#Author's pov.
Pagi ini adalah pagi yang cerah, Burung-burung berkicau dengan merdunya seperti seriosa di pagi hari, pukul 06:30, itulah yang tertera di jam besar yang ada dikamar kalila. Kali ini kalila menyiapkan semuanya sendiri. Mulai dari buku sekolah, sepatu, seragam, dan kali ini kalila makan sendiri tanpa ada bantuan tangan dari bi iyem sang baby sitter, kalila sekarang mulai paham arti kata lelah bagi bi iyem.
Di depan rumahnya, pak iyos sudah siap dengan mobil limousine pribadi milik keluarga syswanto. Tapi kali ini kalila lebih memilih sekolah menggunakan sepeda fixie berwarna hijau tosca yang apik dengan sentuhan warna gold untuk bannya. Sepeda itu baru saja dibelikan oleh kakeknya kemarin sore setelah kalila menangis tak karuan di depan kakeknya itu.
KRING KRING KRINGG....
Bunyi bel sepeda yang nyaringnya melebihi suara alarm dikamar kalila pun sontak saja membuat angga yang sedang menyantap sebuah sandwich lezat dengan tenang menjadi tersedak oleh selada yang ada di dalam roti isinya itu. Astaga, siapakah gerangan yang membunyikan bel nyaring itu tanpa ada rasa bersalah, batinnya. Seingatnya dia tidak memiliki teman di perumahan ini selain...
Angga pun keluar rumah dengan cepat menuju halaman rumahnya, angga melihat sosok tetangga perempuan dari gang sebelah yang saat ini sudah berstatus sebagai teman sekolahnya juga.
"Kalila????" Katanya sambil membulatkan matanya ke arah wanita yang ada di depannya saat ini.
"Iyaaa ini gue, ayo berangkat sekolah ga, dari kemarin kan gue udah nebeng lo mulu kalo pulang pergi, gue tau gue berat, jadi gue minta kakek deh buat beliin sepeda ini, gimana? Keren kan? Hahaha. "
Angga yang kehabisan kata kata tidak menyimak sama sekali perkataan kalila hanya menganggukkan kepalanya saja, pasalnya ini tidak biasa, bagaimana bisa seorang kalila callista syswanto ingin menaiki sebuah sepeda? Yang jelas- jelas jika di bonceng oleh angga jauh lebih mengasyikkan ketimbang mengayuh sepeda sendiri, dan yang pasti tidak akan ada kata lelah sama sekali.
Kalila yang merasa aneh dengan tatapan misterius angga yang tajamnya bagaikan silet itu pun langsung memanggil angga.
"Heh... Jangan bengong gitu kenapaa... Liat tuh sandwichnya, kasian kan kalo jatoh, mubazir. "
"I..iyaiya, tunggu sini, gua izin berangkat dulu sama bunda. "
"Iyaiyaa." kata kalila dengan muka datarnya.
#Kalila's pov
Kali ini bukan hanya angga yang kehabisan kata, aku pun ikut kehabisan kata ketika mendengar kata-kata penuh historis itu, kata-kata yang tiba-tiba saja menyambar bagai petir di pagi hari.
Bunda? Yatuhan aku sangat rindu dengan bunda, kapan aku bisa mencium tangan bunda lagi ketika hendak berangkat dan pulang sekolah? Aku ingin di bacakan dongeng penghantar tidur lagi ya tuhan.. Aku ingin di cium dan di peluk oleh bunda lagi, aku ingin dipuji lagi oleh bunda. Aku ingin-...
"Ayo lil, lo duluan deh ya yang jalan. " kata angga yang tidak sengaja membangunkan kalila dari angan-angannya di pagi harinya.
"Eh.. Iya ga. "
#Author's pov.
Kelas yang tadinya sepi bagai TPU taman lawang pun kini sudah ramai di penuhi oleh murid yang memakai seragam putih abu-abu. Jam kalila menunjukkan pukul 07:15, sebentar lagi bel akan dibunyikan, tanda murid-murid akan mengawali paginya dengah pelajaran pertama.
"Eh lil, lo pr pak budi udah kan?" kata rafly dengan suara berbisik.
"Emang ada pr pli?" Tanya kalila dengan santai.
"Hah? Lo gimana sih lill, kan udah gua line semalemm. "
"Line? Astagaaa gue lupaaa buka hp semalem plii, semalem gue tidur cepet gara-gara kecapean." kata kalila sambil menepuk jidatnya.
"Ha? Orang kek elo kecapean? Mimpi kali lo bego hahaha, yaudah yaudah, cepet nih salin, biasanya pa budi mah ngaret datengnya, guru makan gaji buta bege hahaha. "
"Oiya bener juga. Pli, keknya dia botak gara-gara makan gaji buta dah hahahhaha. "
"Itu dia sih yang gue fikirin lil hahahaha. "
Pelajaran pertama yang diisi oleh pak budi sudah selesai dan berjalan seperti biasanya, dan tak lupa dilengkapi pula oleh suasana yang sangat bising di kelas itu.
Maklumlah, anak kelas 12 ipa 3 memang terkenal dengan kelasnya yang ramai, mungkin jika di Sma Nusa Bangsa ini diadakan lomba olimpiade kelas teramai, maka pastilah kelas kalila lah yang menjadi juara.
Bel pelajaran kedua pun berbunyi, tanda pelajaran kedua akan dimulai. Pelajaran kedua kali ini adalah pelajaran matematika yang tentunya diajarkan oleh bu Vivi, tapi informasi menyatakan kalau bu Vivi absen karena sakit. Rasanya murid di kelas 12 ipa 3 ini ingin memesan kue raksasa guna merayakan ketidakhadiran guru matematika yang killer itu.
Kalila? Wanita yang satu itu hanya sibuk dengan handphone dan headsetnya saja. Dengan dua kaki yang diangkat keatas meja semakin membuat rileks dirinya, tapi tidak untuk angga, melihat keadaan itu, akhirnya angga pun mengeluarkan semua sifat jahilnya yang memang sudah dianut sejak masih tinggal di aceh dulu.
HAP!!!
To be continue.....
KAMU SEDANG MEMBACA
From Me To You "I LOVE YOU" [COMPLETED]
Teen Fiction[COMPLETED] #1 in teenstories #11 in complete #847 in teenfiction #919 in teenfiction Kalila callista syswanto (emma watson), adalah seorang wanita yang cantik yang lahir dari keluarga yang serba kecukupan. Kehidupannya sangat indah, sampai a...