lima belas (a)

15K 805 4
                                    

Assalamualaikum...

Nb: mulmed jelas ya, itu masa lalu sama masa depan #eaaakkk Elisa ^^

Happy reading...

Sudah dua minggu sejak Elisa menginjakkan kaki di tanah air. Ia benar-benar pulang sendiri tanpa suaminya. Namun, ia begitu menutupi alasan mengapa ia pulang tanpa suaminya. Meskipun begitu, sesekali Joe masih menghubungi Elisa, namun mereka sama sekali belum menyinggung masalah yang tengah dihadapi. Seperti saat ini, Elisa tengah berada di Heliebe Publishing berbicara dengan Helen mengenai novel-novelnya yang disabotase oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

"El, kau tidak menutupi apapun dariku kan?"

Elisa yang tengah menyelesaikan bab terakhir novelnya mendongak. Seulas senyum disertai gelengan ditujukan sebagai jawabannya.

"Please El, kita sudah menjadi keluarga. Kalau ada masalah bilang" pinta Helen kesekian kalinya.

"Thank you so much Llen, ada ataupun tidak ada masalah, aku tidak akan menceritakan masalahmu apalagi masalah rumah tanggaku. Aku adalah pakaian bagi Joe, jadi jika aku membuka aib Joe, sama saja aku menelanjangi Joe. Aku harap kau mengerti"

"Oke. But, untuk masalah sabotase ini kau tidak akan membawa ke pihak berwajib?" tanya Helen lagi

Sekali lagi, Elisa menghentikan kegiatan mengetiknya.

"Abi bilang, dia yang akan menyelesaikan masalah ini"

"Abi?"

Elisa mengangguk.

"Who's Abi?"

Elisa tersenyum.

"Abi itu Joe. Aku mulai belajar memanggilnya Abi"

"So sweet" kata Helen sambil tersenyum lima jari. Berlebihan.

"Aku sempat khawatir lho El, saat kau mau aja dinikahi lelaki itu"

"Lelaki yang kau sebut itu suamiku Helen, dan saudara iparmu" jawab Elisa sambil tertawa kecil.

"Oh iya, bunda sama adikmu sekarang sudah di rumah baru kan?

Ya. Saat Elisa sampai Indonesia, ibu dan adiknya telah pindah ke rumah yang jauh lebih layak. Mereka pindah selama Elisa berada di Jerman. Siapa lagi pelakunya kalau bukan suaminya yang tampan. Omong-omong tentang suaminya, dalam hati, dirinya  merindukan suaminya. Tapi kejadian sebelum ia pulang ke Indonesia, membuatnya harus kuat menahan kerinduannya.

" Ya, sudah pindah. Dan aku harus tinggal sendiri di apartemen milik Abi"

"No no no. Bukan milik Joe tapi milik kalian"

Elisa hanya tersenyum menanggapi.

"Selamat siang semua!!!"

Suara berat nan lantang itu langsung menyeruak di ruangan tempat Elisa dan Helen berbincang. siapa lagi kalau bukan Rich, suaminya Helen. Ipar Elisa -kalau boleh menambahkan. Lelaki tampan yang sebelas dua belas tampannya dengan suaminya. Bahkan hampir sama -karena kembar.

"Selamat siang, honey"- Helen

"Selamat siang Rich" - Elisa

"Kalian sibuk?" tanya Rich

Para perempuan hanya menggeleng ringan.

"Aku ingin mengatakan sesuatu" ujar Rich

"Mengatakan apa?" tanya Helen

"Ini tentang AG"

Elisa langsung memusatkan perhatiannya pada Rich, ada apa dengan perusahaan milik suaminya? Walaupun ada masalah, Elisa tetap mengkhawatirkan nya.

"Pemasukan AG selama sebulan ini berkali lipat lebih besar, aku dan Joe  yakin semua ini berkat dukungan dan doa seseorang" ujar Rich panjang lebar. Rich mengatakan dengan menatap Elisa, Helen juga langsung menatap Elisa setelah mendengar ujaran suaminya. Elisa yang ditatap dua orang tersebut langsung menundukkan kepala dengan wajah memerah.

"El, terima kasih sudah mau menikah dengan Joe. Dia jauh lebih baik setelah menikah denganmu."

"Aku tidak merasa melakukan apapun" ujar Elisa pelan.

"Kau tidak tahu El, bagaimana perubahan Joe sebelum dan setelah mengenal dirimu"

Sepotong kalimat dari Rich itu langsung membuat sekujur tubuh Elisa menghangat.

Benarkah?

Elisa berjalan menuju lobi HP, dia masih terngiang-ngiang perkataan Rich. Ditambah lagi godaan-godaan yang dilemparkan Helen. Dasar pasangan serasi, Elisa tersenyum dalam hati. Tepat saat menunggu taksi, tubuhnya menegang, keringat dingin langsung mengalir di tubuhnya, ketakutan menjalari dirinya. Di sana, seorang lelaki dengan setelan jas formal tengah menatap tajam dirinya. Tak lama senyum mengerikan itu terbit dari lelaki itu. Lelaki itu menghampiri Elisa, namun Elisa seolah kaku tidak dapat bergerak.

"I'm back, Lisa. My love, my girlfriend, my future wife..." ucap lelaki itu setelah tiba di depan Elisa .

Bersambung...

Sign Love,
#Elz_

Pacitan, 15 Februari 2017

Semua karena Allah(ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang