From me to you (15)

1.3K 52 3
                                    

  Ruang 5, itulah yang tertera di pintu kelas yang terlihat baru di cat ini. Semua anak memakai seragam rapih hari ini, termasuk kalila. Dia juga memakai dasi Sma Nusa Bangsa lengkap dengan logo diatasnya.

Kali ini kalila sangat siap, dia harus bisa membanggakan kakeknya kali ini, dia tidak boleh asal menjawab seperti biasanya lagi. Kampus yang berlokasi di depok adalah kampus yang kalila akan tuju. Kali ini dia tengah membayangkan bagaimana jika dirinya bisa masuk ke kampus impiannya dengan memakai almamater kuning yang biasa mahasiswa pakai di sekitaran kampus itu.

KRINGG!!!

"Hhh, ga dirumah, ga disekolah, selalu adaaa aja suara itu. Bete!" Kata kalila sambil mengambil alat-alat ujian yang sudah ia bawa dari rumah.

Guru pengawas pun sudah datang, lengannya seperti membawa beban yang lumayan berat, amplop coklat bertuliskan matematika pun membuat anak-anak di ruang 5 ber "yah" ria.

Beda hal nya dengan ruang 4 yang sangat tenang, ketika guru pengawas datang semua murid langsung serentak menata tangan dengan rapih diatas meja, tas yang awalnya ada dibelakang punggung pun sudah tertata rapih di depan. Angga sangat siap, mungkin bukan sangat, tapi harus.

Ruang 5 sangat ricuh. Maklumlah, murid yang mengisi penuh ruangan ini adalah murid pembawa onar di kelas 12 ipa 3, terutama kalila. Tapi kali ini kalila hanya terpaku pada soal, dirinya terus mengotak atik soal yang menunggu untuk dijawab itu.

30 menit telah berlalu, tetapi di ruang 5 belum ada seorang pun yang mengumpulkan. Beda halnya dengan ruang 4, Erlangga Hadiputro, nama yang tertera pada lembar ljk matematika itu sudah ada di meja sang pengawas.

Angga langsung keluar dari ruang ujian, dia mengintip ke jendela kelas disamping ruangannya, didalamnya dia melihat seorang wanita yang sangat gigih dalam mengerjakan ujian, dia hanya tersenyum lebar, tapi tiba-tiba senyum kecut pun menghampiri bibir lelaki ini, biarlah rasa ini menjadi rahasia tuhan dan dirinya saja.

KRINGG!!!!

Bel pun berbunyi, tanda semua kertas ljk sudah harus ada di meja pengawas. Kali ini kalila selesai terlebih dahulu, barulah yang lain menyusul.

                                ......

Kantin sekolah sangat sepi, hanya ada seorang laki laki yang tengah memilah milah donat di kantin bu edah.

"ANGGA!!!!!!" Kata wanita yang ada di seberang lapangan sana.

"Oy. "Ucap angga singkat sambil memilah milah donat.

"Ihh anggaaa, gue cariin tauuu dari tadiii. ehh soalnya ko susah sii, tapi tadi gue bisaa, yang gue pelajarin tuh semuanya keluar anjir, lu bisa baca pikiran dinas ya mau bikin soal apa? Curiga gue anjir. "Kata kalila sambil menoyor kepala angga.

"Aduh ihh, bawel anjir! Nih pilih mau yang mana? Gue bayarin, sandwich bunda makan di rumah aja. "

"IH SERIUS LO??? MAU BAYARIN GUE??? OK!!! BU EDAAAH, KALILA MAU YANG INI, INI, INI, INI, HMMM, ITU JUGA BOLEH, INI JUGA NIH, ITU JUGA TUH BU, NAH IYA UDAH ITU AJA BU GAUSAH BANYAK BANYAAAK, ANGGA BAIK DEH KALILA SUKAAA. "Kata kalila sambil memeluk angga.

"Anjirrr gua suruh milih ya lil, milih tuh maksudnya 1 aja paling banyak mah 2 dah, gausah banyak banyaakk... Itu sandwich bunda nanti gimana coba. "

"Yaa udah selo, sandwich bunda lo juga gak bakal gue makan di rumah, gue makan disini, SEKARANG. "

"ANJIRRR, KESELEK MATI LU BEGO. "

"Bodo amat, bu edaah... Es teh manisnya 2 yaaa, cepetaaannn!!!"

Makanan yang tadinya berjejer layaknya mengantri untuk masuk ke dalam perut kalila pun sudah habis tak tersisa, angga hanya tersenyum tipis, dirinya melihat wanita pujaannya lahap sekali dalam urusan makan.

"Eh ngga, mau ke toilet dulu ya bentar. "Kata kalila yang mulai memecahkan suasana.

"Iyaiya sono dah, pantesan dari tadi bau sampah gitu anjir, lu ya yang kentut?!"

"Enak aja lu kambing! Udah ah, kebelet."

.......

Pukul 19:00. itulah yang tertera di jam besar dan asing yang ada di kamar kalila. Sore yang indah telah berganti menjadi malam yang suntuk baginya. Jam yang dikiranya tidak akan membangunkan dirinya lagi malah digantikan oleh kakeknya menjadi jam yang 2x lipat lebih besar dari yang sebelumnya. Kalila berharap, semoga alarm besok pagi adalah suara sapi atau yang lainnya. Jangan ayam lagi, jangan.

Kimia. Pada pelajaran ini kalila tidak perlu untuk ke rumah angga lagi. Kalila sudah menguasai pelajaran ini dengan pasti.

Tas merah dengan motif bunga yang apik seolah melambangkan kesan ceria untuk pribadi seorang kalila. Buku matematika yang bobot nya bisa mencapai 1 kg itu pun di keluarkan dari tas nya. Kertas lipatan berwarna putih yang ada di selipan buku-buku pun tiba-tiba terseret keluar dan jatuh begitu saja.

To be continue.....

From Me To You "I LOVE YOU" [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang