dua puluh sembilan

18.2K 838 28
                                    

Assalamualaikum...

Happy reading...

Sebelum ke cerita, aku mau ucapin terimakasiiihhhhhhhhh karena hari ini cerita  Semua Karena Allah masuk #507 dalam romance,🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏 nggak yang prestisius banget sih, tapi Alhamdulillah terimakasih untuk semua yang udah sempetin ceritaku yang apa adanya ini. Hehe

~~~~~

"Happy anniversarry" koor semua yang ada di acara itu, kecuali tiga balita menggemaskan itu. Joe tampak merangkul mesra pinggang istrinya saat Rich mencium bibir istrinya. Marini, ibu Elisa mengalihkan pandangannya, sedangkan fatan sibuk menjadi baby brother untuk tiga balita itu. Poor Fatan😂

"Semoga selalu bahagia Llen" doa Elisa yang langsung dijawab dengan pelukan oleh sahabatnya.
"Makasih El, aku nggak nyangka kita akan menjadi saudara seperti ini" ujar Hellen setelah melepaskan pelukannya.

Semua tersenyum saat ini, kejadian-kejadian yang lalu seakan menyadarkan mereka bahwa, kebahagian hari ini tak akan dirasa jika tidak merasakan cobaan demi cobaan dari Sang Pencipta.

"Kau jadi berangkat lusa Rich?" tanya Joe saat mereka tengah menikmati makan malam.

"Memangnya mau kemana Bi?" tanya Elisa disebelahnya

Joe menolehkan kepalanya dan menatap istrinya dengan kening berkerut. "Memangnya Hellen tidak mwmberitahumu?" Elisa menjawab dengan gelengan.

"Rich akan pindah ke Paris" jawab Joe

"Apa? Kenapa mendadak?"

"Tidak mendadak El, tapi sejak Revanno lahir, kami sudah memikirkan untuk tinggal disana" jawab Rich

"Kenapa tidak Jerman? Atau Polandia negara asal Hellen?" tanya Elisa tak mengerti

Hellen tersenyum kecut

"Karena dua negara itu memiliki kenangan tersendiri el, jadi aku dan keluarga kecilku ingin merasakan hal lain di negara yang lain pula" jawab Hellen

Elisa mengangguk mengiyakan

"Kau sendiri tidak ingin pindah dari sini Joe?"

Joe sedikit terkejut mendapat pertanyaan dari ibu mertuanya.

"Tidak Bu, saya akan disini saja, membesarkan anak-anak kami sekaligus menjaga ibu" jawab Joe bijak

"Tapi kan masih ada Fatan mas, jangan khawatir" ujar Fatan

Joe tersenyum.

"Memang yang wajib menjaga ibu adalah dirimu, tapi selagi aku dan Elisa bahagia disini mengapa harus berjauhan dengan kalian? Lagi pula apakah ibu yakin sanggup berjauhan dengan si kembar?"

Marini tampak mengulum senyum dan menggeleng pelan.

"Maka dari itu, kami akan stay disini, jika kelak anak-anak sudah dewasa dan mereka ingin pindah ke luar negeri maka akan aku kabulkan permintaan mereka" semua terdiam mendengar ucapan panjang lebar Joe. Bahkan Rich sampai melongo

"Joe, kepalamu terbentur sesuatu?" tanya Rich ngawur

Joe berdecak. "Kenapa kalian langsung aneh sih jika aku sedikit bijaksana?" gerutuan Joe membuat semua meledakkan tawa.

~~~

Bandara internasional Soekarno-Hatta tampak ramai, begitu pula dengan keluarga Alexander. Elisa wajahnya masih merah, ia menangis karena ia kan berpisah dengan Hellen, Rich, dan putra tampan mereka.

"Sudah sayang, kita bisa mengunjungi mereka kapan-kapan" hibur Joe, Elisa langsung diam sembari menggendong baby Anna dipelukan nya. Sedang Joe menggendong baby Danny.

Elisa melihat Rich tampak kualahan menggendong baby Revanno yang tengah menangis. Ia mendekati Rich dan Revanno. Hellen juga tengah menenangkan Revanno tapi tetap saja balita gempal itu rewel.

"Hai baby boy, kau kenapa menangis?" Elissa bertanya sembari mengelus lembut tangan Revanno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai baby boy, kau kenapa menangis?" Elissa bertanya sembari mengelus lembut tangan Revanno.

Rich menghela nafas. "Sejak semalam Revanno rewel El," adunya

Elisa mencoba mendekatkan tangan mungil baby Anna dengan baby Revanno.

Ajaib! Revanno langsung berhenti menangis bahkan ia memandang polos Elisa dan baby anna

"Jangan rewel sayang, kelak kalian akan 'bersatu' " ucapan ambigu Elisa membuat semua bertanya-tanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan rewel sayang, kelak kalian akan 'bersatu' " ucapan ambigu Elisa membuat semua bertanya-tanya. Bahkan Joe berdiri mendekati mereka. Ikut penasaran.

Elisa yang merasa diperhatikannya dan dinantikan penjelasannya langsung tersenyum

"Jika Allah berkehendak, semua akan terjadi" ujar Elisa.

The End????

Yeeeyyyy.. Tamat... Maaf kalau kurang puas dengan cerita saya, hehehe... Ditunggu next storynya ya, kan sudah diberi clue sama Elisa.
But masih  ada ekstra part kok, hehehehe tapi entah kapan😂😂😂

Dadadada😄😄😄😄😘😘😘😘😘😘

Pacitan, 14 Mei 2017

Semua karena Allah(ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang