dua puluh delapan

15.4K 777 19
                                    

Assalamualaikum...

Happy reading...

~~~~

Joe tampak ribut dengan segala perlengkapan buah hatinya. Sesekali ia menghembuskan nafas berat, astaga.. Seperti ini susahnya merawat anak, lebih enak buatnya. Astaghfirullah... Seketika ia gelengkan kepalanya. Dasar mesum!!!

Kedua buah hatinya telah siap dan sekarang duduk manis di baby seatnya masing-masing. Ia berjongkok di depan anak-anaknya.

"Hai sayangku, anak daddy memang pintar, dari tadi tidak rewel, hehehehe"

Anak-anaknya hanya memandang polos dengan wajahnya yang menggemaskan. Anaknya sudah berusia 2 bulan, tingkah mereka semakin menggemaskan.

"Ya Allah, daddy ingin menggigit mu Danny Anna" ucap Joe gemas, baby Anna malah tersenyum.

"Hhmmm, baby boy, kenapa kau suka sekali boneka jerapah sih?" gumam Joe pelan, takut didengar Danny, karena jika mendengar Danny akan menangis kencang.

Semoga kelak kau jantan, nak! Gumam Joe dalam hatinya

Semoga kelak kau jantan, nak! Gumam Joe dalam hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tin...tin...

"Nah, itu Om kalian sudah menjemput, come on baby!"

Joe bergegas keluar rumah membawa kedua anaknya serta tas-tas imut berisi perlengkapan bayi. Merepotkan namun menyenangkan.

Di luar Rich sudah memasang wajah masamnya.

"Lama sekali sih Joe!" gerutu Rich ketika Joe sudah berada di dekat mobilnya

"Kau lihat Rich, aku membawa 2 anak. Dua!!! Kau juga merasakannya kan" timpal Joe.

Rich menghela nafas dan membuka pintu belakang yang langsung disambut tawa oleh baby Revanno

Rich menghela nafas dan membuka pintu belakang yang langsung disambut tawa oleh baby Revanno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai baby Revanno, kau semakin tampan saja. Yang penting jangan menyebalkan seperti daddymu" ucap Joe yang langsung dipelototi oleh Rich

"Jangan berkata macam-macam di depan anak-anak!" hardik Rich, Joe hanya mengendikkan bahu. Ia langsung mendudukkan dirinya twins di car seat berdampingan dengan Revanno.

Ia langsung duduk di depan di samping Rich.

"Istri kita sepertinya kompak ya mengerjai kita" keluh Rich

"Entahlah, antara senang, sedih, tersiksa berada jauh dengan istriku"

Rich mencibir keluhan Joe.

"Jangan berlebihan Joe!"

"Aku tidak berlebihan, memang begitu rasanya. Apalagi saat melihat Elisa sadar dari koma, dan Alhamdulillah ia dinyatakan sehat. Aku seolah tidak ingin berada jauh, ia harus selalu dijangkauanku"

Ya setelah melahirkan Elisa memang dinyatakan koma, bahkan pendarahan otak yang mengakibatkan kecacatan permanen. Namun, Semua Karena Allah , Elisa dinyatakan sadar dan sehat 100% tanpa kekurangan apapun. Bahkan ia langsung memberikan ASI pertama untuk kedua malaikatnya.

Sungguh buah dari sabar itu nyata. Dibalik musibah pasti ada hikmah. Dan Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umat-Nya.

"Tapi kau belum merasakan Joe, saat anakmu mulai belajar berjalan. Astaga, punggungku serasa mau patah" Joe hanya terkekeh mendengar keluhan kembarannya itu. Di dalam hatinya, ia justru ingin cepat melihat tumbuh kembang buah hatinya.

"Kasus briando ditutup Joe?"

Joe mengangguk.

"Ia dinyatakan bersalah atau?"

"Aku tidak tahu, seolah kasus ini ditutup karena ada sesuatu. Namun dari tim kita, briando sudah pergi ke luar negeri"

Rich menepuk bahu Joe sekilas

"Semoga ini menjadi akhirnya Joe"

"Semoga. Namun masih ada satu lagi yang menjadi pikiranku"

Rich mengerutkan keningnya lalu bertanya "apa?"

"Syarif"

"Kenapa dengan Syarif?"

"Sepertinya ia masih menginginkan Elisa"

"Ha??? Jangan bercanda Joe!"

"Aku serius, kebetulan aku pernah memergoki dia berbicara dengan Elisa. Intinya, ia masih berusaha menjadikan Elisa istrinya yang kedua, karena istrinya ada kekurangan"

"Kekurangan apa?"

"Tidak bisa memiliki keturunan"

"Lah, kenapa harus Elisa? Kan ada yang lain di luar sana" tanya Rich tak habis pikir.

"Entahlah."

Mereka sampai di rumah besar milik keluarga Rich, ya mereka akan merayakan ulang tahun pernikahan Rich dan Hellen, namun sejak dua hari yang lalu para istri seolah mengerjai suami-suami mereka untuk merasakan peran sebagai ibu -kecuali menyusui tentu saja.

"Assalamualaikum sayang" salam Joe setelah berdiri berhadapan dengan perempuan berhijab yang begitu ia cintai.

"Waalaikumsalam Abi, Danny sama Anna mana?" senyum Joe seketika luruh,

"Kenapa yang ditanya langsung twins sih? Kan aku di depanmu sayang" gerutuan Joe disambut kekehan pelan istrinya.

"Abi, jangan merajuk seperti itu. Nggak pantes, hihihi"

"Awas saja nanti malam, akan aku jajah habis dirimu" ucap Joe dengan seringai tampannya

"Abi mesum!!!"

"Mesum sama istri sendiri ini" wajah Joe perlahan mendekat, bahkan ia sudah memerangkap tubuh istrinya

Jengkal demi jengkal sudah mulai terhapus, sedikit lagi...sedikit lagi..  Dan...

"Demi Tuhan, ingat anak-anak kalian di dalam mobil!!!" seruan Hellen langsung membuat Joe dan Elisa tersentak.

Mereka memasang senyum malu.

"Kalian ini...ingat tempat!"

"Kau juga Hell, kayak kau sama Rich nggak pernah aja" ledek Joe

Wajah Hellen memerah

"Riicchhhhh!!!! Kembaranmu ini!!!!"

Joe memutar bola matanya malas.

"Hhhmm...dasar pengadu"

~~~~~

Bersambung...

Pacitan, 13 Mei 2017

Semua karena Allah(ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang