." Patrick mengulurkan tangannya kepada Kaneysa dan berkata, "Patrick. Patrick Dè Marco."

"Everybody knows you, sir. And so do I." Kaneysa menerima uluran Patrick, "Kaneysa Gherald." Lalu ia beralih pada wanita di sebelah Patrick, "And, she's must be your fiance." Kaneysa tersenyum dan menatap Julianne ramah, "Julianne, right?"

"Yes, Ms. Gherald. Nice to meet you," jawab Julianne.

Beberapa saat keadaan di lift yang hanya diisi oleh mereka bertiga menjadi hening karena tidak ada yang membuka percakapan. Sampai Patrick merasa canggung dan bertanya kepada Kaneysa.

"Where you going, Gherald?" Kaneysa menoleh dan mengibaskan tangannya. Ia berkata, "Panggil saja Kaneysa, Sir. Aku merasa aneh di panggil dengan nama belakangku," kekeh Kaneysa sebelum ia menjawa Patrick, lagi. "Aku akan bertemu Alexander,"

"Ah, kita memiliki tujuan yang sama. Aku akan mengantarkan undangan pernikahanku padanya,"

"Sangat kebetulan!"

"Aku akan mengundang kamu dan aku harap kamu datang, Kaneysa."

"Tentu saja! Aku merasa terhormat dapat di undang ke pernikahan kalian." Ucap Kaneysa seantusias mungkin.

"Aku akan menitipkan undangan kamu pada Alexander, adikku." Kaneysa menatap Patrick dan mengerjakan matanya. beberapa kali.

Ia berkata, "Ya. Aku akan mengambil undanganmu di Alex." Kenapa harus Alex, god.

...

Reach Everything Possible | #GHERALDSERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang