CHAPTER - 17

7.7K 489 10
                                    

"Alexander," Patrick berjalan mendekati Alexander yang sedang bekerja. Malam ini, orang tuanya meminta Patrick dan Alexander untuk datang ke rumah untuk makan malam bersama.

Setelah makan malam, Alexander langsung mengurung diri di kamar dan mengerjakan pekerjaannya. Ia membaca hasil meeting Tony dengan Perusahaan Teknologi di Italia kemarin. Alexander melirik Patrick dan kembali mengerjakan pekerjaannya, "Ada apa, Kak?"

"Aku bertemu Tony di Itali. Dia mengatakan kamu pulang paksa ke Indonesia untuk sesuatu. Ada apa?" Tanya Patrick. Ia yakin, kedua orang tuanya dan Roseline— Calon istri Alexander. Baik-baik saja.

"Arabelle menginginkan aku, kak." Ucap Alexander.

Patrick mengernyit. Ini pertama kalinya ia mendengar nama Arabelle, "Siapa Arabelle?"

"Anakku, Kak. Dia sangat cantik, dia bisa menjadi teman main Asher."

"Anak kamu dengan siapa, Alex. Roseline?"

Alexander menghela nafasnya, "It's unexpected, Kak. Arabelle adalah anakku dan Kaneysa Gherald."

Patrick menyipitkan matanya saat mendengar nama Kaneysa Gherald, "Kamu tidak memiliki hubungan yang baik dengannya, setahu aku. Apa yang terjadi antara kalian?"

Alexander menggelengkan kepalanya, "Tidak ada,"

"Alex, aku pernah bertemu dengan Kaneysa saat aku Honeymoon bersama Julianne." Alexander menatap Patrick, "Her daughters are twins. Dan dia mengatakan anak kembar adalah Anaknya dan Derion Hardjaja."

"Her daughters are mine, Kak. Arabelle dan Aurelia memiliki nama belakangku. Dan Derion, dia bukan siapa-siapa." Bantah Alex. Arabelle adalah putrinya, tidak ada yang bisa mengubah fakta itu.

"Alexander, kamu harus mencari tahu faktanya sebelum kamu mengakui dia anak kamu,"

"Aku sangat yakin. Arabelle adalah anakku. Lagipula, setelah aku menikah dengan Roseline, aku akan membawa Arabelle tinggal bersamaku."

"Kamu yakin, Kaneysa setuju?"

"Aku tahu, Kaneysa tidak setuju. Aku akan bertanya sendiri pada Arabelle. Jika Arabelle tidak ingin tinggal bersamaku dan Roseline, it's fine. Aku masih bisa mengunjunginya setiap hari."

"Berhentilah memikirkan Arabelle untuk saat ini. Kamu akan menikah dua hari lagi. Kamu harus fokus dengan Roseline dan pernikahan kalian,"

...

"Papa!" Arabelle memeluk Papanya, begitu ia melihat Alexander datang, "Papa, ayo makan malam bersama!"

"Arabelle." Panggil Kaneysa tegas, ia mengikuti Arabelle yang berlari kearah pintu. Putrinya, berlari dari meja makan saat makan malam untuk menemui Alex. "Biarkan Papa kamu datang ke meja makan dan habiskan makan malam kamu." Alex membawa Arabelle menuju meja makan, mereka mengikuti Kaneysa yang berjalan duluan.

"Jangan pernah seperti itu lagi Arabelle, kamu mengerti?" Kaneysa memperingati Arabelle setelah mereka duduk di meja makan lagi.

Alexander menatap pria yang duduk di sebelah Kaneysa. Pria itu adalah pria kemarin yang berbicara dengan Kaneysa sebelum ia pulang.

"Berikan seafoodnya padaku, Kaneysa. Aku sudah mengatakan untuk tidak menyamakan pesananku," Derion menyadari Kaneysa dan Arabelle yang sedang memisahkan seafood dari makan malamnya, "Kamu juga, Arabelle. Berikan seafoodnya padaku. Kalian alergi seafood."

Derion mengambil seafood yang sudah dipisahkan oleh Kaneysa di sisi piringnya, ia akan mengambil seafood di piring Arabelle. Sebelum ia mengambil seafood Arabelle, Alexander sudah lebih dulu mengambil seafood gadis kecil itu. "Seafoodnya untuk Papa." Kata Alexander.

"Papa suka seafood?" Tanya Arabelle pada Alexander, "Ya, sangat suka."

"Aku dan Mama alergi seafood. Jadi aku tidak pernah makan seafood lagi,"

Alexander tersenyum pada Arabelle, "It's fine. Kamu bisa memakan apa saja, kecuali seafood." Ucap Alexander.

Perhatian Alexander tertuju pada Kaneysa dan Derion yang terlihat sangat tenang dengan makan malam mereka. Bahkan saat Alexander tersedak Kaneysa hanya melirik saja dan Arabelle yang panik, lalu memberikan Alexander minum.

"Paman Derion akan bermalam disini?" Tanya Arabelle. Derion terlihat memikirkan jawaban untuk Arabelle, "Kalau Ibumu mengizinkan aku bermalam, i'm stay here,"

"Bermalam semau kamu, Derion." Entah kenapa, Alexander merasa kesal saat Kaneysa mengizinkan Derion bermalam.

Derion adalah pria yang di ceritakan oleh Patrick, pria itu yang mengaku sebagai Papa dari Arabelle. Tentu saja bukan, Papa Arabelle adalah dirinya.

Setelah makan malam selesai, Alexander menemani Arabelle seperti biasa. Tapi kali ini, Arabelle ingin tidur di kamar Kaneysa dan ditemani Alexander. Arabelle meminta Laura untuk membawa Candy dan tempat tidurnya dibawa ke kamar Kaneysa, Arabelle tidak bisa membiarkan Candy tidur sendirian di kamarnya. Sebelum Candy dibawa ke kamar, Kaneysa sudah mencegahnya karena ia tidak suka ada hewan peliharaan di kamarnya, tapi ia terpaksa membiarkan Arabelle membawa Candy karena Alexander memaksanya.

"Papa, apa Papa memiliki rumah?"

Alexander tertawa, "Tentu saja. Kamu ingin main ke rumah Papa?" Arabelle mengangguk antusias. Ia ingin sekali bermain ke Alexander. Selama di Indonesia, Arabelle sangat jarang keluar dari Apartemennya, Kaneysa selalu melarang Arabelle untuk keluar rumah, "Papa akan mempertemukan kamu dengan orangtuaku. Minggu depan, mau?"

"Minggu depan?" Arabelle terlihat memikirkan sesuatu, "Tapi lusa nanti aku, Mama, dan Paman Derion akan pergi ke Brooklyn, Pa. Paman Derion meminta aku dan Mama untuk tinggal bersama di Brooklyn."

"Tidak, Arabelle. Lusa nanti kamu tidak akan kemana-mana." Alexander tidak akan membiarkan Kaneysa dan Arabelle meninggalkan Indonesia, mereka harus tetap disini. Ia yang akan membuat Derion pergi ke Brooklyn tanpa Kaneysa dan Arabelle.

"Papa menyayangi aku dan Mama?"

...

Reach Everything Possible | #GHERALDSERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang