dua puluh enam

15.6K 766 19
                                    

Assalamualaikum...

*mulmednya itu bang Joe lagi galau, istrinya yang paling dicintainya (iyalah cuma satu istrinya) lagi mau melahirkan buah cinta mereka #eeaaakkkkk
Tapi, bang Joe, lagi galau aja gantengnya MasyaAllah, hehehe, kan saya gagal move on
#DilemparElisaTabungGas


Oke...happy reading...

Sesampai Hellen di rumah sakit, ia langsung dihadapkan dengan muka kusut Joe, bahkan lelaki tampan itu duduk di lantai. Kusut.

Hellen menyentuh pundak iparnya itu, Joe mendongak.

"Hell, Elisa...Elisa..."

"Hei hei, tenang dude, pelan-pelan ceritanya"

"Nak Hellen," Hellen langsung menoleh ke arah suara. Marini, ibu Elisa tak kalah khawatir dari raut wajahnya

"Ada apa Tante? Kenapa? Tidak ada masalah kan?" marini menggeleng, air matanya menetes.

"Elisa tadi sempat pingsan, ia ada masalah dengan..."

Ibu Elisa sempat terdiam.

"Pendarahan otak"

"Apa?! Bagaimana bisa Tante?"

"Faktor stress yang menyebabkan Elisa seperti itu" Marini mulai kembali menangis. Hellen yang melihat itu langsung memeluk ibu dari sahabatnya itu. Ia juga menangis. Mengapa cobaan seakan tak pernah terhenti untuk sahabatnya itu?

"Lantas sekarang Elisa bagaimana bu?"

"Ia operasi sekarang, untuk menyelamatkan anaknya"

"Ya Tuhan" desah Hellen, ia melirik ke bawah, di tempat Joe terduduk frustasi. Ia melepaskan pelukannya, dan menghampiri Joe. Hellen duduk tepat di sebelah joe.

"Menangislah Joe"

Satu ucapan itu, langsung ditanggapi Joe dengan memeluk iparnya dan menangis. Ia menangis, entah kenapa, semenjak menikah dengan Elisa, ia gampang menangis. Berbeda dengan dirinya yang dulu. Jauh berbeda.

"Inikah hukuman untukku dari Allah?" bisik Joe parau

"Apa maksudmu Joe?"

"Aku ... Aku... Yang dulu selalu bermain dengan perempuan, aku bejat. Aku kejam, bahkan aku...
Astaghfirullah..."

"Ssttt...jangan begitu Joe. Berdoalah dengan keyakinanmu sekarang. Jangan menghakimi dirimu sendiri"

Tangisan Joe semakin kencang.

"Keluarga Elisa Alexander" suara feminim itu langsung membuat Joe melepaskan pelukannya dan berdiri sempoyongan kearah dokter itu.

"Saya! Saya suaminya dok"

Dokter tersenyum tipis,

"Silakan bapak mengadzani putra dan putri dahulu, di ruang bayi. Setelah itu saya akan membicarakan mengenai keadaan istri Anda"

Joe langsung menuju ruang khusus bayi. Disana dua malaikat mungilnya tengah tertidur.
Ia mengulurkan tangannya, untuk menggendong dan mengadzani satu persatu anaknya.

Ia mengulurkan tangannya, untuk menggendong dan mengadzani satu persatu anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah ia mengadzani satu persatu, ia menciumi pipi anak-anaknya. Ia menangis. Ya Allah... Begitu besar karunia-Mu.

"Selamat datang malaikat daddy, kau yang lelaki akan daddy beri nama Jordan Putra Alexander. Dan kau malaikat cantik daddy, akan daddy beri nama Joana Putri Alexander"

Kedua putranya kembali tertidur setelah beberapa saat mengulat. Setelah dirasa cukup. Ia segera mengecupi pipi anak-anaknya.

"Doakan mommymu sayang. Semoga bisa berkumpul dengan kita, dalam keadaan baik-baik saja"

~~~~~

"Ibu Elisa mengalami pendarahan otak, dan sekarang sedang koma"

Joe tergugu dengan pandangan kosong.

"Apa kemungkinan terburuknya dok?"

"Kami memang bukan Tuhan, tapi kemungkinan terburuk adalah ibu Elisa tidak dapat diselamatkan. Tapi apabila bisa diselamatkan..." sang dokter menghela nafas sejenak.

Raut wajah Joe sudah tidak bisa lagi digambarkan bagaimana sekarang.

"Tapi apabila bisa diselamatkan, kemungkinan Ibu Elisa, akan buta, lumpuh, bahkan amnesia"

Dunia Joe hancur dan runtuh seketika.

Apalagi ini?????

Bersambung...

Pacitan, 04 Mei 2017




Jangan timpuk saya!!! Pliiisss😂😂😂😂😂✌✌✌✌✌✌

Semua karena Allah(ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang