From me to you (3)

3K 98 0
                                    

  Aku bisa menjadi dia jika aku ingin, tapi hati dan otakku lebih memilih untuk menjadi diriku yang jauh lebih sempurna dari dia. Seperti inilah diriku, diriku yang tidak sempurna, yang hanya bisa menjadi diriku yang apa adanya.

  Apakah ini adalah saatnya aku menyatakan kepada dirinya bahwa aku mencintainya? Tapi bagaimana jika dia membuatku jatuh, jatuh dari harapan dan masuk ke dalam jurang keraguan untuk mencinta keesokan harinya? Tuhan... Apakah ini salah jika aku menyembunyikannya? Dan apakah ini benar jika aku memberi tahunya?

  Aku jatuh cinta padamu. Aku jatuh cinta padamu dari awal kita bertemu, dari awal tatapan matamu, membuatku takjub dan ingin mengenal dirimu lebih lanjut lagi. Namun bisakah kita? Bisakah kau menaikkan sedikit saja perasaan itu menjadi perasaan yang dimiliki oleh setiap pasangan? Aku ragu, tapi hatiku berontak jika aku harus terus berdiam diri seperti ini. Sampai saat ini pun hatiku terus bertanya apakah engkau memiliki rasa yang tidak bertolakan denganku? Semoga saja ini sesuai dengan harapanku.

                           ...........

  Rafly berjalan dengan gagahnya di lobi sekolah, melewati para wanita yang terpana akan ketampanan wajahnya. Mawar yang di genggamnya menjadi sebuah pengharapan lebih untuk mendapatkan hati kalila.

  Siapa yang tidak kenal sosok rafly? seorang pria tampan yang satu ini menggunakan ketampanannya sebagai daya tarik sebelum adanya angga, maklum memang jika rafly terkenal di sekolah, karena dulu ia pernah menjabat sebagai ketua osis, ketua umum basket, ketua umum taekwondo di Sma Nusa Bangsa.

  Ketika sampai didepan kelas, tibalah rafly mematung di penghujung pintu kelas. Pemandangan yang sangat memuakkan ini membuat mawar yang digenggamnya menjadi hancur tak karuan di lantai.

             #Rafly's pov

  Angga?? Kalila bercanda dengan angga? Tapi... bagaimana bisa? Angga baru saja satu hari bersekolah disini, Ah ya, aku baru ingat kalau saja angga adalah tetangga baru dari kalila, tapi tatapan kalila kali ini berbeda, tidak ada tatapan persahabatan atau tatapan seorang tetangga kali ini, itu seperti tatapan penuh pengharapan kepada angga. Angga? Apa iya? Tapi dia baru saja kenal dengan kalila, sedangkan aku? Aku adalah orang yang sudah 2 tahun  6 bulan ini berteman dengannya, tidak tuhan, ini tidak boleh terjadi, tidak.

"Hai raf, sini-sinii, gue baru tau loh raf kalo angga punya selera humor yang tinggi, iya nggak, ga? Hahahah. "

"Ah b aja sih sebenernya mah hahaha. "

'Dia pura pura jadi anak yang sok asik di depan kalila, gabakal gua biarin ini masalah nih. Tapi bung, ayolah kita buktikan siapa yang paling diminati oleh kalila di penghujung nanti. ' gumam rafly dalam hati.

               #Author's pov

KRIIINGGG!!!!

  Suara merdu bel pulang membuat muka lelah para siswa-siswi di Sma Nusa Bangsa menjadi ceria tak karuan. Semenjak tau angga adalah teman satu sekolahnya, kalila pun selalu pulang bersama angga, begitupun berangkatnya. Rafly yang tidak senang akan hal itu lebih memilih diam, karena menyadari posisi dirinya yang hanya menjadi seorang teman kalila untuk saat ini, untuk saat ini saja.

                             ........

  Sesampainya di rumah, kalila langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu dengan gerak cepatnya. Dirinya paham betul jika saja pintu kamarnya tidak dikunci, maka kakek nya akan masuk ke kamar kalila dan langsung mengeluarkan ceramahan yang bahkan kalila sendiri pun tidak mengerti sama sekali isinya.

"Kalilaaa, kamu ituu sudah kakek bilang berapa kalii coba?? Pulang sekolah itu assalamualaikum kek, cium tangan kakek lah minimal, kenapa dibilang berkali kali masih ga ngerti sih lill!!! Sudah lah kakek capek mengingatkanmu terus, kamu sudah besar kalilaa, dan kakek pikir bukan kewajiban kakek lagi untuk mengingatkanmu akan hal itu. " kata kakek kalila di depan pintu kalila, kakek kalila saat ini sudah benar-benar kesal dengan kalila.

"Hmm. "suara kecil tetapi nyaring yang keluar dari mulut manis kalila.

   Sore yang indah, dengan musik yang diputar tetangga sebelah biasanya dapat membuat kalila ikut menari dan bernyanyi juga. Tapi kali ini kalila sedang tidak ingin bernyanyi ataupun menari.

   Dimanakah dirinya? Dimanakah angga? Kalila ingin sekali berkeliling lagi bersamanya, mengobrol lagi bersamanya, memperhatikan lagi senyumnya, matanya. Kalila rindu akan hal itu, padahal baru saja 1 setengah jam tidak bertemu, tetapi mengapa rindu di hati kalila tidak bisa tertahankan seperti ini? Aneh sekali, kalila tidak pernah merasakan ini, sama sekali tidak pernah.

  Merasa bosan setelah 1 jam melihat pemandangan yang terkesan absurd, kalila pun mulai mengalihkan pandangannya kearah kamarnya. Dan kalila pun berdiam diri sambil memikirkan sesuatu, sesuatu yang tidak pernah terbayangkan olehnya, sama sekali.

To be continue....

From Me To You "I LOVE YOU" [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang