Assalamualaikum...
Happy reading...
~~~~~~~~
Joe tampak tersenyum memandangi buah cintanya bersama istri yang ia cintai sepenuh hati. Ya, hatinya hanya untuk istrinya. Cintanya hanya untuk perempuan yang telah mengorbankan nyawa untuk melahirkan buah hatinya.
Tangan-tangan mungil menggemaskan itu tampak menyenangkan di hati Joe. Anaknya memang masih bayi namun tingkah mereka yang aktif membuatnya seringkali seperti orang gila yang suka berbicara sendiri
Seperti saat ini, anaknya ia kenakan pakaian serupa bahkan memakai topi yang sama. Kalau Joe tega mungkin anaknya akan ia gigit saking gemasnya. Apalagi pipinya, ya Allah rasanya seperti mimpi memiliki kebahagiaan tiada Tara.
Dulu, dahulu sangat, ia tak pernah berpikir untuk memiliki sebuah keluarga yang utuh. Ketika orang tuanya berpulang karena kecelakaan, ia berpikir bahwa hidupnya tidak penting lagi, ia hanya hidup dengan saudara kembarnya yang justru tidak tertarik sama sekali dengan dunia bisnis.
Mau tidak mau dialah yang meneruskan perjuangan bisnis ayahnya walaupun saat itu masih enggan. Hingga suatu hari, ia dihadapkan dengan kenyataan bahwa bisnis ayahnya diujung tanduk, ia langsung pasang badan untuk mati-matian mempertahankannya.
Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. Ia mampu bangkit, bahkan lebih besar bisnis peninggalan ayahnya. Ia membangun bisnis-bisnis lainnya. Hingga tak ada waktu untuk berpikir tentang keluarga utuh, apalagi Rich sibuk dengan dunianya sendiri.
Namun itu masa lalu, masa lalu yang akan ia kubur dalam-dalam, apalagi tentang kebejatannya dengan tubuh-tubuh perempuan. Astaghfirullah... Jika ia tak mengenal Elisa, jika ia tak didesak demi administrasi dari pihak imigrasi mungkin ia masih di dalam lingkaran setan itu.
Kadang ia jijik dengan dirinya sendiri. Bagaimana matanya, bibirnya, otaknya, tangannya, kakinya, selangkangan nya, semua untuk maksiat. Astaghfirullah...
Seketika kenangan tentang masa lalunya sirna ketika mendengar suara tangis anaknya, ia langsung bergegas mengangkat Danny, ya, anak lelakinya ia panggil dengan nama Danny, sedang anak perempuannya ia panggil dengan nama Anna.
Ketika melihat saudara kembarnya menangis Anna hanya memandang polos dengan mata bulatnya. Joe tersenyum memandang anak perempuannya yang masih di dalam box bayinya sembari menimang baby Danny yang mulai tenang di dekapannya.
"Kau kenapa baby boy? Hm? Jangan rewel nak, kau tidak malu dilihat saudara perempuan mu?" kekeh Joe , ia geli dengan dirinya sendiri yang mengajak berbicara anaknya, padahal anaknya hanya akan memandang dan kadang justru tertawa.
Setelah tenang, Joe segera mengangkat putrinya. Sekarang kedua tangannya penuh dengan anaknya.
"Oke, twins, saatnya mandi"
Joe pun dengan telaten memandikan kedua anaknya secara bergantian. Peluh membasahi keningnya namun wajahnya begitu sumringah. Meski ada sedikit guratan sendu di dalamnya.
Andai saja istrinya ada...
Joe langsung menggelengkan kepalanya, mengenyahkan pemikirannya barusan.
Setelah selesai ia memakaikan selimut, lengkap dengan hiasan di kepala Anna, perfect, lalu ia meninabobokan mereka.
Daddy day out, ia terkekeh sendiri dengan pikirannya.
Setelah mereka tertidur, Joe mengeluarkan ponsel canggihnya dan memotretnya.
Ia langsung upload ke media sosial, hal yang akhir-akhir ini sering ia lakukan. Ia ingin menunjukkan bahwa ia memiliki malaikat-malaikat dari Allah yang luar biasa indah.
@JoeAlexander_ our angel, our love, we love you mom💗💗💗
~~~~~~~~~
Bersambung.....
Pacitan, 12 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua karena Allah(ENDING)
Roman d'amourCinta yang aku jaga dalam hati lebih dari 3 tahun harus kandas karena dia lebih memilih untuk mempersunting gadis pondok, semua karena Allah~Elisa Harun Hidupku bebas, hingga aku bertemu sosok yang memakai pakaian serba tertutup, hidupku berubah...