PS: tulisan miring anggep aja bahasa Jerman 😄
Author POV
"I'm sorry. Aku Elisa Maulidina Harun. Bisa dipanggil Elisa" jawab perempuan itu seraya mengatupkan kedua tangan di dada dan mendongak.
Lelaki itu, Joe, melebarkan matanya.
"Kamu yang kemarin kan?" tanya Joe pada Elisa. Jangan lupakan tangan lelaki itu masih terulur.
"Ha?" hanya dengungan itu yang dapat Elisa jawab.
"Hey, turunkan tanganmu. Elisa tidak bersentuhan dengan lawan jenis" interupsi Rich dengan bahasa Jerman.
Seketika Joe menurunkan tangan dan kembali menoleh pada Elisa yang sekarang sudah menundukkan kepala. Sedikit berdecak dan duduk di samping Rich.
"Kemana saja kamu? Kenapa baru datang?" tanya Hellen
"Biasalah, menghilangkan penat. You know what? Sex.." jawab Joe santai sembari menyeringai
Reaksi Hellen dan Rich hanya memutar bola matanya malas, sedangkan Elissa, wajah shock dan menelan ludah nya susah payah. Hellen menyadari perubahan ekspresi Elisa.
"Sorry dear, Joe memang brengsek, dan memang dia seperti itu." klarifikasi Hellen dengan berbisik.
Elissa hanya mengangguk. Namun, entah mengapa hatinya sedikit sakit mengetahui fakta itu. Sedangkan Rich dan Joe tampak asik berbincang dengan bahasa yang entah Elisa tidak mengerti.
"C'mon Joe, stop it. Get married, and happy like me and my wife"
"Never. Nikah itu rumit"
"But Its happy. Berhenti bermain-main, apa kamu tidak takut terkena penyakit?"
"Aku selalu memakai pengaman"
"Tapi kan tetap saja" jawab Hellen jengkel.
"Maaf, aku ke toilet sebentar" tiba-tiba Elisa berdiri dan menuju toilet.
Elisa POV
Ya Allah, ampuni hamba mendengarkan percakapan mereka yang menjurus ke sesuatu yang ... Aaargrgghhh... Kuputuskan untuk membasuh muka, dan berdiam agak lama di depan cermin.
Aku segera kembali ke tempat, namun sebelum aku keluar toilet ada suara yang membuatku membeku.
"Kenapa? Kamu sengaja menghindari percakapan tadi?" ucap lelaki itu dengan menyeringai.
Aku gemetar, bagaimana tidak? Saat ini hanya berdua dalam ruang sempit dengan lawan jenis, yang bukan mahram.
"Santai saja beauty, sebenarnya kamu itu cantik, pipimu chubby, your skin so beautiful. Aku yakin semakin cantik jika kamu telanjang"
Astaghfirullah... Ya Allah kenapa kembaran Rich seperti ini? Iya, aku baru sadar, mengapa kemarin tampak familiar karena dia memang mirip Rich. Tapi sungguh sifatnya berbeda.
Dia semakin mendekat, aku tak tahu harus bagaimana, aku takut. Kuakui, dia sangat tampan, tapi sifat dan kebiasaan dia yang seperti dibicarakan tadi membuatku sedikit menyesal telah memujinya. Tapi kenapa jantungku harus berdebar 3 kali dari biasanya.
Semakin dekat, hingga kurang dari 3 langkah tubuh kami menempel, aku semakin gemetar dan hanya berdoa, karena jika aku bergerak pasti tubuh kami menempel.
"Let's play baby"
Hanya itu yang aku dengar sebelum semuanya ringan dan gelap...
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua karena Allah(ENDING)
RomanceCinta yang aku jaga dalam hati lebih dari 3 tahun harus kandas karena dia lebih memilih untuk mempersunting gadis pondok, semua karena Allah~Elisa Harun Hidupku bebas, hingga aku bertemu sosok yang memakai pakaian serba tertutup, hidupku berubah...