Assalamualaikum....
Happy reading....
~~~
Setelah keluar kata 'cerai' dari istrinya Joe langsung pergi entah kemana. Bahkan sampai Elisa dipindah ke kamar perawatan Joe belum juga muncul. Marini, ibu Elisa, hanya diam, ia tahu bahwa anak dan menantunya sedang ada sesuatu.
"Hellen datang!!!" sapaan ceria langsung menyeruak di pendengaran Elisa dan Marini. Mereka langsung tersenyum.
"Honey, jangan terlalu aktif, ingat kandunganmu sayang!” suara lain langsung menyerbu dengan nada gemas.
"Oh, ada Tante. Hallo Tante" sapa Hellen seakan tidak mendengar peringatan dari suaminya, langsung mencium tangan dan pipi Marini, begitu juga yang dilakukan pada Elisa.
Rich berdecak. Dan melakukan hal sama -mencium tangan ibu Elisa dan hanya tersenyum dengan Elisa.
"Kau hobi sekali tidur di rumah sakit sih El" ujar Rich malas
"Siapa juga yang mau di rumah sakit sih Rich! Laki-laki memang tidak peka"
"Hei, kenapa aku yang jadi disalahkan? Aku hanya menyuarakan pendapat"
"Tetap saja kan, kami kaum perempuan adalah makhluk yang harus dijaga dan dicintai"
"Lah, apa hubungannya?"
"Bisakah kalian diam? Kalian kesini hanya untuk berdebat?" interupsi Elisa melihat perdebatan pasangan suami istri di depannya sepertinya tak akan berhenti. Kontan saja Rich dan Hellen langsung diam. Elisa melotot, dan marini justru terkikik.
"Maaf El, hehehe" ujar Hellen garing
Elisa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Bagaimana keadaanmu?" kali ini yang bertanya Rich.
"Alhamdulillah baik, anakku juga baik. Alhamdulillah, Abi membawa kami ke rumah sakit tepat waktu"
Rich mengangguk pelan, sedangkan Hellen hanya menyimak. "Lantas kemana Joe?" pertanyaan yang terlontar dari Hellen langsung disambut dengan keheningan.
Marini berdehem sejenak.
"Nak Hellen, Nak Rich, tolong jaga Elisa sebentar ya? Ibu mau pulang, Fatan sudah waktunya pulang"
"Oh iya Tante, hati-hati"
Marini tersenyum. Dan berpamitan dengan anaknya.
Suasana kembali hening ketika Marini sudah keluar. Hanya mereka bertiga.
"Entah kali ini apa lagi yang terjadi di antara kalian, tapi El, please, jangan seperti ini. Masalah kalian memang bertubi-tubi tapi jangan sampai melakukan hal bodoh yang dapat mengancam masa depan kalian, masa depan anak kalian. Jangan egois, kalian akan mempunyai anak" ujar Rich panjang lebar.
Elisa hanya tertunduk.
"Astaghfirullah" lirih Elisa, dia kembali menangis. Hellen langsung memeluk sahabatnya dari samping.
"Honey, bisa tinggalkan aku berdua dengan Elisa? Jika sudah, aku hubungi lagi" pinta Hellen pada suaminya.
Rich mengangguk.
"Oke El, aku pergi dulu. Kita keluarga sekarang, jadi apapun yang terjadi, kita harus bersatu. Kita saing menyayangi. Aku pergi"
Setelah kepergian Rich, Hellen langsung menuju pintu dan menguncinya, lalu kembali duduk di ranjang perawatan Elisa. Duduk berhadapan.
"Apa ini ada kaitannya dengan masa lalumu?" tebak Hellen
Elisa terdiam sejenak sembari menatap sahabatnya. Lalu mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua karena Allah(ENDING)
RomansaCinta yang aku jaga dalam hati lebih dari 3 tahun harus kandas karena dia lebih memilih untuk mempersunting gadis pondok, semua karena Allah~Elisa Harun Hidupku bebas, hingga aku bertemu sosok yang memakai pakaian serba tertutup, hidupku berubah...