enam

17.8K 1K 8
                                    

Assalamualaikum...

Happy reading.....

Elisa POV

Apa katamu?" tanyaku was-was

"KAU. MILIKKU. ELISA" Ucapnya penuh penekanan dan menyeringai.

***************

Mulutku menganga tidak percaya. Apa-apaan dia mengklaim diriku seenaknya.

Astaghfirullah...

"Jangan bercanda" ucapku tegas

"Aku tidak bercanda El" jawabnya tak kalah tegas

Seketika aku mengalihkan pandangan kembali ke jendela kamar, jantungku berdetak tak karuan. Ya Allah, kenapa ini? Dan kenapa wajahku panas. Kau malu Elisa, batinku menjawab.

"Sorry" ucapnya tiba-tiba.

Aku tetap bergeming melihat pemandangan sore melalui jendela, tanpa menjawab ataupun menoleh ke arahnya. Aku masih deg-degan tak karuan.

"Apa aku seburuk itu?"

Aku mengerutkan kening dan mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Apa maksudmu?"

"Aku bertanya, apa aku seburuk itu, sampai tidak mau melihat ke arahku?" tanyanya lagi, namun aku justru tertarik dengan logat, aksennya yang 'sedikit' lebih baik dari Rich maupun Hellen.

"Berapa lama kau tinggal di Indonesia?" kini gantian aku yang bertanya tanpa menjawab pertanyaannya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Aku cuma nanya" jawabku acuh, sebenarnya aku malu, lalu aku mengarahkan pandangan ke jendela.

"Mau dengar ceritaku?" aku diam.

"Aku dan Rich lahir di Jerman, Dad orang Jerman, Mom orang Kanada"

Dia mulai bercerita.

"Awalnya kami keluarga bahagia, namun Mom Dad akhirnya pergi meninggalkan kami. Mungkin mereka tidak suka punya anak seperti kami"

Seketika aku tiba-tiba kesal dengan omongannya.

"Tidak ada orang tua seperti itu! Mereka pergi kehendak Tuhan" aku berkata dengan nada ketus ampuni hamba ya Allah, batinku memohon ampun.

"Buktinya mereka meninggalkan dan menelantarkan kami"

"Mereka juga tidak mau!"

"Kenapa kau malah sewot, El?"

Seketika aku diam dan menunduk kan wajahku. Aku malu.

Astaghfirullah... Entah berapa kali aku memohon ampun karena berbicara dengan lelaki ini.

"Oke, maaf. Aku lanjutkan. Jadi umur kami saat itu 17 tahun. Akhirnya kami meneruskan usaha Dad dan berkeliling dunia, sampai di Indonesia. Aku jatuh cinta pada Indonesia"

Dia hebat. Hanya itu yang ada dibenakku. Ya Allah, hamba memuji lelaki ini??? Ini tidak benar.

"Kenapa kau diam?" tiba-tiba dia bertanya.

Semua karena Allah(ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang