From me to you (7)

2.4K 75 1
                                    

  Baju coklat pudar dengan motif bunga dan ditambah lagi dengan rambut yang dikepang asal membuat kesan yang berbeda bagi kalila. Dirinya lebih terlihat elegan kali ini, baju coklat pudar itu adalah baju milik bundanya dulu, dan sekarang sangat pas jika dipakai olehnya.

  Cuaca malam ini mulai mendung, gumpalan awan kelabu yang muncul ditengah kerumunan bintang membuat kalila sangat menyesal karena lupa membawa payung.

"Eh ga, mau ujan lagi, gabawa payung nih. Mana jarak dari sini kerumah gue jauh, apalagi kita cuma bawa kaki buat kendaraan. "Kata kalila sambil menengok ke arah flatshoes hitam yang sedang dirinya pakai.

"Ah masa iya seorang kalila callista syswanto takut sama ujan, gua kira malah ujan yang takut sama lo hahaha. "Kata angga dengan nada mengejek kalila diiringi oleh tawa.

"Yih kurangajar lo ga hahaha. "Kata kalila sambil menjitak kepala angga.

"Ih kalilaaa!! Tangannya enteng banget sih ah, sudah jatuh tertimpa tangga ini mah. Kena novel iya kena jitak juga iya. "Kata angga sambil mengusap kepalanya.

"Katanya laki, masa takut sama jitakan cewe, cemen lo ah, ganyangka punya temen cemen. "Kata kalila sambil menyodorkan ibu jari dengan posisi terbalik ke arah angga.

"Heh enggaaa, gua mah ga cemen, lo yang-... "

  Tak sempat meneruskan kata-katanya, hujan yang mulai turun membuat keduanya berhamburan mencari tempat untuk meneduh. Kalila tidak takut sama-sekali dengan hujan, namun saja kali ini kalila sedang berada di luar tanpa sebuah payung, yang artinya cepat atau lambat bajunya akan basah kuyup diguyur oleh air yang turun dari langit.

   Akhirnya balai didekat perumahanlah yang terpilih sebagai tempat berteduh. Tempat duduk yang di buat dari campuran semen dan pasir dengan cepat di duduki oleh keduanya.

   Hening. Kalimat itu yang tergambarkan saat ini, tak ada topik pembicaraan yang keluar dari binir keduanya, padahal hujan yang deras ini bisa saja menjadi topik pembicaraan jika keduanya mau.

"Lil, beneran ujan nih, lu beneran ga mau pulang aja? Nekat gitu kita. "Kata angga yang memecahkan keheningan.

"Engga kok, selo aja ga, gue malah suka hujan. Bagi gue hujan itu rahmat tuhan yang gabisa dikalahin sama apapun di dunia ini, jiji banget ga sih omongan gue hahahah. "

"Anjiiir ganyangka, berat bener bahasanya hahhaha, eh lil lo suka baca novel ya?"

"Banget, gue punya banyak koleksi novel dirumah. Mulai dari yang komedi sampe yang kisah cinta yang romantis gitu. "

"Menurut lo cinta itu apa lil?" Kata angga yang mulai membuat jantung kalila berdegup kencang kali ini.

"Apayaa... Menurut gue sih cinta itu rumit, tapi terselip keindahan didalamnya, gue gapernah jatuh cinta tapi gue sering baca di koleksi novel gue, gue pernah baca kalo cinta itu ga harus memiliki, cukup liat dia bahagia aja, itu tandanya lo udah mencintai dia tanpa sepengetahuan si orang itu." Kata kalila tersenyum ke arah angga sambil menyetabilkan detak jantungnya.

"Oh, gitu yaa... Itu tadi novel apa yang lo pukul ke gua dengan 'refleks'.  "Kata angga sambil mengangkat kedua tangannya serta menaikkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf v dan menggerakkan keatas dan kebawah.

"Ooh... Itu novel yang gue suka, judulnya beauty and the beast. Gue suka banget ending dari ceritanya, yang pada akhirnya belle sama si monster bisa bahagia selamanya, nyentuh banget ke ati ceritanya. "

   Hujan yang deras nampaknya tidak terlalu buruk untuk kalila sekarang. Pasalnya, kalila dapat mengobrol lebih lama dengan angga yang notabene nya adalah seorang lelaki yang kalila suka.

  Mereka bercerita pada malam itu, mungkin hujan ini juga mendukung kalila dan angga dalam merajut asmara, karena sampai sekarang pun hujan yang ditunggu reda pun belum kunjung reda juga.

  Mungkin ini yang dinamakan rahasia Illahi, tuhan tau apa yang kalila inginkan, tuhan kali ini sangat baik pada kalilla, karena mengizinkan dirinya untuk sekedar duduk bersama dengan seorang lelaki yang di sukai nya.

"Ga, lo pernah ga? mikirin tentang bumi yang bergerak bersamaan mengelilingi matahari?" Kata kalila.

"Hm... Kalo yang itu sih belom kepikiran haha, emang kenapa?"

"Yaa... Mereka tuh sebenernya romantis ga, tapi mereka bisu, kalo aja mereka punya hati dan mulut, pasti mereka bakal jadi pasangan yang kompak ya? Kemana-mana bareng, tapi sayang ya mereka gaada status heheh. "

"Tau apa lo soal cinta? Hahahaha. "

"Yeh jangan remehin guee, meskipun gue gapernah pacaran kan yang pasti gue tau apa makna dari cinta. "Kata kalila.

"Weee iyaiya maafkan saya ratu kalila hahahaha. "

"Kalo lo sendiri ga? Pernah pacaran atau sekedar jatuh cinta gitu?" Tanya kalila ragu, dan tepat sekali, jantung kalila yang tadinya sudah stabil pun mulai berdetak tak karuan lagi, apa ini yang disebut "jantung mau copot" ?sungguh aneh rasanya.

"Pernah, dia satu-satunya orang yang gua suka sampe saat ini. Satu-satunya cewe yang bikin gue terkesan, satu-satunya cewe yang bisa gua ngerasa nyaman. "

     'Sampai saat ini? Apakah maksud angga sampai detik ini juga? Hancur sudah harapan ku kali ini untuk terus bersama angga'  Batin kalila.

"Oh gitu? Gue juga pernah sih kalo sekedar jatuh cinta, sampe sekarang juga, tapi cowo itu gue rasa udah punya gebetan. "Kata kalila sambil tersenyum pahit memikirkan kata yang barusan angga katakan.

"Ohh... Sian amat si lo lil haahaha, sekalinya jatuh cinta malah udah ada gebetan gitu cowonya hahahah. "Kata angga yang tertawa sambil mencubit pipi kalila.

  'Siapa laki-laki yang dimaksud oleh kalila? Apakah laki-laki itu adalah rafly? Jika iya maka aku harus mengalah kali ini' Batin angga.

"Eh lil, coba deh sebutin hal yang paling awesome di fikiran lo. "Kata angga.

"Hmm... Apaya... Oiyaa, gue suka angka 8 sama angka 0, karna mereka angka yang ajaib, ujung sama ujungnya gada pisahnya, kalo gue besok punya pasangan, gue berharap bisa langgeng terus kayak dua angka itu. Trs juga gue suka sama planet saturnus, gue malah bisa dibilang fanbase planet itu, gue suka banget sama diaa karna dia beda dari yang lain. Dia ga ngerubah apapun yang ada di dirinya demi perbedaan, dia tetep menyimpan perbedaan itu, gue pengen jadi saturnus, yang ga akan berubah dan terus jadi diri sendiri."

"Ohh... Iyaiya bener, eh ujannya udah reda nih, ayo pulang lil. "Ajak angga sambil menggenggam tangan kalila.

"Eh i- iya, ayo deh kalo gitu. "Kata kalila gugup, dan sungguh, kali ini jantung kalila berdegup sangat kencang dan keras, perasaan kalila campur aduk kali ini, antara senang dan gugup.

To be continue.....

From Me To You "I LOVE YOU" [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang