Assalamualaikum...
Hehe, I'm back, rencana update tiap malam masih belum terlaksana. Masih ada urusan lain... Update kali ini full Joe POV ya... Hehehe,Happy reading,
"Apa katamu?"
"KAU. MILIKKU. ELISA" Ucapku penuh penekanan dan menyeringai.
***************
Gadis guling itu menganga tidak percaya, tapi kenapa juga mulutku tiba-tiba berkata begitu, tapi aku mencoba senormal mungkin. Tetap cool .
"Jangan bercanda"
"Aku tidak bercanda El"
Seketika dia mengalihkan pandangan kembali ke jendela kamar, tapi sekilas aku melihat rona merah di pipinya. Aku tersenyum samar.
"Sorry" ucapku tiba-tiba
Dia tetap bergeming melihat pemandangan sore melalui jendela, tanpa menjawab ataupun menoleh ke arahku.
"Apa aku seburuk itu?"
"Apa maksudmu?" Yes! berhasil, dia mengalihkan pandangan dan bertanya seraya mengerutkan keningnya.
"Aku bertanya, apa aku seburuk itu, sampai tidak mau melihat ke arahku?"
"Berapa lama kau tinggal di Indonesia?" kini gantian aku yang mengerutkan kening, pasalnya bukannya menjawab pertanyaan ku dia justru ganti bertanya.
"Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Aku cuma nanya" jawabnya acuh, beralih lagi ke jendela -sial- itu.
"Mau dengar ceritaku?" dia diam lagi, benar-benar perempuan ini, batinku.
"Aku dan Rich lahir di Jerman, Dad orang Jerman, Mom orang Kanada. Awalnya kami keluarga bahagia, namun Mom Dad akhirnya pergi meninggalkan kami. Mungkin mereka tidak suka punya anak seperti kami"
"Tidak ada orang tua seperti itu! Mereka pergi kehendak Tuhan"
"Buktinya mereka meninggalkan dan menelantarkan kami"
"Mereka juga tidak mau!"
"Kenapa kau malah sewot, El?"
Seketika dia diam dan menunduk kan wajahnya"
"Oke, maaf. Aku lanjutkan. Jadi umur kami saat itu 17 tahun. Akhirnya kami meneruskan usaha Dad dan berkeliling dunia, sampai di Indonesia. Aku jatuh cinta pada Indonesia"
"Kenapa kau diam?" dia diam, entah kenapa.
"Bisakah kau keluar? Aku mau sholat Magrib"
Apa? Tiba-tiba sewot, terus diam, dan langsung mengusir. Ck... Perempuan ini...
**********
Aku menghempaskan tubuh di sofa apartemen Rich.
"Ada apa?"
"Tidak ada apa-apa"
"Jangan bohong. Kita kembar, aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua karena Allah(ENDING)
RomanceCinta yang aku jaga dalam hati lebih dari 3 tahun harus kandas karena dia lebih memilih untuk mempersunting gadis pondok, semua karena Allah~Elisa Harun Hidupku bebas, hingga aku bertemu sosok yang memakai pakaian serba tertutup, hidupku berubah...