dua belas

17.4K 891 6
                                    

Assalamualaikum...

Happy reading.........

Nb: maaf kalau ada kata dan adegan yang tidak nyaman.

Dua manusia lawan jenis itu tengah berbaring nyaman, dengan perempuan dalam dekapan hangat tubuh besar lelaki. Kondisi mereka tak jauh berbeda, baju atasan lelaki raib entah dimana, sedangkan perempuan hanya terlepas hijabnya yang selama ini selalu menutupi auratnya.

"Sudah jangan menangis, aku minta maaf. Hm?" ujar Joe menenangkan istrinya. Tapi Elisa justru semakin terisak dan menyerukkan wajahnya di dada telanjang suaminya.

"Aku yang harusnya minta maaf" jawab Elisa dengan suara serak.

"Minta maaf kenapa?"

"Aku tidak berguna jadi seorang istri" jawab Elisa sembari mendongak menatap wajah tampan suaminya.

Joe tersenyum dan mencium kening Elisa. Hal itu membuat jantung Elisa berdetak kencang, bukan karena ketakutan seperti beberapa saat yang lalu tapi saat ini dibarengi dengan kepakan kupu-kupu di dalam perutnya.

"Itulah mengapa aku menghindarimu selama ini"

"Kenapa?"

"Aku pria normal El, aku terbiasa tidur dengan wanita-wanita di luar sana. Jadi aku gampang tergoda" walaupun sekarang hanya kau yang mampu membuatku berdiri. Sial! Kenapa dari tadi belum turun juga. Batin Joe nelangsa.

"Apa kau akan tidur dengan perempuan lain?" tanya Elisa sedikit ragu.

"Entahlah"

"Apa maksudmu entahlah?"

"Aku tidak bisa menahan lebih lama, El"

Sejenak mereka terdiam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Kalau Elisa memikirkan bagaimana jika Joe tidur dengan perempuan lain, sedangkan dirinya sekarang sudah sah menjadi istrinya. Beda dengan Joe yang beberapa kali menutup mata mencoba menetralkan tegang di pusat tubuhnya. Poor Joe!

"Darimana kau tahu masa lalu ku?" tanya Elisa tiba-tiba

"Tidak sulit untuk mencari tahu masa lalunya El"

"Kau menyelidikiku?" Joe hanya mengangguk.

"Kalau misalnya aku memang sudah tidak gadis lagi, apa kau akan menceraikan ku?"

"Memangnya kenapa? Tidak masalah bagiku, aku sudah biasa tidur dengan perempuan tidak perawan"

"Dalam Islam, seorang suami boleh menceraikan istrinya jika tahu istrinya Sudah tidak suci lagi" ujar Elisa lirih.

"Kenapa kau yakin sekali sudah tidak perawan?" tanya Joe sembari menunduk melihat tepat di mata istrinya.

"Aku tidak tahu, karena... Karena... Aku..." isakan Elisa kembali menyeruak.

"Sshhhhh... Sudah lah, tenang. Apa aku perlu mengajukan tuntutan?"

Seketika isakan Elisa terhenti dan langsung menatap wajah suaminya dengan wajah basah akibat air mata.

"Tuntutan apa?"

"Tuntutan mantan kekasihmu, karena melakukan kekerasan dan tindak pelecehan"

Elisa menggeleng dan menutup matanya, seolah mengusir bayangan yang tiba-tiba berputar bak rol film.

"Aku takut"

"Takut apa El?"

"Aku takut dia kembali dan memukuli ku, menamparku, dan... Dan..." ucapan Elisa terhenti karena kembali terisak. Joe kembali memeluknya erat.

Semua karena Allah(ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang