Assalamualaikum....
Happy reading....
"Terimakasih" bisik Joe pada istrinya. Sang istri hanya tersenyum lemah dan mengangguk seadanya. Terlalu lelah. Mereka terlalu lelah setelah kegiatan menguras tenaga beberapa saat lalu.
"Bagaimana?" gantian Elisa bertanya pada Joe, dengan berbisik tentu saja.
Joe tampak mengerutkan dahi, sembari meneliti wajah berkeringat di bawah tubuhnya itu. Namun beberapa saat kemudian barulah Joe tanggap arti pertanyaan istrinya. Joe tidak menjawab namun menempelkan bibirnya pada dahi berkeringat istrinya. Mendapat perlakuan seperti itu Elisa sontak terdiam dengan jantung bergemuruh. Aku bisa mati cepat kalau seperti ini terus, batin Elisa sembarangan.
"Apa masih sakit?" bukannya menjawab, Joe justru melemparkan pertanyaan pada istrinya.
Wajah Elisa langsung memerah, teringat kegiatan beberapa saat lalu. Perlahan mengangguk dan langsung memeluk erat suami yang masih berada di atas tubuhnya. Mau tidak mau, senyum lebar terbit dari wajah tampan Joe. Bangga, dialah lelaki pertama yang membobol istrinya. Meskipun dia dulu sering tidur dengan banyak perempuan namun baru kali ini ia meniduri seorang perawan dan perempuan itu adalah istrinya. Perempuan yang sah dan halal untuk digauli.
"Apa kau tidak sesak memelukku seperti ini El?" goda Joe. Elisa langsung melepaskan pelukannya dengan wajah amat sangat memerah. Sebenarnya Joe senang bukan main bahkan girang saat merasakan pelukan erat dari Elisa. Namun, dia harus menahan hasrat bersentuhan dengan kulit lembut istrinya. Bisa gawat kalau dia menyerang istrinya lagi, sedangkan dia tahu tadi istrinya sempat memekik tertahan bahkan menangis saat dirinya menyatukan diri dengan Elisa.
"Kau belum menjawab pertanyaanku, bi"
"Bi?" Joe tampak menyerngit.
Seulas senyum kecil menghiasi wajah ayu istrinya.
"Mulai sekarang aku akan memanggil dirimu dengan sebutan Abi. " jelas Elisa lembut.
Sejenak Joe tertegun, rasa bersalah kembali menyeruak dalam benaknya. Pernikahan ini dari awal hanya untuk menguatkan posisi dirinya agar mendapatkan kesempatan lebih lama tinggal di negara asal istrinya ini.
Joe nampak mengangguk kaku. Menggeser tubuhnya dari atas tubuh istrinya."Sebelum menjawab, kita mandi dulu, sudah waktu Ashar, bahkan hampir Magrib" ujar Joe, Elisa langsung membelalakkan mata,
Buru-buru bangun tanpa sadar selimut mereka terlepas dan Elisa merasakan sakit di area intimnya. Joe yang menyadari itu tanpa kata langsung menggendong istrinya dan menuju kamar mandi di dalam ruangan itu.
Setengah jam berlalu mereka langsung Salat berjamaah, inilah kali pertama mereka Salat setelah menjadi suami istri.
"Alhamdulillah ya Allah, terimakasih. Ini ada shalat terindah yang pernah hamba lakukan dengan suami sebagai imam hamba" ucap Elisa dalam hati.
Setelah selesai menunaikan shalat yang hampir tertinggal, mereka nampak terdiam dan duduk berdampingan di sofa ruang kerja Joe.
"Bi, jawab pertanyaan ku tadi" Elisa mencoba memecah keheningan diantara mereka.
"Apa harus aku jawab?"
Elisa mengangguk pelan.
"Kau sudah tidak perawan El"
Kalimat yang terlontar dari bibir Joe membuat seluruh syaraf dalam diri Elisa membeku, kaku, tegang. Bibirnya Kelu, keringat perlahan mengucur dari pelipisnya. Sudah dipastikan wajahnya pucat pasi. Joe tampak menyadari perubahan raut wajah istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua karena Allah(ENDING)
RomanceCinta yang aku jaga dalam hati lebih dari 3 tahun harus kandas karena dia lebih memilih untuk mempersunting gadis pondok, semua karena Allah~Elisa Harun Hidupku bebas, hingga aku bertemu sosok yang memakai pakaian serba tertutup, hidupku berubah...